• November 29, 2024
Kapolda berjanji akan melindungi Go-Jek dan meminta ojek reguler berinovasi

Kapolda berjanji akan melindungi Go-Jek dan meminta ojek reguler berinovasi

Menurut Tito, baik Go-jek maupun ojek konvensional bisa berjalan berdampingan dengan membedakan pangsa pasarnya

JAKARTA, Indonesia – Kapolda Metro Jaya yang baru Irjen Tito Karnavian menyatakan akan melindungi Gojek, dan meminta para ojek biasa berinovasi mempertahankan pasarnya.

“Makanya saya minta para tukang ojek bisa mengendalikan diri, dan kami polisi akan melindungi siapapun dari tindakan kekerasan atau pelanggaran hukum. “Jika ada pelanggaran hukum, kami akan tindak tegas,” kata Tito seperti dikutip. mediaSenin 15 Juni.

“Rekan-rekan ojek berusaha menciptakan inovasi-inovasi baru agar masyarakat dapat menggunakan jasanya.”

Go-jek berinovasi dengan menawarkan pemesanan ojek melalui aplikasi mobile. Perusahaan yang didirikan pada tahun 2010 oleh Nadiem Makarim ini berkembang pesat. Saat ini, terdapat kurang lebih 3.000 pengemudi ojek yang tergabung dalam Go-jek.

Go-jek vs perang ojek biasa

Kisah keributan antara Go-Jek dan tukang ojek biasa menjadi populer setelah pemilik akun Path Boris Anggoro baru-baru ini menceritakan masalahnya dengan tukang ojek biasa.

“Pesan Gojek. TIDAK kemudian saudaranya telepon dia berkata menemani 5 kakak beradik ojek berkeliaran di dekat kantornya akan diserang. Setelah itu dia menelepon lagi untuk bertanya Batalkan pesanan karena dikejar sampai lampu tembaga merah dan harus sembunyi dan minta tolong ke salesman,” tulis Boris di akun Path miliknya.

Boris akhirnya memesan Go-Jek lagi. Saat pengemudi Go-jek kedua tiba, ia disuruh berangkat oleh tukang ojek di dekat kantor Boris. Mereka mengancam akan merusak sepeda motor Go-jek.

Saat Boris menghampirinya, tukang ojek yang biasa nongkrong di dekat kantornya langsung memarahinya. Ujung-ujungnya, Boris terpaksa naik ojek biasa dan membayar Rp45 ribu untuk berangkat ke Kalibata City, padahal biasanya ia hanya membayar Rp27 ribu untuk Go-Jek.

“Saudara laki-lakinya mengharapkan “Saya tidak mau turun dari Rp 40 ribu, alasannya macet,” ujarnya.

Perebutan pasar

Kemacetan lalu lintas di Jakarta telah menyebabkan pangsa pasar ojek tumbuh signifikan. Meski tarif seringkali tidak bisa diprediksi, namun banyak warga Jakarta dan sekitarnya yang mengandalkan ojek sebagai alat transportasi sehari-hari.

Namun kemunculan Go-jek membuat banyaknya pelanggan tersebut bukan lagi “rumput hijau” bagi para pengemudi ojek konvensional.

“Banyak pelanggan yang kabur dengan Go-Jek, dari 7 orang yang mendaftar, sekarang saya hanya punya 3 orang. Pendapatan juga turun dari biasanya Rp 100 ribu per hari menjadi hanya Rp 50-80 ribu, kata Yosi, seorang tukang ojek, seperti dikutip. media.

Namun, menurut Tito, ojek reguler tidak perlu khawatir berganti pelanggan karena menurutnya pasarnya justru semakin luas. Keberadaan Go-Jek juga bisa membuat para pengemudi ojek biasa semakin meningkatkan pelayanannya.

“Misalnya ada ojek, maka ada inovasi-inovasi baru yang menggunakan cara-cara yang memudahkan masyarakat, misalnya melalui panggilan, menurut saya tidak masalah. Sama seperti supir taksi, ada yang kelas bawah, ada pula yang kelas eksekutif, pasarIni berbeda. Itu pasar ojek biasa pasarmungkin kalangan menengah ke bawah, ada pula yang kini menjadi ojek eksekutif pasaritu di atas,” kata Tito.

Go-jek membutuhkan tim komunikasi

Co-investor MDI Venture Joshua Agusta mengatakan perusahaan inovatif seperti Go-jek perlu melibatkan komunikator yang terampil.

“Pengemudi ojek umumnya belum paham dengan teknologi, tentu ada resistensi,” kata Joshua. “Secara umum, ketika model bisnis kamimengganggu sistem yang ada, risiko konflik tidak dapat dihindari.

Joshua memberi contoh kehadiran di luar negeri rintisan Uber juga menimbulkan konflik dengan para pengemudi taksi yang merasa kehadiran armada Uber akan mengurangi pangsa pasar mereka. Kurang lebih sama seperti yang terjadi antara pengemudi Gojek dan pengemudi taksi pangkalan.

“Uber baru saja mempekerjakan David Plouffe, mantan anggota tim kampanye Obama,” kata Joshua.

Diakui Nadiem, gesekan dengan tukang ojek konvensional terjadi akibat miskomunikasi.

“Sebenarnya kami ingin semua ojek bisa bergabung dalam jaringan kami. Selain bisa menambah penghasilan, Anda juga akan diajarkan memahami teknologi. “Kami ingin membantu mereka,” kata Nadiem seperti dikutip Kedua. — Rappler.com


akun demo slot