• September 19, 2024
Polisi melepaskan 12 WNI yang ditangkap di Türkiye

Polisi melepaskan 12 WNI yang ditangkap di Türkiye

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

12 dari 16 WNI yang ditangkap di Turki saat menyeberang ke Suriah telah kembali ke Indonesia. Bukannya ditahan, mereka malah dibawa ke panti sosial.

JAKARTA, Indonesia—Dua belas dari 16 warga negara Indonesia yang ditangkap di Turki saat mencoba menyeberang ke Suriah telah dideportasi ke Indonesia. Empat sisanya masih ditahan di Türkiye.

Setelah ditahan aparat Turki sejak Januari lalu, rombongan akhirnya kembali ke negara asalnya pada Kamis malam, 26 Maret 2015. Mereka tiba di Bandara Soekarno Hatta sekitar pukul 20.30 WIB dan langsung diantar polisi untuk meninggalkan tempat tersebut. Kelompok tersebut terdiri dari dua orang perempuan, satu laki-laki dan 9 orang anak-anak, sedangkan 4 orang sisanya masih ditahan di Turki.

(BACA: Keluarga Minta 16 WNI yang ditangkap di Türkiye dipulangkan)

Juru Bicara Polri Kombes Rikwanto mengatakan mereka dibawa ke Mako Brimob di Depok sebelum dipindahkan ke panti sosial di Bambu Apus, Jakarta Timur.

“Dua belas WNI yang baru tiba dari Turki tadi malam langsung dibawa ke Mako (Mabes Komando) Brimob, Kelapa Dua. Mereka makan, istirahat dan bertanya. Karena kebanyakan anak kecil, prosedurnya juga berbeda, kata Kombes Rikwanto, Juru Bicara Polri, Jumat pagi, 27 Maret.

Polisi memutuskan untuk tidak memberikan sanksi pidana. Seluruh kelompok akan dilatih, namun tidak jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan.

Rencananya hari ini atau lusa mereka akan dipindahkan ke panti sosial di Bambu Apus, Jakarta Timur, untuk tinggal sementara sambil dikondisikan untuk dikembalikan ke keluarganya di Jawa Timur, jelas Rikwanto.

“Berapa lama mereka di Bambu Apus, tentu akan terlihat situasinya, karena deradikalisasi itu tentang reformasi pemikiran. “Mereka (menyeberang ke Suriah) mengejar laki-laki mereka yang ada di sana sebelumnya atas nama HD (Achsanul Huda),” lanjut Rikwanto.

Achsanul Huda merupakan suami dari Ririn Andrian Sawir, salah satu anggota kelompok tersebut. Dia bergabung dengan ISIS dan diyakini meninggal di Suriah.

Ririn berangkat ke Suriah dan membawa 7 anaknya. Dia juga pergi bersama 3 orang dewasa dan seorang anak.

Empat orang lainnya yang masih ditahan di Turki merupakan sepasang suami istri asal Ciamis dan kedua anaknya.

“Keempatnya masih di Türkiye, satu keluarga. Istrinya sedang melahirkan, setelah melahirkan dan dinyatakan sehat akan dipulangkan, kata Rikwanto. —Rappler.com

login sbobet