BLOG LANGSUNG: Pemilihan Presiden Indonesia 2014
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Dalam persaingan yang ketat, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia ini akan memilih presiden berikutnya pada 9 Juli. Apakah yang akan dipilih adalah Jokowi atau Prabowo? Rappler berada di Indonesia untuk meliput pemilihan presiden.
MANILA, Filipina – Pemilu 2014, atau pemilu tahun 2014 di Indonesia, mempertemukan dua tokoh yang sangat berbeda satu sama lain, sehingga menawarkan masa depan yang berbeda bagi negara dan perekonomian terbesar di Asia Tenggara. (BACA: Suara Indonesia Hari Ini: Orde Lama atau Era Baru?)
Ini baru ketiga kalinya masyarakat Indonesia memilih presidennya secara langsung. (BACA: Pemilu Indonesia: sebuah primer)
Siapa yang akan menjadi pemimpin populasi Muslim terbesar di dunia selanjutnya? Apakah yang akan dipilih adalah mantan Gubernur Jakarta yang populer, Joko “Jokowi” Widodo atau mantan jenderal lama era Suharto, Prabowo Subianto? (MEMBACA: Pemilu Indonesia sudah dekat) Presiden baru akan menjabat selama 5 tahun.
Para analis mengatakan ini adalah pertarungan antara kelompok lama dan baru. Dan masyarakat Indonesia sangat terlibat dalam pemilihan ini – mungkin jauh lebih terlibat dibandingkan pemilu presiden sebelumnya.
Partai Demokrat yang berkuasa yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Yudhoyono, yang memenangkan 10% suara populer dalam pemilu legislatif pada bulan April, sebelumnya berjanji untuk tetap netral dalam pemilu tersebut. Namun pada tanggal 30 Juni, mereka memberikan dukungannya kepada Prabowo, yang merupakan sebuah dorongan lebih lanjut bagi mantan jenderal tersebut dan sebuah pukulan bagi calon terdepan, Jokowi.
Jajak pendapat ini dilakukan pada saat negara-negara Asia Tenggara sedang mempersiapkan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 dan Indonesia berupaya mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai dalam 5 tahun terakhir. Hasilnya akan berdampak pada seluruh wilayah.
Oleh karena itu, ASEAN dan negara-negara lain yang berkepentingan dengan Indonesia akan mencermati peristiwa tersebut hingga tanggal 9 Juli. Filipina semakin meminta dukungan ASEAN terhadap tindakan ekspansionis Tiongkok di Laut Filipina Barat (Laut Cina Selatan), dan sentralitas Indonesia di ASEAN menjadikan pemilu pada bulan Juli ini penting bagi kebijakan luar negeri Filipina.
Rappler berada di Indonesia untuk meliput pemilihan presiden. (MEMBACA: Antara Jokowi dan Prabowo: Mengapa Filipina Harus Peduli?)
ikuti kami #INDVotes liputan melalui blog langsung di bawah ini. Kami akan mengunggah foto, video, dan pembaruan secara real time.
– Rappler.com