Dua kerangka gajah tanpa gading ditemukan di Aceh
- keren989
- 0
Polda Aceh sudah menetapkan dua orang tersangka kasus pembunuhan gajah, namun masih mencari pelaku utama di balik semua itu
BANDA ACEH, Indonesia – Dua kerangka gajah yang diyakini sengaja dibunuh untuk diambil gadingnya ditemukan di pedalaman Kabupaten Aceh Timur, sehingga tahun ini 10 ekor gajah sumatera mati di Provinsi Aceh.
Kedua kerangka gajah dewasa itu ditemukan Selasa (7/10) lalu di kawasan perkebunan kelapa sawit PT Dwi Kencana Semesta (DKS), Desa Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur, kata Kapolsek setempat, Wakil Komisaris Polisi ( AKBP)Muhajir.
“Jarak antara satu frame dengan frame lainnya sekitar 20 meter. Satunya masih bau dan diperkirakan sudah meninggal tiga bulan lalu. “Satu lagi meninggal sekitar enam bulan lalu,” jelas Muhajir saat ditanya dari Banda Aceh, Jumat (10/10).
Saat ditemukan, gigi kedua gajah tersebut sudah tidak ada lagi, tambahnya.
Menurut dia, kedua kerangka gajah itu ditemukan setelah polisi mendapat laporan dari warga sekitar. Polisi bekerja sama dengan tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh yang sedang menyelidiki kasus tersebut, katanya.
Muhajir menjelaskan, lokasi ditemukannya dua kerangka gajah tersebut masih di kawasan PT DKS, tempat ditemukannya dua ekor gajah mati dengan kepala terpenggal pada bulan lalu. Jarak tempat ditemukannya dua kerangka dan dua bangkai gajah pada 7 Oktober itu kurang lebih satu kilometer.
Kepala BKSDA Aceh Jenderal Suhefti Hasibuan membenarkan penemuan dua kerangka gajah tersebut. “Kami menduga keduanya meninggal dengan sengaja karena keracunan. “Hal ini berdasarkan lokasinya yang masih berada di kawasan perkebunan kelapa sawit PT DKS, karena pada bulan lalu ada dua ekor gajah yang mati karena diracun,” ujarnya.
Genman menambahkan, cukup sulit mengetahui secara pasti apa penyebab matinya kedua gajah tersebut karena hanya tersisa tulang belulangnya. Kalaupun masih ada dagingnya, dagingnya sangat busuk. “Sulit untuk menguji valas. Namun dari lokasi kuat dugaan sama dengan gajah yang mati awal September lalu, yakni diracun, ujarnya.
Dia membenarkan, berdasarkan data BKSDA Aceh, ada 10 ekor gajah sumatera yang mati di provinsi paling barat Indonesia itu pada tahun ini. “Semua gajah yang mati tersebut saat ini sedang dalam proses hukum karena kuat dugaan dibunuh dengan sengaja. “Penyidik Polri masih terus mendalami dan mengumpulkan bukti-bukti,” tegasnya.
Genman berharap penegakan hukum dapat memberikan efek jera bagi para pemburu gading gajah agar tidak lagi melakukan aksinya. Menurut dia, perburuan gading gajah di Aceh cukup tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut, BKSDA Aceh berupaya meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat sekitar hutan untuk bahu-membahu menjaga habitat gajah.
Dua tersangka
Kapolda Aceh Timur menambahkan, polisi menetapkan dua tersangka dalam kasus matinya dua ekor gajah pada September lalu. Keduanya adalah Abdul Rauf, Manajer PT DKS dan M. Hasbi, Asisten Perkebunan PT DKS. Mereka ditetapkan sebagai tersangka pada akhir September lalu setelah dilakukan penyelidikan maraton atas kematian dua ekor gajah.
“Keduanya terbukti lalai dan tidak melaporkan keberadaan dua ekor gajah mati di areal perkebunan padahal sudah diberitahukan oleh karyawannya,” jelas Muhajir. “Karena kelalaiannya, keesokan harinya gading kedua gajah tersebut hilang.”
Menurut Muhajir, kedua tersangka tersebut bukanlah pelaku utama yang meracuni kedua gajah tersebut hingga tewas. Namun mereka tetap dijerat dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
Kapolda Aceh Timur menambahkan, pihaknya tidak menahan kedua tersangka. Saat ini, kata Muhajir, penyidik Polri masih terus mendalami kasus matinya dua ekor gajah tersebut dan penemuan dua kerangka gajah tersebut. “Sampai saat ini gading tersebut belum diketahui keberadaannya,” ujarnya.
Beberapa hari sebelum kedua ekor gajah tersebut mati di Aceh Timur, seekor gajah dewasa juga ditemukan mati di tepian Sungai Cengeh, Desa Panggong, Kecamatan Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya. Saat ditemukan, gading gajah tersebut sudah tidak ada lagi.
Genman menyambut baik upaya polisi menetapkan dua tersangka kasus matinya dua ekor gajah di Aceh Timur. Ia berharap polisi segera mengungkap pelaku pembunuhan gajah di Aceh.
Menurutnya, konflik antara gajah dan manusia cukup tinggi terjadi hampir di seluruh kabupaten di Aceh dalam beberapa tahun terakhir. Konflik muncul karena gajah-gajah tersebut diganggu oleh pembukaan lahan sehingga kawanan gajah masuk ke perkebunan masyarakat. —Rappler.com