Tanda-tanda bahaya menanti lawan Denmark
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Indonesia mampu memenangkan laga melawan Inggris dengan skor 3-2 pada laga pertama Piala Sudirman 2015. Namun kemenangan ini meninggalkan banyak noda.
Dengan target menang di empat nomor, tim bulu tangkis Indonesia gagal. Mereka sebenarnya harus kalah di dua ajang, tunggal putra dan ganda campuran.
Tunggal putra pun diprediksi akan lepas kendali. Pemain bulu tangkis Jonathan Christie tidak bisa mengimbangi Rajiv Ouseph yang lebih berpengalaman. Jonatan kalah dengan skor 17-21 dan 16-21.
Di ganda campuran, Indonesia sebenarnya difavoritkan. Harapan pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi jaminan kemenangan. Bahkan, juara All England tiga kali itu justru kalah dari Chris Adcock/Gabrielle Adcock dengan skor 17-21 dan 18-21.
Ketua Departemen Pembinaan dan Kinerja Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Rexy Mainaky mengaku terkejut dengan hasil tersebut.
“Kami awalnya optimis dengan angka ini (ganda campuran). “Tapi malah melayang, tidak bisa terulang di pertandingan berikutnya,” sesalnya.
Liliyana pun mengaku kurang fokus. “Saya tetap berusaha beradaptasi di lapangan, tapi ternyata banyak kesalahannya,” ujarnya.
Selamat pagi, tweeps. Jangan lewatkan Indonesia vs Inggris sore ini pukul 18.00 WIB @FOXSportsIndo #SudirmanCup pic.twitter.com/lFySOAZPwu
— BULU TANGKIS INDONESIA (@Badminton_INA) 11 Mei 2015
Selain ganda campuran, performa di ganda putra juga kurang meyakinkan. Jika melihat hasil akhir, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan sebenarnya meraih dua kemenangan permainan langsung. Namun jika melihat peringkat pasangan lawannya, Andrew Ellis/Peter Mills (peringkat 39 dunia), seharusnya lawannya tidak bisa mencetak lebih dari 12 poin.
Peringkat 3 dunia, waktu hanya menang 21-17, 21-15?
Hendra pun mengaku kecewa. “Kami tidak puas. Jika menang tentu puas. Permainannya kurang bagus, lawannya pun ikut terbawa suasana. Kita harusnya lebih baik lagi, tegasnya.
Akibat kekalahan di nomor ganda campuran, Indonesia harus puas berada di peringkat kedua klasemen Grup 1C di bawah Denmark. Denmark mendominasi puncak klasemen karena mampu menang 4-1 atas Inggris pada laga sebelumnya, Minggu 10 Mei 2015.
Awal yang tidak menentu ini bisa menjadi tanda bahaya bagi skuad Indonesia jelang laga melawan Denmark pada Rabu 13 Mei 2015. Peluang meraih kemenangan tidak bisa diprediksi tergantung komposisi pemain yang akan dimainkan. Peluangnya masih 50-50. Indonesia bisa optimis di ganda putri dan ganda putra. Namun, dengan hasil yang kurang meyakinkan melawan Inggris, nomor ganda campuran Indonesia bisa saja kembali kalah.
Liliyana berjanji akan tampil maksimal melawan Denmark. Ia berharap hasil laga melawan Inggris tidak mencerminkan performanya secara keseluruhan. Ia menganggapnya sebagai rasa laga pertama yang selalu tidak mudah dan membutuhkan konsentrasi ekstra.
Persoalan Indonesia di Piala Sudirman bukan lolos atau tidak ke babak perempat final. Sebab kemenangan melawan Inggris menjamin mereka lolos ke babak selanjutnya. Masalahnya, jika mereka lolos status tersebut penerus, peluang mereka untuk mencapai babak semifinal akan sulit. Sebab, mereka akan bertemu juara grup pada pengundian. Mungkin China, Korea, atau Jepang.
Hal ini bisa membuat trauma pertemuan dengan China di perempat final Piala Sudirman 2013 kembali terulang. Indonesia kalah 2-3 pada laga yang digelar di Stadion Putra, Kuala Lumpur, Malaysia. –Rappler.com