5 hal yang dapat Anda nikmati di Yangon tanpa banyak uang
- keren989
- 0
Kunjungi Yangon sekarang, saat belum banyak turis asing yang datang.
Keluar!
Bagi yang belum tahu, dicuci artinya, “halo”, dalam bahasa Burma.
Datanglah ke Yangon, salah satu kota yang bukan menjadi tujuan wisata utama orang Indonesia. Percayalah, Anda akan merasakan sensasi perjalanan yang berbeda.
Sejak Myanmar mulai membuka pintunya terhadap dunia luar, kota ini mulai berkembang dan wisatawan mancanegara mulai terlihat memenuhi pasar, tempat wisata, dan hotel, termasuk wisatawan asal Indonesia.
Mulailah berpikir untuk menjadikan Yangon sebagai destinasi wisata, setidaknya di akhir pekan, untuk menikmati 5 hal ini tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam:
Kagum dengan Shwedagon Paya
Shwedagon Paya atau Pagoda Shewdagon adalah daya tarik utama Myanmar. Pagoda ini sangat terkenal karena merupakan salah satu pagoda terbesar di dunia dan terletak di jantung utama kota Yangon. Cahaya keemasannya akan sangat mudah terlihat dari berbagai sudut kota.
Momen terbaiknya? Nikmati pemandangan Shwedagon Paya di malam hari, saat cahaya keemasannya bersinar terang, membuat langit malam di Myanmar sedikit oranye. Gaib!
Berjalan-jalan dengan mengenakan longyi, sarung khas Myanmar
Jika laki-laki Indonesia mengenakan sarung untuk beribadah atau bersantai di masjid, sarung di Myanmar dipakai untuk semua kesempatan mulai dari acara formal hingga informal. Longyi, sarung khas Myanmar, dapat dibeli di berbagai toko di Yangon, termasuk Bogyoke Market atau Scott’s Market, salah satu dari dua pasar utama Yangon. Harganya pun mulai dari Rp 10.000 hingga ratusan ribu rupiah, tergantung bahan dan motifnya.
Longyi untuk laki-laki lebih mirip kain sarung, sedangkan longyi untuk wanita lebih mirip kain songket. Jalan-jalan bersama longyi di Yangon dan rasakan sejuknya suasana kota ini.
Bahkan di Taman Maha Bandoola
Ingin tahu apa yang dilakukan penduduk setempat di sore hari? Kunjungi Maha Bandoola Park yang terletak tepat di depan Balai Kota Yangon. Di sore hari, khususnya di akhir pekan, kita bisa melihat banyak warga sekitar yang duduk bersantai sambil bercengkrama bersama keluarga atau temannya.
Oh iya, jangan heran jika banyak melihat wanita dengan wajah penuh bedak yang tidak beraturan. Inilah bedak dingin atau tanaka, rahasia kecantikan wanita Myanmar.
“Jadi kapan aku kawin?”
Setiap orang pasti penasaran dengan masa depannya, termasuk urusan jodohnya. Jangan sedih dan jangan khawatir. Bagi sebagian orang yang penasaran, banyak pembaca garis palem atau peramal di sekitar Pagoda Sule yang menawarkan jasa melihat masa depan.
Pagoda Sule merupakan salah satu pagoda terbesar kedua di Yangon yang terletak tidak jauh dari Taman Maha Bandoola. Dengan hanya membayar sekitar Rp 100.000 saja, para pembaca garis tangan ini bisa memberikan prediksi tentang masa depan, termasuk hal-hal terkait jodoh dan hal-hal apa saja yang harus kita lakukan agar tidak terjadi kecelakaan. Jika Anda memang tidak ingin diramal, Anda bisa berjalan-jalan di sekitar Pagoda Sule untuk melihat bagaimana penduduk setempat sibuk meramal oleh para pembaca garis tangan di sana.
Makanlah hidangan berbumbu India dengan cita rasa Asia
Letak Myanmar yang dekat dengan India membuat pengaruh India cukup kuat, juga dalam hal bumbu masakan. Kari merupakan bumbu yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Myanmar. Menariknya, pengaruh masakan Cina juga cukup kuat. Oleh karena itu, rasa makanan mungkin terasa tidak enak bagi sebagian orang. Namun karena rasanya yang unik, kuliner Myanmar patut untuk dicoba!
Kunjungi Aung Thukka Myanmar Restaurant, restoran yang lebih mirip warteg Indonesia ini menyajikan masakan asli Myanmar dengan harga terjangkau. Bagi pecinta bir jangan lupa minum bir Myanmar, rasanya yang ringan menyegarkan di udara panas Yangon.
Dua hari adalah waktu yang tepat untuk mengunjungi kota tempat tinggal Aung San Suu Kyi. Ayo kunjungi Yangon sekarang juga saat belum banyak turis asing yang datang dan jadikan destinasi favorit berikutnya setelah Bangkok. Selamat merencanakan perjalanan! —Rappler.com
Lewi Aga Basoeki atau biasa disapa Aga merupakan seorang pengacara perbankan dan keuangan. Di akhir pekan, ia memilih menjadi weekender dan pergi flashpacking sendirian ke kota-kota di Indonesia atau Asia Tenggara. Apakah Anda ingin tahu bagaimana dia memandang dunia? Ikuti ceritanya www.lewiagabasoeki.blogspot.com dan ikuti Twitter-nya, @legabas.