Bungkus Indonesia: 9 Oktober 2014
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kubu Prabowo Ancam Selidiki Jokowi Terkait Suap, Lukisan Gua Berusia 40.000 Tahun di Sulawesi Bantah Klaim Eropa, Pimpinan FPI Menyerah, dan Banyak Lagi
JAKARTA, Indonesia – Ancaman baru yang dikeluarkan oleh kubu Prabowo Subianto terhadap Presiden terpilih Joko Widodo dan penemuan ilmiah yang mengubah permainan tentang seni rupa Indonesia memunculkan rangkaian cerita kami dari Indonesia selama beberapa hari terakhir.
1. Kubu Prabowo mengumumkan rencana mengusut Jokowi atas dugaan suap
Hilangnya kakak taipan calon presiden, Prabowo Subianto, dan ajudan utamanya, Hashim Djojohadikusumo, mengancam. Presiden terpilih Joko “Jokowi” Widodo: “Kami akan menggunakan kekuatan kami untuk menyelidiki dan menghalangi.” Dengan kendali atas badan legislatif, kubu Prabowo dapat dengan mudah melakukan penyelidikan terhadap presiden tersebut. Dan Hasyim meriwayatkan Reuters mereka berencana untuk melakukannya jika terjadi dugaan korupsi yang melibatkan pembelian bus buatan Tiongkok senilai Rp1,5 triliun ($122,95 juta) oleh pemerintah Jakarta tahun ini ketika Jokowi menjadi gubernur, dan kejanggalan anggaran pendidikan Kota Solo selama menjabat Wali Kota. Namun, tidak ada tuduhan serius yang diajukan terhadap Jokowi sehubungan dengan kasus-kasus ini, sehingga seorang analis mengatakan bahwa penyelidikan yang direncanakan tersebut lebih merupakan langkah politik daripada penyelidikan yang sebenarnya.
2. Pindah ke Eropa: Indonesia memiliki seni berusia 40.000 tahun
Seni bisa saja lahir di Indonesia pada waktu yang sama – atau bahkan lebih awal – yaitu di Eropa, demikian temuan baru yang dilaporkan pada Rabu 8 Oktober. Sebuah Tim peneliti Indonesia dan Australia melaporkan dalam jurnal tersebut Bumi itu tSiluet tangan di dinding gua di Sulawesi berusia 40.000 tahun menunjukkan bahwa Eropa bukanlah tempat lahirnya seni seperti yang diyakini selama ini. Di gua yang sama, lukisan babi berumur sekitar 35.000 tahun yang lalu. “Orang-orang Eropa tidak bisa lagi secara eksklusif mengklaim sebagai negara pertama yang mengembangkan pikiran abstrak,” kata Anthony Dosseto dari Universitas Wollongong di Australia. “Setidaknya mereka harus membaginya dengan penduduk awal Indonesia.” Baca cerita lengkapnya pembuat rap.
3. Pimpinan FPI menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya
Habib Novel Bamukmin, pemimpin kelompok garis keras yang terkenal kejam Front Pembela Islam (FPI), menyerah di kantor polisi di Jakarta pada Rabu sore. Penyerahan terjadi sehari setelahnya polisi Jakarta mempublikasikan fotonya dan menginginkan status pada fotonya halaman Facebook resmi. Habib menjadi buronan terkait kerusuhan FPI pada 3 Oktober terhadap Penjabat Gubernur Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama yang melukai beberapa petugas polisi. Sebanyak 21 anggota FPI lainnya telah ditangkap terkait kerusuhan tersebut Jakarta Globe dilaporkan.
4. Gunung Sinabung kembali meletus hingga memuntahkan abu vulkanik
Gunung Sinabung kembali meletus pada Rabu, menghujani beberapa wilayah di Sumatera Utara dengan abu vulkanik yang lebih tebal dari biasanya. Viva News dilaporkan. Gunung berapi aktif tersebut mulai meletus lagi pada hari Minggu, melepaskan aliran piroklastik terbesar selama 5 bulan, menurut Pos Jakarta. Letusan baru ini membuat panik warga setempat, termasuk mereka yang masih tinggal di tempat pengungsian sejak gunung berapi tersebut mulai meletus pada 15 September tahun lalu.
5. Tragedi perahu menyebabkan 17 orang tewas dalam pesta pernikahan di Bali
Dalam kecelakaan laut tragis lainnya, setidaknya 17 orang dari sebuah pesta pernikahan – termasuk 3 anak – tewas ketika kapal mereka tenggelam dalam perjalanan ke Bali, kata seorang pejabat pada hari Rabu. Para pejabat menghentikan pencarian pada hari itu saat matahari terbenam, dan 8 dari 49 orang di dalamnya berhasil diselamatkan, dan 24 orang masih belum ditemukan. Tidak jelas apakah kedua mempelai juga berada di kapal tersebut. Baca cerita selengkapnya di Rappler.