Kisah Korban Tragedi Mina: Nero Sang Guru Agama
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Nero, asal Probolinggo, dikenal sebagai sosok yang aktif berkontribusi dalam pembangunan desanya
JAKARTA, Indonesia – Sumaniro bin Astro Sahi (57), warga Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, disebut menjadi salah satu korban tragedi Mina yang terjadi kemarin, Kamis, 24 September, yang menewaskan ratusan jemaah haji. terluka akibat terinjak di tengah proses menunaikan ibadah haji.
Ya dikenal bekerja sebagai guru agama Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Sidomulyo.
Nero tergabung dalam Grup Terbang (Klotter) 48 yang berangkat dari Penerimaan Juanda, Surabaya.
Kabar duka tersebut pertama kali diterima putri Nero, Reni Ayu Rahmawati, pada Kamis sore sekitar pukul 14.00 WIB.
Menurut pencarian Pos JawaIstri Nero, Murti Ningsih, yang ikut menunaikan ibadah haji bersama suaminya, menelepon keluarga untuk memberitahukan kabar duka tersebut.
“Kami menerima beberapa telepon dari ibu di Mekkah, ayah meninggal di Mina. Saat ini sang ibu masih menjalani perawatan di rumah sakit. “Kami menemukan banyak foto jenazah ayahmu,” kata Reni kepada mediaJumat 25 September.
“Setiap ibu saya menelepon dari Mekkah, dia terus menangis dan memikirkan jenazah ayah saya. Sedangkan ibu saya saat ini sedang sakit. “Jika kami bersedia, jenazah ayahmu akan dimakamkan di Tanah Suci,” kata Reni.
Ketua Kelompok Penerimaan Kelompok 48 Surabaya, Mugi Suyojaya mengatakan, dia melihat jenazah Nero dibawa petugas Arab Saudi.
“Namanya Niro dari Probolinggo. Di tempat kejadian dia menjauh dariku. Beberapa saat kemudian saya melihatnya dibawa oleh tentara dan ditempatkan di bawah jembatan. ujar Mugi kepada tim Haji Media Center dari Mina.
Dilihatnya wajah Nero digendong dan wajahnya kemudian ditutup dengan kain ihram.
“Saya membuka ihram yang menutupi wajahnya. Saya lihat ada pembunuh warna hijau di leher dan mukanya memang Pak Niro. Aku bilang pada prajurit itu, ini temanku. Lalu dia dibawa pergi,” katanya.
Dua WNI lainnya yang menjadi korban adalah Hamid Atuwi (50) asal Surabaya dan Busyaiyah Syahril Abdul Gafar (50) asal Batam. Namun identitas ketiga WNI tersebut belum bisa dipastikan sepenuhnya, demikian siaran pers Kepala Wilayah Kerja Mekah, Arsyah Hidayat.
Ikuti terus perkembangan berbagai informasi terkait tragedi Mina Di Di Sini. —Rappler.com
BACA JUGA: