• November 24, 2024

Pemuda ASEAN: Aspirasi dan Peluang

Anggota generasi muda ASEAN harus selalu penuh harapan, kritis dan waspada, namun tetap terlibat

“Jika kamu berubah pikiran, besok kamu berubah. Jika kamu mengubah hatimu, kamu berubah selamanya.”

Hal inilah yang diungkapkan oleh Atty. Antonio Oposa Jr. menyatakan dengan penuh semangat pada LEAD ASEAN Youth Summit saat ia berbagi perjuangannya untuk keadilan lingkungan kepada delegasi muda dari seluruh Asia Tenggara.

Saya yakin kutipan tersebut dengan sempurna menggambarkan faktor motivasi yang mendorong pertemuan regional di negara kita minggu ini.

Diadakan pada tanggal 2-6 Desember 2013, LEAD ASEAN Youth Summit mengumpulkan setidaknya 150 perwakilan muda dari masing-masing negara ASEAN di Makati untuk memulai diskusi, berbagi praktik terbaik dan menerjemahkan visi yang penuh harapan ke dalam tindakan nyata.

Pertemuan puncak ini memang merupakan pertemuan antara aspirasi dan peluang.

Aspirasi — karena semua delegasi berasal dari advokasi terkait yang berkisar dari lingkungan hingga media sosial, dan segala sesuatu di antaranya. Peluang – karena pertemuan puncak itu sendiri berfungsi sebagai titik kolaborasi nyata dalam berbagai proyek yang bertujuan untuk mengisi kekosongan dalam komunitas kita sendiri di dalam negeri.

Aksi pemuda

Satu hal yang saya pelajari dari orang-orang inspiratif di konferensi ini adalah tidak ada alasan bagi generasi muda untuk acuh tak acuh terhadap isu-isu terkini yang pasti akan mengganggu masa depan.

Dengan menggunakan praktik umum yang kami lakukan di seluruh wilayah, pengalaman ini mengeksplorasi bagaimana generasi muda saat ini tidak hanya memahami isu-isu kritis, namun juga menciptakan budaya aksi untuk meresponsnya.

Dalam konteks globalisasi yang sedang berkembang, kita mendapati diri kita menceritakan kisah sukses dan kesulitan yang sama.

Misalnya, tuntutan terhadap masalah lingkungan hidup di Indonesia mungkin tidak sama dengan yang terjadi di Filipina, namun jarak yang dekat mengharuskan kita untuk melihat kesamaan yang memperburuk masalah ini, seperti tata kelola yang buruk dan urbanisasi yang tidak terencana.

Selain itu, permasalahan partisipasi pemuda di negara ini mungkin tidak sama dengan permasalahan yang terjadi di negara-negara ASEAN, namun pengalaman kita bersama mengajak kita untuk tidak mencela situasi yang ada namun menantang pola pikir yang ada melalui upaya-upaya kecil namun kolektif.

Dalam proses menggali latar belakang masing-masing, saya menyadari bahwa banyak di antara kita yang memiliki kepedulian yang sama terhadap partisipasi pemuda karena dianggap terlalu bergantung pada strategi formal yang biasanya tidak representatif dan tidak efektif.

Di sinilah kita melihat bahwa aksi pemuda tidak hanya melibatkan keterlibatan aktif kaum muda di wilayahnya, namun juga merupakan peluang untuk memasukkan perspektif keseharian kaum muda ke dalam solusi.

Namun, karena pengalaman KTT ini memungkinkan kami untuk berkolaborasi dengan pihak-pihak dari berbagai sektor seperti pemerintah, masyarakat sipil, dan lembaga swasta, pengalaman tersebut menunjukkan bahwa kami masih memiliki mentor dan sekutu yang mampu mengidentifikasi diri dengan keyakinan bahwa gender yang lebih muda dapat muncul. dengan solusi yang benar-benar masuk akal, efektif dan kreatif.

Foto dari halaman FB ASEAN LEAD Youth Summit (https://www.facebook.com/LEADASEANYouthSummit)

Setelah ASEAN 2015

Integrasi ASEAN tentu saja merupakan tema yang mendasari pertemuan besar tersebut. Mendekati tahun 2015, kami mempersiapkan diri untuk mengantisipasi dan merespons perubahan-perubahan yang akan berdampak pada kami dan perbatasan kami seiring berjalannya waktu.

Integrasi ini pasti akan menghadirkan peluang dan keterbatasan. Dengan demikian, para anggota pemuda akan melanjutkan tantangan dalam melakukan advokasi dan menemukan sekutu untuk diajak bekerja sama.

Tahun 2015 bukanlah sebuah garis akhir. Ini adalah titik awal bagi semua orang. Apakah kita siap menghadapi hasil yang tak terelakkan ini atau tidak, integrasi pasti akan menjadi kesempatan bagi generasi muda ASEAN untuk membuktikan tujuan yang relevan dari integrasi tersebut.

Apakah kita berada pada titik yang menguntungkan untuk melakukan integrasi atau tidak, generasi muda ASEAN harus selalu penuh harapan, kritis dan waspada, namun tetap terlibat.

Ketika pertemuan puncak ini hampir berakhir, kita mendapati diri kita berada dalam nuansa inspirasi dan peluang yang signifikan. Seperti yang dikatakan salah satu mentor kami, Joseph Anthony Quesada: “Jangan hanya kembali ke kenyataan. Kembalilah untuk mengubah kenyataan.”

LEAD ASEAN Youth Summit diselenggarakan oleh Ayala Foundation dan Kedutaan Besar AS di Manila. Rappler adalah salah satu mitranya.

iSpeak adalah tempat parkir untuk ide-ide yang layak untuk dibagikan. Kirimkan kontribusi Anda ke [email protected].

Keluaran HK Hari Ini