• October 6, 2024

Siapa yang harus bertanggung jawab atas tragedi Mina?

Pemerintah Iran menyalahkan penyelenggara yaitu Arab Saudi, sedangkan menteri Arab Saudi menyalahkan jamaah yang tidak disiplin.

JAKARTA, Indonesia – Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Amir Mohammad bin Nayef memerintahkan pembentukan tim investigasi untuk menyelidiki tragedi Mina yang menewaskan lebih dari 700 orang dan melukai 800 lainnya, Kamis, 24 September.

Meski belum ada hasil investigasi resmi yang dikeluarkan Arab Saudi, namun berkembang rumor di media massa dan media sosial yang menyebutkan bahwa anggota kerajaanlah yang menjadi penyebab bencana tersebut.

Selain itu, pemerintah Iran juga menuding pejabat Arab Saudi tidak menjaga keselamatan jemaah haji. Di sisi lain, Arab Saudi menyebut kejadian itu disebabkan oleh ketidakdisiplinan jamaah.

Siapa yang harus bertanggung jawab atas kejadian ini?

Delegasi kerajaan Arab Saudi diduga menjadi penyebab bencana tersebut

Kabar yang beredar di media massa menyebutkan, konvoi Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammad bin Salman, diyakini menjadi penyebab tragedi Mina.

Harian Lebanon Al-Diyar Diberitakan, rombongan Pangeran Mohammad yang dikawal 200 tentara dan 150 polisi berusaha menerobos kerumunan jamaah yang bergerak melempar juri sehingga menimbulkan kepanikan di kalangan jamaah yang berlawanan arah.

Laporan saksi mata juga mengatakan bahwa pasukan keamanan dan polisi Arab Saudi menutup dua jalan menuju lokasi rajam, yang biasanya digunakan oleh jutaan jamaah haji.

Melihat kekacauan itu, rombongan Pangeran bergegas meninggalkan tempat itu, seperti diberitakan Al-Diyar. Menurut harian Arab, pihak berwenang Arab Saudi dituding sengaja menyembunyikan kabar tersebut.

Sementara itu, seorang dokter asal Inggris yang enggan disebutkan namanya mengatakan, “jalan ditutup karena raja Saudi sedang menunaikan ibadah haji.”

Menurut pengakuan dokter kepada BBC, ia sedang berada di dalam kereta pukul 14.00 menuju Jamarat (tempat terjadinya pelemparan batu) tiba-tiba kereta berhenti di tengah jalan selama setengah jam.

“Saya kemudian tahu kenapa keretanya tertunda. Pasalnya, Raja Saudi sedang menunaikan ibadah haji dan mereka tidak ingin orang lain masuk ke Mekkah. Mereka menghentikan kereta dan menutup jalan. Dan ketika dia selesai, semua orang mencoba masuk pada waktu yang sama,” katanya.

Hingga saat ini, belum ada konfirmasi dari Kerajaan Arab Saudi mengenai laporan tersebut.

Iran menuduh pejabat Saudi lalai

Pemerintah Iran menuding pejabat Arab Saudi sebagai negara penyelenggara ibadah haji dalam menjalankan prosedur keamanan berada di balik tragedi Mina.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, juga meminta Arab Saudi untuk menerima tanggung jawab.

“Pemerintah Arab Saudi harus bertanggung jawab atas bencana ini,” mengatakan Ayatollah, Kamis.

Sejauh ini, dilaporkan 131 jamaah haji asal Iran, jumlah korban tewas terbanyak, juga menjadi korban tragedi Mina.

Senada, salah satu pendiri Islamic Heritage Research Foundation yang berbasis di Mekkah, Irfan al-Alawi, menilai petugas yang dikerahkan pemerintah Arab Saudi ke lokasi kejadian tidak memiliki kekuatan untuk mengendalikan massa yang banyak.

“Tidak ada kontrol terhadap massa,” kata Irfan.

Menurut Irfan, hal ini terjadi karena petugas kurang terlatih dan tidak bisa berkomunikasi dalam bahasa asing. Padahal mayoritas jemaahnya adalah jemaah internasional yang tidak bisa berbahasa Arab.

Banyak jemaat yang tidak disiplin

Menurut Menteri Kesehatan Arab Saudi, Khaled al-Falih, tragedi Mina terjadi sementara karena jamaah yang tidak disiplin.

“Banyak jamaah yang berpindah tanpa mengikuti jadwal,” kata Khaled.

Hal serupa juga diamini oleh Kementerian Agama RI. Berdasarkan Kepala Departemen Penerangan Haji Kementerian Agama Affan Rangkuti, Peristiwa yang melibatkan jamaah haji yang menabrak Jalan 204 itu terjadi di luar jadwal jamaah haji asal Indonesia.

“Jemaah yang tidak mengikuti peringatan sulit diperkirakan mengingat banyaknya orang di Mina,” kata Affan.

Diketahui, 3 jemaah haji asal Indonesia diduga meninggal dunia.

Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah, Alwi Shihab pun menduga penyebab tragedi Mina adalah kurang disiplinnya jamaah haji.

“Mereka mengejar prioritas lempar jumrah bukan Dzuhur seperti pada zaman Nabi Muhammad SAW,” kata Alwi kepada Rappler.

Namun secara umum, kata dia, kedisiplinan jamaah haji Indonesia selalu diapresiasi oleh penyelenggara haji.

“Rata-rata masyarakat Indonesia taat aturan saat menunaikan ibadah haji. Patuh pada ketua kelompok, dan selalu bersama dalam kelompok. Kalaupun ada pelanggaran, jumlahnya sangat sedikit,” kata Alwi.

Menurut Alwi, hal tersebut tidak dilakukan oleh jamaah haji asal negara Afrika dan Mesir.

Menurut Anda apa penyebab tragedi Mina?—Menurut laporan AFP/Rappler.com

BACA JUGA:

Singapore Prize