• November 24, 2024
Krisis politik di Indonesia semakin parah dengan penangkapan pejabat antikorupsi

Krisis politik di Indonesia semakin parah dengan penangkapan pejabat antikorupsi

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Penangkapan ini terjadi di tengah ketegangan baru antara Polri dan lembaga antirasuah

JAKARTA, Indonesia – Polisi Indonesia menangkap Bambang Widjojanto, wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Jumat pagi, 23 Januari, yang memperdalam krisis politik yang memecah belah negara.

“Pukul 09.00 saya mendapat telepon dari asisten Bambang. Katanya Bambang ditangkap oleh orang yang mengaku dari Bareskrim,” kata Wakil Ketua KPK Johan Budi kepada KompasTV.

Polisi kemudian mengkonfirmasi penangkapan tersebut, dengan mengatakan bahwa penangkapan tersebut terkait dengan perselisihan pemilu pada tahun 2010, di mana Bambang menjabat sebagai pengacara dan sebelum ia diangkat menjadi Komisioner KPK.

Bambang meminta ada pihak yang memberikan keterangan palsu di hadapan Mahkamah Konstitusi terkait kasus Pemilu 2010 di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, kata Juru Bicara Polri, Irjen. Jenderal. kata Ronny Sompie. (BACA: Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto ditangkap polisi)

Waktu yang mencurigakan

Namun penangkapan tersebut terjadi di tengah ketegangan baru antara Polri dan KPK. Lembaga antirasuah ini tetap menjadi lembaga publik paling tepercaya di Indonesia, setelah memenjarakan beberapa politisi tingkat tinggi dan pejabat pemerintah selama bertahun-tahun, termasuk jenderal polisi. (BACA: Pelajaran dari pemberantasan korupsi di Indonesia)

Ketegangan antara kedua institusi ini bermula pada 13 Januari ketika Komisioner KPK. Jenderal Budi Gunawan menjadi tersangka korupsi, hanya beberapa hari setelah Presiden Joko “Jokowi” Widodo mencalonkannya sebagai satu-satunya Kapolri. KPK menyatakan memiliki bukti bahwa Budi menerima $5,7 juta dari perusahaan bernama Pacific Blue International melalui rekening bank putranya.

Sehari setelah tindakan KPK, dugaan penyerangan pertama terhadap Ketua KPK Abraham Samad terjadi: Sebuah gambar dirinya sedang intim dengan seorang ratu kecantikan Indonesia beredar secara online, namun para pejabat dan netizen dengan cepat menganggapnya sebagai bukti palsu.

Meski begitu, Budi didukung oleh DPR pada Kamis, 15 Januari, dengan dukungan kuat dari partai politik besar, termasuk partai milik Jokowi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Budi pernah menjadi ajudan Ketua PDI-P Megawati Sukarnoputri saat menjadi presiden Indonesia. (MEMBACA: Jokowi menghadapi krisis politik besar pertama)

Pada hari ini, tagar #ShameOnYouJokowi menjadi populer untuk pertama kalinya di Indonesia, dan dukungan masyarakat jelas mendukung KPK. Masyarakat bersikeras agar Jokowi tidak meneruskan pelantikan Budi.

Namun pada hari Jumat, 16 Januari, Jokowi memutuskan untuk menunjuk Kapolri yang masih menjabat, Jenderal. Sutarman, yang baru akan pensiun pada Oktober 2015, namun menunda pencalonan Budi sebagai Kapolri. Tindakan ini membuat mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menuduh Jokowi “membersihkan” janji temunya dalam sebuah postingan di Facebook, sebuah tuduhan yang juga dibantah oleh Jokowi dalam sebuah postingan di Facebook. (BACA: Perbedaan SBY dan Jokowi dalam Seleksi Calon Kapolri)

Pada Senin, 19 Januari, KPK mulai memanggil para jenderal polisi untuk dimintai keterangan terkait kasus korupsi yang menjerat Budi.

Pada Rabu, 21 Januari, Budi menggugat dua pimpinan KPK, Samad dan Bambang, ke Kejaksaan Agung dengan tuduhan menyalahgunakan kekuasaan.

Kamis, 22 Januari, pimpinan PDI-P menggelar konferensi pers dan menuding Samad melanggar politik dan kode etik KPK. Mereka menuding Samad melobi pimpinan PDI-P agar diangkat menjadi wakil presiden Jokowi, dan menyindir bahwa pemeriksaan terhadap Budi adalah balas dendam karena tidak terpilih menjadi wakil presiden. PDI-P menyatakan mereka juga telah mengajukan pengaduan etik terhadap Samad ke KPK. (BACA: PDI-P: Abraham Samad bermain dengan api)

#SimpanKPK

Ketika berita penangkapan Bambang tersebar pada hari Jumat, tagar #SaveKPK dengan cepat menjadi tren di Twitter, dan para aktivis antikorupsi mendesak masyarakat untuk pergi ke gedung KPK di Jakarta Selatan untuk menunjukkan dukungan terhadap lembaga tersebut. (BACA: #SaveKPK jadi trending topic di Twitter)

Tagar #WhereAreYouJokowi juga menjadi tren ketika masyarakat meminta Jokowi untuk turun tangan dan menyelesaikan krisis yang semakin meningkat.

– Rappler.com


Data SGP Hari Ini