• October 8, 2024
Pesawat Trigana Air senilai Rp 6,5 miliar

Pesawat Trigana Air senilai Rp 6,5 miliar

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

UPDATE: Uang ditemukan terbakar.

JAYAPURA, Indonesia — (DIPERBARUI) Selasa sore, tim SAR menemukan kotak hitam pesawat Trigana Air dan uang tunai Rp 6,5 miliar yang dibawa pesawat tersebut.

“Uangnya sudah ditemukan, tapi kita harus ingat bahwa uang tidak penting di Basarnas, tapi kita punya beban moral. Kondisi uangnya sudah hangus dan tidak lengkap, namun masih bisa diketahui bahwa itu adalah uang. “Apapun bentuk dan kondisinya, saya perintahkan tim SAR untuk mengambilnya dalam evakuasi ini dan menyerahkannya kepada pihak yang berwajib,” kata Kepala Basarnas Soelistyo. media.

Selain mengangkut 19 penumpang, halPesawat Trigana Air yang jatuh di gunung di Oskibil, Papua juga diyakini membawa uang tunai Rp6,5 miliar.

Uang tersebut merupakan dana Program Tabungan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin di Pegunungan Bintang, Oskibil, yang rencananya akan disalurkan melalui Kantor Pos.

Kepala Kantor Pos Jayapura Haryono membenarkan dana sebesar Rp 6,5 miliar itu diperuntukkan bagi masyarakat miskin di Kabupaten Pegunungan Bintang.

Benar, dana PKSK diangkut dengan pesawat Trigana, kata Haryono, Senin, 17 Agustus.

Di dalam pesawat juga ada empat pegawai Kantor Pos yang membawa uang tersebut ke Oksibil.

“Mereka adalah Yustinus Hurulean, MN Aragay, Agustinus Luarmase dan Teguh,” kata Haryono.

“Tn. Teguh menggunakan nama Dewa Putu Raka dalam manifestonya. “Karena sebelum dia pergi, Tuan. Dewa membatalkan penerbangannya,” ujarnya.

Menurut Haryono, uang senilai Rp 6,5 miliar itu disimpan dalam empat tas jinjing yang dibawa keempat pegawai Kantor Pos.

Sebelumnya diberitakan, pesawat Trigana Air ATR 42 dengan nomor registrasi PK-YRN rute Jayapura-Oksibil hilang kontak dengan menara kendali Bandara Oksibil.

Pesawat penumpang tersebut kemudian dipastikan jatuh usai menghantam Gunung Tangok di Kabupaten Pegunungan Bintang pada Minggu 16 Agustus.

Manifes penumpang pesawat tersebut diduga fiktif

Sebagian besar penumpang pesawat Trigana Air yang jatuh ke gunung diyakini fiktif, artinya tidak cocok dengan yang ada di pesawat tersebut.

“Saya mempunyai saudara laki-laki bernama Terianus Salawala yang berada di pesawat Trigana Air yang jatuh, namun namanya tidak tercantum dalam manifes,” kata Ignasius Mimin, anggota DPRD Papua, Senin.

Menurut Ignasius, kemungkinan besar kakaknya membeli tiket pesawat tersebut melalui jalur tidak resmi.

“Mungkin dia beli tiket ke calo, atau bertukar nama dengan orang lain,” ujarnya sambil menunggu proses evakuasi di Crisis Center Bandara Sentani, Jayapura.

Ia juga menyebut banyak nama penumpang Trigana Air lainnya yang tidak sesuai dengan manifes yang beredar di media.

Misalnya Petrus Tegeken, Ketua DPRD Bintangberge. Namanya ada di manifes, tapi orangnya sudah terbang pada penerbangan pertama, ujarnya.

Dalam media yang beredar, terdapat 49 penumpang dan 5 awak pesawat Trigana Air. Namun hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi mengenai hal tersebut baik dari pihak maskapai maupun Badan SAR Nasional.

Menurut Ignasius, pembelian tiket oleh calo maskapai Trigana Air sudah berlangsung lama. Pembelian tiket pesawat Trigana melalui calo merupakan hal yang lumrah, apalagi Pelita Air sudah tidak lagi melayani rute Jayapura-Oksibil dan sebaliknya, ujarnya. —Rappler.com

BACA JUGA:

Result SGP