BIFF menyerang markas militer di Maguindanao
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Militer mengatakan 3 pasukan pemerintah terluka dalam serangan itu, namun tanggapan mereka menyebabkan 3 pemberontak tewas
DAVAO CITY, Filipina – Ketika pemerintah meyakinkan negaranya bahwa perjanjian perdamaian final dengan Front Pembebasan Islam Moro akan ditandatangani pada akhir Maret, Pejuang Kemerdekaan Islam Bangsamoro (BIFF) yang menentang perjanjian tersebut melancarkan serangan terhadap militer yang dilakukan kantor pusat di Maguindanao. Jumat malam 28 Februari.
Juru bicara BIFF Abu Misry Mama mengatakan “unit gerilya baru” melakukan operasi pelecehan terhadap kamp utama Batalyon Mekanik ke-2 di kota Datu Saudi Ampatuan sekitar pukul 23.00.
Serangan itu terjadi beberapa minggu setelah pasukan pemerintah melancarkan operasi keamanan besar-besaran terhadap BIFF. (BACA Militer merebut benteng BIFF, memperluas operasi dan Militer melakukan isolasi di kamp BIFF yang direbut)
Mama mengatakan para pejuang mereka bersembunyi di bawah kegelapan dan mampu menerobos keamanan markas. Dengan menggunakan senapan otomatis, senapan penembak jitu, dan peluncur granat, pemberontak melepaskan tembakan, yang menyebabkan baku tembak selama beberapa menit.
“Kami mengetahui para tentara tersebut tewas, namun kami tidak dapat menghitung jumlah korban karena kami tidak dapat melakukan penilaian terhadap kerusakan yang terjadi. Saat baku tembak sangat gelap,” kata Mama.
Tentara membenarkan bahwa 3 pasukan pemerintah terluka dalam serangan itu.
Kolonel Edgar Gonzales, kepala Brigade Mekanik ke-1 angkatan darat, menyatakan bahwa serangan balik mereka menyebabkan sedikitnya 3 pemberontak tewas.
Mama mengatakan BIFF tidak mengalami luka atau kematian.
Pasukan keamanan memegang kendali di wilayah tersebut dan dapat segera melancarkan operasi pengejaran untuk mengusir pemberontak, kata Gonzales.
Mama mengaku usai penyerangan tersebut, BIFF juga menyergap konvoi bala bantuan militer tak jauh dari markas TNI. Gonzales menjelaskan bahwa itu bukanlah penyergapan melainkan pertemuan antara pasukan tentara yang menghalangi dan pemberontak yang melarikan diri.
Meskipun terjadi bentrokan berturut-turut dengan militer, BIFF masih yakin bahwa mereka akan mampu mempertahankan perjuangan bersenjata mereka untuk “negara Bangsamoro yang merdeka”.
“Serangan-serangan ini adalah bukti bahwa militer telah gagal mencapai tujuannya untuk menghancurkan BIFF,” kata Mama. – Rappler.com