• October 9, 2024
Pengunjuk rasa pro-Budi Gunawan mengaku menerima Rp 50 ribu

Pengunjuk rasa pro-Budi Gunawan mengaku menerima Rp 50 ribu

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pengunjuk rasa pro-Budi Gunawan mengaku digaji Rp50 ribu hari ini. Kehadiran sejumlah perempuan di persidangan pun menarik perhatian massa.

JAKARTA, Indonesia – Di bawah rintik hujan, lelaki tua berambut abu-abu itu dengan gembira menyantap makan siang dari kotak nasi yang diberikan kepadanya.

Asril, 60 tahun, baru saja mengikuti aksi unjuk rasa mendukung Komjen Budi Gunawan di depan gedung Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin, 9 Februari 2015.

“Saya dijanjikan akan diberikan uang jika ikut aksi ini,” kata Asril. “Jika Anda tidak memberikan uang, tidak ada yang mau bergabung.”

Asril mengatakan, dirinya dan ratusan pengunjuk rasa lainnya mendapat uang sebesar Rp 50 ribu yang cukup untuk membuatnya berhenti berjualan sehari.

“Hujannya deras sekali dan saya tidak bisa berjualan,” ujarnya.

Selain uang, makan siang dan transportasi ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan juga disediakan.

Apa yang diucapkan Asril berbeda dengan apa yang diteriakkan orator dengan lantang. Menurut sang orator, tindakan tersebut dilakukan semata-mata karena hati nuraninya.

“Tolong teman-teman media, jangan memutarbalikkan isu. Kami bukan gerombolan tentara bayaran.”

Sidang pendahuluan hari ini adalah mendengarkan gugatan Budi agar dirinya ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Usai makan siang, massa yang tadinya terlihat lelah, kembali ceria setelah kedatangan remaja putri yang menamakan dirinya Srikandi Pembela Persatuan NKRI (Srikandi Pekat). Mereka mengenakan kemeja putih ketat dan rok mini bersama-sama.

Ketua Srikandi Pekat Rosita Mawar mengungkapkan kedatangannya dalam rangka memberikan dukungan kepada Polri. “Kami mendukung Polri. Selamatkan Polri,” dia berkata.

Mereka pun meminta Ketua KPK Abraham Samad jujur ​​sesuai kenyataan yang ada. “Pak Abraham harus jujur ​​dan lembut,” lanjut Rosita. “Apa yang benar harus dikatakan benar, apa yang salah harus dikatakan salah.”

Sekelompok wanita berteriak, “Selamatkan Polisi! Selamatkan Polisi!”

Video pengunjuk rasa yang mengaku menerima Rp 30.000

Sementara itu, video bertajuk “Demo Berbayar” diunggah ke YouTube oleh akun Berita Populer pada Kamis, 12 Februari 2015 lalu.

Dalam video tersebut terdapat percakapan antara pewawancara dan seorang wanita:

Pertanyaan: Untuk apa Anda datang ke sini?

Jawaban: Mendukung penunjukan Jokowi sebagai Kapolri.

Tanya kenapa?

Jawaban: Saya tidak tahu. Saya tidak pernah menonton TV. Kamu tahu itu.

Pertanyaan: Mengapa Anda mau?

Jawaban: Dapatkan uang.

Pertanyaan: Bagaimana cara mendapatkan uangnya?

Jawaban: Uang diberikan.

Pertanyaan : Berapa banyak yang anda berikan?

Jawab : 30 (Rp 30.000)

Pertanyaan: Tahukah Anda alasannya?

Jawaban: Tidak. Aku tahu aku baru saja diusir.

Tanya: Siapa yang membawanya?

Jawaban : Bu Eli.

—Rappler.com

situs judi bola