SMIC hanya tertarik pada aspek ritel Bandara Cebu
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
SMIC mengatakan pihaknya hanya akan mengembangkan komponen ritel proyek bandara jika mereka memenangkan tender
MANILA, Filipina – Henry Sy memimpin SM Investments Corp. (SMIC), salah satu perusahaan yang ingin mengajukan penawaran untuk perluasan Bandara Internasional Mactan-Cebu senilai R17,5 miliar, hanya tertarik pada aspek ritel dari proyek tersebut.
SMIC memimpin konsorsium The Premium Airport Group yang baru saja menyerahkan dokumen pra-kualifikasi penawaran.
Chief Financial Officer SMIC Jose Sio mengatakan jika lolos dan menang, SMIC hanya akan mengembangkan komponen ritel dari proyek Kemitraan Pemerintah-Swasta.
Mitranya akan mengurus aspek lain, seperti membangun terminal bandara dan mengoperasikan bandara, tambahnya.
“Kami berada di sana hanya karena kami melihat peluang di bidang ritel. Keahlian kami di ritel, kami tidak tahu konstruksi dan sebagainya,” ujarnya kepada wartawan usai rapat pemegang saham tahunan SMIC, Kamis, 25 April.
Proyek bandara ini melibatkan pembangunan terminal yang mampu menangani 8 juta penumpang per tahun, menurut lembar fakta PPP Center. Rencana tersebut juga menyediakan pemeliharaan fasilitas lama dan baru.
Mitra SMIC dalam konsorsium antara lain Citadel Holdings Inc., Zurich Airport International AG, dan Prospector Investment Holdings Inc., SM Prime Holdings Inc., DM Consunji Inc., dan Flughafen Zurich AG.
Ketika ditanya mengapa mereka memilih bermitra dengan Zurich, Chief Financial Officer SM Prime Holdings Jeffrey Lim berkata: “Zurich adalah salah satu operator terbaik di dunia. Jika Anda pernah melihat bandara mereka dan bagaimana mereka beroperasi bahkan di back office, Anda akan tahu bahwa mereka pandai dalam hal itu.”
SM Prime adalah divisi pengembangan mal SMIC.
Penawaran keuangan
Masih ada kemungkinan SMIC tidak ikut tender, kata Lim.
Proses penawaran masih dalam tahap prakualifikasi. “Setelah itu kita harus masuk ke rincian proyek pembiayaan, desain, dan lain-lain. Kalaupun lolos, kami masih perlu membenahi detail dan angkanya. Semua anggota konsorsium harus menyepakati angka-angka tersebut. Kalau menurut kami angkanya tidak bagus, maka kami tidak akan (bergabung),” jelasnya.
Kelompok lain yang menginginkan bandara Cebu adalah Metro Pacific Investments Corp. milik Manny Pangilinan, JG Summit Holdings Inc milik John Gokongwei. dan Aeroports de Lyon; Ayala Land Inc., Aboitiz Equity Ventures Inc. dan Bandara ADC & HAS; Filinvest Development Corp dan Bandara Changi; San Miguel Corp., Lucio Tan Group dan Bandara Incheon; dan Megawide Construction Corp. dan perusahaan India GMR Infrastructure. – Rappler.com