• September 20, 2024
Mary Jane Veloso akan dieksekusi pada Rabu pukul 01.00

Mary Jane Veloso akan dieksekusi pada Rabu pukul 01.00

(PEMBARUAN ke-4) Jaksa Agung Indonesia mengonfirmasi bahwa eksekusi akan dimulai pada hari Rabu pukul 01.00 (tengah malam di Indonesia). Mary Jane Veloso akan berada di urutan ketiga

JAKARTA, Indonesia (UPDATE ke-4) – Indonesia akan mengeksekusi 9 narapidana narkoba, termasuk 8 orang asing, pada Rabu, 29 April pukul 01.00 (tengah malam waktu Indonesia), membenarkan Jaksa Agung RI HM Prasetyo.

Eksekusi terhadap sembilan terpidana akan dilakukan setelah tengah malam, kata Jaksa Agung Muhammad Prasetyo kepada wartawan.

Sekitar pukul 20.00 waktu Manila, Kejaksaan Agung mulai menyuruh perwakilan kedutaan yang warganya akan dieksekusi untuk mendatangi kantor kejaksaan di Cilacap.

Perwakilan Filipina menerima panggilan pada pukul 20.20 untuk menghadiri pertemuan pada pukul 21.00. Ini adalah tanda resmi bahwa eksekusi akan terus berlanjut. (BACA: Jaksa Agung Indonesia: Eksekusi Tetap Dilanjutkan)

Indonesia mengeksekusi total 9 orang yang dinyatakan bersalah dalam perdagangan narkoba – dua dari Australia, masing-masing satu dari Brazil dan Filipina, dan 4 dari Afrika. Yang terakhir dieksekusi oleh regu tembak adalah orang Indonesia.

Jaksa mengatakan kepada pengacara Mary Jane di Indonesia bahwa dia berada di urutan ketiga.

Ibu Mary Jane, Celia, mengatakan dia punya pesan untuk putra-putranya: “Cintailah satu sama lain, jangan bertengkar. Ayahmu menikah dengan orang lain, aku akan pergi. Jika kamu nakal, aku akan mencubitmu. Atau jika kamu merasa kedinginan, ini aku.”

(Saling mencintai, jangan bertengkar. Ayahmu punya istri lain dan aku akan pergi. Kalau kamu gaduh, aku akan mencubitmu. Jika kamu merasakan sesuatu yang dingin, itu aku.)

Tidak ada penutup mata dan borgol

Celia juga mengatakan putrinya tidak ingin matanya ditutup dan diborgol saat eksekusi. Dia tidak takut, menurut ibu Mary Jane.

Menanggapi perintah eksekusi terakhir, Celia berkata, “Kalau saja kami kaya, saya akan membayarnya agar anak saya tidak digantung. Ini seperti ketika sulit, tidak ada keadilan.” (Kalau saja kami kaya, saya akan membayar untuk menyelamatkan putri saya dari eksekusi. Jika Anda miskin, Anda tidak mendapatkan keadilan.)

Saudara laki-laki Mary Jane, Christopher, juga menyampaikan perasaan ibunya. “Hanya karena kami miskin makanya mereka tidak berjuang untuk kami. Tapi seperti kata Mary Jane, jangan marah pada orang yang melakukan ini padanya. Adikku pintar, dia baru saja mati, dia masih memikirkan orang lain.”

(Karena kami miskin, mereka tidak berperang untuk kami. Namun seperti yang dikatakan Mary Jane, kami tidak boleh marah kepada mereka yang melakukan hal ini padanya. Sekalipun dia akan dieksekusi, adik saya masih memikirkan orang lain.)

Tunda eksekusinya

Jaksa Agung berkata tentang Mary Jane: “Ini alibi, dia bilang dia tidak bisa berbahasa Indonesia dan Inggris, dan hanya bisa berbahasa Tagalog. Alasan lainnya adalah dia adalah korban. Itu hanya alasan untuk menunda eksekusi.”

Saudara perempuan Veloso, Maritess dan Darling, berada di pulau itu bersama Konsul Jenderal Filipina Robert Manalo dan pengacara Indonesia Agus Salim. Pastor Bernard Kieser, penasihat spiritual Veloso, juga bersama Mary Jane.

Keluarga Veloso diperkirakan akan mulai melakukan perjalanan ke Jakarta sekitar pukul 22.00 waktu Manila untuk mengambil jenazahnya ketika sudah tiba.

Ambulans yang akan membawa jenazah Mary Jane akan langsung menuju Jakarta dari Cilacap, dan akan dikawal patroli polisi. Konvoi tersebut diperkirakan tiba di Jakarta pada Rabu dini hari.

Keluarga Veloso berharap bisa memulangkan jenazah Mary Jane paling lambat Kamis, 30 April, namun mungkin harus menunggu hingga Jumat, 1 Mei, jika semua dokumen hukum belum lengkap.

Pengacara Edre Olalia dari Persatuan Pengacara Rakyat Nasional mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Tidak ada harapan yang lebih konkrit dan realistis bahwa keputusan tersebut akan berubah. Mari kita bersiap untuk itu. Persiapan di sini beralih ke pelaksanaan hukuman kapan saja, kemungkinan besar pada tengah malam. Saya harap kami salah. Alasan terbesar atas kegagalan Mary Jane, keluarganya dan seluruh pekerja migran. Aku tidak bisa membawa pulang ibu Darren hidup-hidup.”

Celia Veloso memberi tahu Rappler tentang percakapannya dengan putrinya tentang bagaimana dia ingin dimakamkan. Dia bilang dia menginginkan gaun putih, dan riasannya harus dilakukan oleh saudara perempuannya.” – Jet Damazo-Santos/Rappler.com dengan laporan dari Agence France-Presse

link alternatif sbobet