• October 8, 2024

Pemberdayaan Perempuan, Penguatan Budaya Tboli

Jen Eko menunjukkan bagaimana semangat perempuan Tboli untuk mengabdi pada sukunya dapat membantu memberdayakan perempuan lain

Tahukah Anda seseorang yang mendedikasikan dirinya pada pemberdayaan perempuan dan kemajuan budaya untuk membentuk masa depan sukunya?

Izinkan saya memandu Anda melalui kehidupan sederhana namun sangat bermakna dari Jenita Eko, seorang wanita Tboli dari Sitio Lamkua, Barangay Klubi di Danau Sebu, Cotabato Selatan.

Jen, begitu ia disapa oleh sesama anggota sukunya, adalah presiden dari Asosiasi Penenun Wanita Adat Danau Sebu, Incorporated. (LASIWWAI). Ia membentuk kelompok tersebut bersama perempuan Tboli lainnya untuk memperkuat pemberdayaan perempuan melalui promosi seni dan kerajinan Tboli.

Saya melihat Jen sebagai orang yang pendiam dan pemalu, tetapi ketika Anda mulai berbicara dengannya, Anda akan kagum dengan ide-ide cemerlangnya. Apapun dirinya saat ini, menurutnya, karena pengalaman masa lalunya.

Jatuh cinta

Sejak usia dini, ia sangat jatuh cinta dengan budaya Tboli, melihat bagaimana nenek moyangnya mewujudkan impian mereka menjadi kerajinan tangan.

Desain kain Tnalak dibuat dari impian para penenun. Keahlian seni dan kerja keras para penenun Tnalak memaksa Jen untuk turut melestarikan kerajinan tersebut meskipun banyak kendala seperti kurangnya peralatan tenun dan keengganan beberapa orang yang ia datangi untuk meminta dukungan.

Yang semakin mendorongnya untuk melanjutkan seni tenun Tnalak adalah kondisi perempuan di sukunya. Mereka dianggap lemah dan inferior.

Saat saya mendengarkan Jen menjelaskan pandangannya tentang kesetaraan gender, saya bisa merasakan keinginannya untuk membela dan memperjuangkan hak-hak perempuan sesama sukunya. Menurutnya, perempuan mempunyai peran besar tidak hanya dalam pembentukan keluarga, tetapi juga dalam pembangunan dan kemajuan masyarakat secara keseluruhan.

Dengan keyakinan kuat tersebut, LASIPWAI mendukung perempuan pengusaha yang dapat meningkatkan kondisi perekonomian suku Tboli dan mempengaruhi pengambilan keputusan di daerahnya.

Asosiasi tersebut menjalankan usaha sosial melalui tenun Tnalak, yang memberikan sumber pendapatan bagi perempuan Tboli. Persentase tertentu dari hasil penjualan dialokasikan untuk proyek pembangunan suku, terutama perempuan dan anak-anak, karena mereka adalah sektor yang paling rentan.

Perempuan, lingkungan, pendidikan

Dulu, perempuan diibaratkan sebagai dekorasi yang dikurung di rumah, namun melalui inisiatif Jen, perempuan di lingkungannya kini diakui sebagai mitra potensial dalam pengembangan masyarakat.

Saat ini LASIPWAI tidak hanya memproduksi kain Tnalak kelas dunia namun juga menciptakan tempat berlindung yang aman dimana laki-laki dan perempuan sama-sama berdaya. Jen adalah ikon hidup pemberdayaan perempuan dan budaya Tboli, sekaligus aktif mengadvokasi perlindungan lingkungan dan pendidikan.

Melalui LASIWWAI, anggota suku telah mengembangkan varietas padi gogo tradisional yang bebas bahan kimia. “Ini untuk mempromosikan gaya hidup sehat serta mendukung program nutrisi organisasi,” jelas Jen.

Saya juga terkejut mendengar bahwa menurut Jen, penggunaan pewarna ramah lingkungan adalah salah satu rahasia membuat kain Tnalak yang bagus. Dia mengacu pada pewarna nabati.

Sementara itu, dari segi pendidikan, Jen sangat bangga karena LASIWWAI telah melahirkan dan terus mencetak para profesional di kalangan komunitas HKI. Melalui kemitraan dan pendapatan yang diperoleh dari LASIWWAI, penenun Tnalak dan anak-anak pekerja yang memenuhi syarat mendapatkan beasiswa universitas.

Para pelajar tersebut terdaftar di Pusat Pembelajaran Taman Kanak-Kanak yang dijalankan dan dikelola oleh LASIWWAI. Fasilitas ini memberikan pendidikan dasar bagi siswa taman kanak-kanak dan ibu mereka.

Program Taman Kanak-Kanak LASIWWAI tidak hanya menggunakan kurikulum Departemen Pendidikan namun juga mengintegrasikan kompetensi dan cara pandang masyarakat Tboli untuk mengedukasi generasi muda tentang keindahan akar leluhurnya.

Mengetahui semua hal ini, saya sangat terkesan dengan bagaimana seorang wanita Tboli melakukan upaya yang luar biasa. Semangat kesukarelaan Jen tak tergoyahkan. Baginya, melihat senyuman para konstituennya lebih berharga dari sepoci emas. Rappler.com

Shahana Joy E. Duerme adalah petugas informasi Badan Informasi Filipina (PIA) di Kota Koronadal, Cotabato Selatan.

situs judi bola