• November 24, 2024

3 alasan untuk datang ke pameran Spice Route di Museum Nasional

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pameran Jalur Rempah dilaksanakan 18-25 Oktober 2015 di Museum Nasional

JAKARTA, Indonesia – Sejarawan JJ Rizal menjelaskan, masyarakat dunia pertama kali mengenal istilah Jalur Sutra untuk menggambarkan jalur perdagangan utama dunia yang menghubungkan negara-negara di timur dan barat.

Padahal, ia hanya salah satu komoditas, dan rempah-rempah menjadi komoditas utama di jalur perdagangan ini.

Ketenaran rempah-rempah Indonesia tercatat dalam banyak naskah kuno sebagai bagian penting dalam pembentukan peradaban dunia. Rempah-rempah Indonesia juga menjadi komoditas penting dalam jalur perdagangan bahkan sejak masa kejayaan kerajaan-kerajaan besar dunia.

Pekan lalu, rempah-rempah asal Indonesia dipamerkan di Festival Buku Frankfurt 2015 dan pengunjung mengantri untuk mencicipinya dalam masakan.

Kali ini ada acara serupa yang menggali potensi rempah Tanah Air. Tepatnya di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Pameran Jalur Rempah digelar selama seminggu, pada 18 hingga 25 Oktober 2015.

Apa saja yang bisa Anda temukan di pameran Spice Route?

Sejarah rempah dari Sabang sampai Merauke

The History of Spices yang ditulis Jack Turner mengutip katalog pedagang asal Florence, Italia, Fransesco Balducci Pegolotti yang mencatat 188 jenis rempah-rempah.

Diantaranya, cengkeh (Syzgium Aromatik) dan pala (Naksir mistik) — termasuk bunganya — merupakan rempah-rempah yang sangat menarik dan bernilai lebih dari emas.

Hingga abad ke-18, kedua jenis rempah ini hanya tumbuh di pulau-pulau kecil sebelah barat Halmahera: Ternate, Tidore, Moti, Makian dan Bacan. Cengkih dan pala juga banyak tumbuh di Pulau Banda.

Jalur rempah-rempah di Indonesia dapat ditelusuri dari Barus, sebuah kota kecil di pesisir barat provinsi Sumatera Utara yang menghasilkan Kaput atau Kampur yang sering disebutkan dalam banyak naskah kuno.

Ketenaran rempah-rempah Indonesia terus berlanjut seiring dengan puncak kejayaan kerajaan Sriwijaya dan Banten sebagai pusat perdagangan rempah-rempah.

Keberhasilan perdagangan di Pulau Jawa dan Sumatera kemudian menjadikan Maluku sebagai pusat penghasil rempah-rempah dan berperan penting dalam arus perdagangan rempah-rempah dunia.

Rempah-rempah asal Maluku juga memberikan kemakmuran bagi para pedagang Arab pada masa Kekhalifahan Abbasiyah di Bagdad, Irak, yang turut menginspirasi cerita tersebut Sinbad dan 7 petualangan lautnya.

Tak hanya pedagang Arab, orang-orang Eropa – termasuk Portugis, Spanyol, dan Belanda – masuk ke nusantara untuk mencari rempah-rempah. Berakhirnya pencarian rempah-rempah oleh orang Eropa adalah penjajahan Belanda di tanah airnya.

Pendiri Yayasan Bina Museum Indonesia Yusuf Wanandi mengatakan pameran Jalur Rempah ini akan mengabadikan seluruh jejak sejarah dan perdagangan rempah-rempah di Indonesia dan dunia.

Kini saatnya belajar tentang rempah-rempah warisan Sabang-Merauke.

Perahu rempah-rempah

Perahu nusantara banyak digunakan pada masa perdagangan rempah-rempah atau sebelum abad ke-17. Perahu ini dibuat di Desa Pembusuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Jenisnya adalah Padewakang.

Hasil penelitian ilmiah tentang perahu Indonesia, relief Candi Borobudur, penemuan bangkai kapal ratusan tahun lalu, dan pengetahuan pembuatan perahu menjadi dasar penyusunan rancangan perahu ini.

Kapal ini khusus dibawa ke Jakarta untuk dipajang di Museum Nasional saat pameran Jalur Rempah.

Apakah Anda ingin tahu lebih banyak? Datang dan pelajari bentuk-bentuknya di pameran ini.

Datangkan Chef Rahung Nasution

Bagi penggemar kuliner nusantara pasti sudah tidak asing lagi dengan Rahung Nasution. Ia bukan seorang chef biasa, ia adalah seorang juru masak yang mengedepankan cita rasa Indonesia, khususnya rempah-rempah.

Temuannya mengenai resep masakan Indonesia dapat dilihat di Instagram miliknya.

Tapi kalau bisa mencicipi makanannya, kenapa tidak?

Karena selain pameran, dalam pertunjukan ini juga akan ada berbagai diskusi mengenai rempah-rempah, pertunjukan seni dan Nikmati makanannya bertema masakan Indonesia bersama Chef Rahung. —Rappler.com

BACA JUGA:

HK Pools