Menyelamatkan ibu dan anak dari gizi buruk
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Save the Children’s Life saving 6 mempromosikan konsep-konsep kunci untuk membantu mengakhiri malnutrisi pada anak-anak dan ibu
MANILA, Filipina – Bagaimana cara melawan sesuatu yang tidak mudah terdeteksi?
Malnutrisi kronis, yang menghalangi anak mencapai potensi genetik maksimalnya, tidak langsung terlihat. Dampaknya diwujudkan dalam jangka panjang dengan kegagalan pertumbuhan atau stunting yang merupakan kekurangan pada usia seseorang.
Penguatan dimulai bahkan sebelum kelahiran dan sering kali disebabkan oleh praktik pemberian makan yang buruk dan kesehatan ibu yang buruk, antara lain.
Satu dari setiap 4 anak di bawah usia 5 tahun adalah penyandang disabilitas di seluruh dunia. 80% dari anak-anak pelajar ini hanya tinggal di 14 negara, sebagian besar di Asia.
Di Filipina, Survei Gizi Nasional (NNS) terbaru dari Lembaga Penelitian Pangan dan Gizi (FNRI) menemukan bahwa 7,9% dari seluruh anak di bawah usia 5 tahun di Filipina mengalami stunting.
Dampak malnutrisi kronis seumur hidup tentunya berdampak pada jutaan orang di seluruh dunia. Sayangnya, hal ini tidak dilihat sebagai krisis kesehatan masyarakat di sebagian besar negara. (BACA: Mengapa Anda harus peduli dengan handicap)
Enam yang menyelamatkan jiwa
Betapapun parahnya dampak malnutrisi kronis, hal ini tetap dapat dicegah.
Salah satu cara untuk mencegah terjadinya dampak yang tidak dapat diubah adalah dengan memastikan bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang tepat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa intervensi gizi dapat dilakukan pada 1.000 hari pertama kehidupan anak. (BACA: Malnutrisi, Peter Pan, dan Tak Pernah Tumbuh Dewasa)
Namun bagi organisasi kemanusiaan internasional Save the Children, ada 6 faktor kunci untuk memastikan kesehatan terbaik bagi ibu dan anak:
1. Menyusui
Menurut para ahli, ASI adalah “obat termurah” yang bisa didapatkan seorang anak, karena ASI menyediakan mikronutrien penting yang dibutuhkan untuk memastikan keberhasilan pertumbuhan kognitif dan fisik seorang anak.
Pemberian ASI eksklusif sangat dianjurkan pada 6 bulan pertama anak agar risiko malnutrisi berkurang.
2. Nutrisi tambahan
Hal ini dianggap sebagai cara terbaik untuk memerangi malnutrisi kronis, namun harus tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan anak. Makanan pendamping ASI juga dapat berfungsi sebagai penyedia nutrisi penting setelah menyusui selesai.
3. Seng
Seng membantu anak pulih dari penyakit seperti diare dan membantu mencegah kekambuhan. Sampai saat ini, diare membunuh sekitar 1,3 juta anak setiap tahunnya, sehingga menjadi masalah kesehatan masyarakat.
4. Besi
Angka kematian ibu semakin meningkat setiap tahunnya. Melalui konsumsi zat besi folat yang efektif, risiko kematian ibu saat melahirkan berkurang. Hal ini juga dapat membantu meningkatkan perkembangan kognitif anak.
Zat besi bisa didapat dari kacang-kacangan kering, kacang polong, biji-bijian dan daging.
5. Kebersihan yang baik
Dengan menjaga kebersihan melalui mencuci tangan yang benar dan akses terhadap air bersih, penularan virus ke anak dapat dicegah.
Virus yang berasal dari sumber yang tidak bersih dapat menyebabkan diare dan penyakit terkait pencernaan lainnya. (BACA: Mencegah kontaminasi pangan: 5 cara menjamin keamanan pangan)
6. Vitamin A
Vitamin A dalam jumlah yang cukup dapat memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan anak. Hal ini dapat mencegahnya tertular penyakit umum dengan memperkuat sistem kekebalan tubuhnya, sekaligus mencegah kebutaan. Sayangnya, hampir 190 juta anak di seluruh dunia tidak mendapatkan cukup vitamin A.
Namun dampaknya dapat dicegah jika anak dan ibu cukup mengonsumsi wortel, kentang, dan sayuran berdaun hijau.
Lebih murah dibandingkan pengobatan
Jika Konsep “Enam Penyelamat Nyawa”. Jika dilakukan dengan benar, lebih dari dua juta ibu dan anak dapat diselamatkan dari penyakit akibat kekurangan gizi dan kematian.
Menurut Save the Children, biayanya hanya $20 (P885)* untuk setiap penyelamatan jiwa keenam yang diberikan kepada seorang anak selama 1.000 hari pertama.
Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan perkiraan jutaan dolar yang dihabiskan dan hilang di seluruh dunia akibat kekurangan gizi.
Mencegah jelas lebih baik daripada mengobati dengan berbagai cara, terutama jika menyangkut kesejahteraan anak-anak. – Rappler.com
Apakah Anda mengetahui adanya intervensi nutrisi lain khususnya untuk anak-anak? Beritahu kami di komentar atau tweet dengan #HungerProject!
*$1 = P44