Indonesia menang atau sulit mencapai final
- keren989
- 0
Tim Merah Putih harus menghadapi tim kuat Denmark. Kemenangan ini akan menentukan apakah jalan mereka akan berat atau mulus hingga pertandingan final.
Apapun hasil melawan Denmark di Dongfeng Sports Centre, Dongguan, China, Rabu sore, 13 Mei, tidak akan mempengaruhi lolosnya Indonesia ke babak delapan besar.
Namun hasil melawan Denmark akan menentukan siapa yang akan dihadapi Indonesia di babak perempat final. Dengan menjadi juara grup C, peluang Indonesia bertemu tim kuat juara grup lainnya tidak akan terjadi di babak awal.
Dengan begitu, peluang lolos ke laga final terbuka lebar. Jika kalah, apa yang terjadi di Piala Sudirman edisi 2013 bisa terulang: Indonesia bangkit setelah kalah 3-2 dari juara bertahan China.
Demi memaksimalkan performa, Indonesia pasti akan melakukan perubahan pada materi pemain yang akan ditampilkan. Hal ini membuat Denmark diprediksi lebih baik. Staf pelatih berusaha membenahi sektor lemah saat kemenangan kurang meyakinkan 3-2 melawan Inggris di laga pertama.
Sektornya adalah tunggal putra, tunggal putri, dan ganda campuran. Sementara sektor ganda putra dan ganda putri dinilai masih cukup mampu menjinakkan Denmark.
“Memang ada perubahan di tiga nomor karena setelah negosiasi dengan staf pelatih dan resmi, mereka paling siap dan fit menghadapi Denmark. Tapi perubahan ini bukan karena pemain kemarin bermain buruk, kata Ketua Grup Indonesia, Achmad Budiharto.
Manajer tim Piala Sudirman Indonesia, Rexy Mainaky pun melontarkan analisis khusus terhadap pemain Denmark. Dari perhitungannya, Indonesia seharusnya punya peluang untuk menang.
“Skor terburuk kami seharusnya menang 3-2. Tapi kalau tunggal putri bisa diatasi, skor 4-1 bisa saja terjadi, kata Rexy.
Berikut daftar pemain yang akan disebutkan namanya nanti di game tersebut.
Ganda Putra:
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan vs Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen
Tunggal Putri:
Bellaetrix Manuputty vs Line Kjaersfeldt
Tunggal Putra:
Firman Abdul Kholik vs Jan O Jorgensen
Ganda Putri:
Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari vs Maiken Fruergaard/Maria Helsbol
Ganda Campuran:
Praveen Jordan/Debby Susanto vs Mads Pieler Kolding/Sara Thygesen
Untuk laga pertama, ganda putra Hendra/Ahsan pernah menghadapi Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, yakni di Indonesia Open 2014. Hendra/Ahsan mampu menang pada tahap itu dengan skor 21-14 dan 21-11.
Namun, pasangan Denmark ini jelas melihat kemajuan dalam sepuluh bulan terakhir. Karenanya Hendra/Ahsan harus berbenah dangkal pertandingan dibandingkan melawan Inggris.
Pada laga kedua, Bellaetrix Manuputty dipercaya tampil di tunggal putri menggantikan Lindaweni Fanetri yang menyumbangkan poin saat melawan Inggris. Bella akan menghadapi Line Kjaersfeldt. Menurut Rexy, alasan memilih Bella karena cocok dengan jenis permainan lawan.
Meskipun Linda posisi lebih baik dari Kjaersfeldt (36 banding 39), namun tipe permainan Linda terbilang tangguh jika harus menghadapinya. Karena itu, Bella terpilih meski rangkingnya hanya berada di posisi ke-51.
Di tunggal putra, Firman Abdul Kholik akan bertemu Jan O. Jorgensen. Rexy mempertimbangkan untuk menurunkan peringkat Firman untuk menambah jam terbangnya. Jorgensen adalah pemain bulu tangkis terbaik ketiga di dunia. Dia jelas bukan tandingan Jonathan Christie atau Firman. Siapapun lawan Indonesia, tunggal putra pada laga kali ini akan menjadi andalan Denmark.
Pada laga keempat, pasangan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari akan menghadapi Maiken Fruergaard/Maria Helsbol. Di atas kertas, Greysia/Nitya yang menempati peringkat 7 dunia lebih diunggulkan melawan Maiken/Maria yang belum menempati peringkat alias pasangan dadakan.
Di laga terakhir ada Praveen Jordan/Debby Susanto. Mereka lebih dipercaya staf pelatih dibandingkan pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir untuk melawan Mads Pieler Kolding/Sara Thygesen. Hal itu tentu saja setelah melihat buruknya performa Tontowi/Liliyana saat kalah dari Inggris.
“Kami menganalisis para pemain Denmark. Denmark unggul di tunggal putra dan ganda putra, kami mencoba membawanya ke sektor putri. Namun peluang untuk merebut ganda putra juga terbuka, tegas Rexy.
Strategi disiapkan oleh staf pelatih, dilakukan analisis dan menonton video pertandingan lawan. Kini nasib ada di tangan pemain Indonesia. Pilihlah jalan yang terjal, berkelok-kelok, atau pilihlah jalan yang mulus.—Rappler.com
Mahmud Alexander adalah jurnalis olahraga yang tinggal di Jakarta. Dia fokus pada liputan sepak bola dan bulu tangkis. Di sela-sela tugas jurnalistiknya, ia bekerja sebagai penulis lepas tentang topik olahraga dan budaya.