Setahun Jokowi-JK: 5 Catatan Positif
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Ekonom menilai penghapusan subsidi BBM merupakan ‘kebijakan terbaik’ pemerintahan Jokowi di sektor perekonomian dalam setahun terakhir
JAKARTA, Indonesia – Pemerintahan baru Indonesia yang muncul dari pemilihan umum tahun 2014, dipimpin oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, telah berusia satu tahun pada hari ini, 20 Oktober.
Banyak hal yang perlu diperbaiki terkait kinerja pemerintahan baru ini setahun terakhir. Detailnya bisa dibaca di sini.
Namun, ada pula sejumlah prestasi yang diraih. Berikut 5 di antaranya:
1. Berani menghapus subsidi BBM
Awal mula pemerintahan Jokowi-JK ditandai dengan penerapan metode baru dalam penetapan harga bahan bakar minyak (BBM), yang rinciannya tercantum dalam Peraturan Presiden No. 191 Tahun 2014 mengenai penyediaan, pendistribusian dan harga eceran bahan bakar minyak.
Harga jual premium, kecuali yang didistribusikan di “commissioned area”, tidak lagi disubsidi dan dihitung berdasarkan formula yang mengakomodasi mekanisme pasar. Anggaran yang semula dialokasikan untuk subsidi BBM kemudian dialihkan untuk pengembangan sektor produktif.
Menurut Dzulfian Syafrian, Ekonom Institute for Economic Development and Finance (INDEF), keberanian pemerintah menghapus subsidi premium dan mengalihkannya ke sektor produktif merupakan kebijakan terbaik di sektor perekonomian selama ini.
“Ini kebijakan terbaik di sektor perekonomian karena subsidi BBM ibarat kanker dalam perekonomian. Dulu, ketika harga minyak murah, konsumsi meledak, akhirnya terjadi defisit migas, defisit anggaran, bahkan defisit neraca pembayaran, kata Dzulfian kepada Rappler, Selasa, 19 Oktober.
2. Pengenalan 4 paket kebijakan ekonomi
Didorong oleh manuver Amerika Serikat dan Tiongkok, perekonomian dunia sepanjang tahun ini diwarnai dengan ketidakpastian yang tinggi.
Dari dalam negeri, ketidakpastian perekonomian global menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus terdepresiasi, melambatnya laju pertumbuhan, dan menurunnya tingkat kepercayaan konsumen dan investor.
Pemerintah menyikapi situasi ini dengan mengeluarkan 4 paket kebijakan ekonomi. Semua komponen dalam mesin pertumbuhan disentuh oleh keempat paket ini.
Misalnya, investor diberikan berbagai kemudahan dan insentif agar tingkat investasi meningkat, sedangkan daya beli pekerja terlindungi dengan kebijakan penyesuaian upah yang mengikuti inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
Sejauh ini, paket kebijakan ekonomi tetralogi pemerintah relatif mendapat respon positif, meski masih belum diketahui bagaimana proses implementasinya.
3. Mendorong pembangunan infrastruktur
Salah satu janji kampanye Jokowi saat masih menjadi calon presiden adalah pembangunan infrastruktur secara besar-besaran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Janji tersebut tampaknya mulai direalisasikan oleh Jokowi dan jajarannya. Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 290 triliun untuk pembangunan infrastruktur pada tahun 2015, atau 40% lebih besar dari anggaran tahun sebelumnya.
Pemerintah juga berhasil mengurangi kemacetan dalam proses pelaksanaan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur. Beberapa di antaranya sudah ada terhenti selama bertahun-tahun.
4. Bersikap tegas terhadap pelaku illegal fishing
Penangkapan ikan ilegal terjadi di perairan Indonesia diperkirakan secara ekonomi merugikan negara antara dua hingga lima miliar dolar AS per tahun. Angka tersebut belum termasuk kerugian akibat rusaknya ekosistem laut.
Pemerintahan Jokowi-JK sudah menindak tegas pelaku illegal fishing di tahun pertama pemerintahannya.
Masih segar dalam ingatan saya bagaimana Kementerian Kelautan dan Perikanan dipimpin oleh Menteri Susi Pudjiastuti. bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI) meledakkan kapal asing.
Ketegasan ini mulai memberikan dampak positif yang nyata:
5. (Masih) rajin blusukan
Sebagai presiden, Jokowi masih menerapkan jurus khasnya sejak menjabat Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta: Blusukan. Menendang blusukan Hal itu juga baru dilakukan oleh para pembantunya, seperti Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri.
Meski ada pula yang mengkritiknya blusukan sendirian tidak bisa serta merta menyelesaikan permasalahan, Jokowi bisa melihat langsung permasalahan yang terjadi di lapangan bersama blusukan Contohnya adalah ketika ia menemukan masalah lama waktu tinggal di Pelabuhan Tanjung Priok. —Rappler.com
BACA JUGA: