• October 4, 2024

Kekuatan Teknologi: Solusi Tanggap Bencana

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Bagaimana media sosial dan teknologi baru dapat memperkuat respons, mitigasi, dan ketahanan terhadap bencana?

MANILA, Filipina – Bagaimana media sosial dan teknologi baru dapat memperkuat respons, mitigasi, dan ketahanan terhadap bencana?

Selain itu, bagaimana individu dan kelompok dapat menggunakan teknologi tersebut untuk membantu ketika terjadi bencana? Apa saja manfaat yang dapat diperoleh institusi pemerintah dan lembaga tanggap bencana?

MEMBACA: Bantuan: tanggap bencana dan kesukarelaan

Pakar media sosial dan teknologi Andrew McGlinchey membahas langkah-langkah konkrit tentang bagaimana teknologi dan media sosial dapat membantu meningkatkan respons bencana dan meningkatkan ketahanan terhadap bencana pada KTT PH+SocialGood pada hari Sabtu, 21 September.

Pemetaan krisis

McGlinchey, manajer produk Google di Asia Tenggara, menyatakan bahwa aktivitas respons krisis perusahaan dipicu oleh gempa bumi Haiti tahun 2010 yang mengakibatkan sekitar 220.000 kematian, menurut pemerintah Haiti.

Peta krisis Google dapat digunakan untuk melacak korban jiwa dan kerusakan. Itu dibuat menggunakan data crowdsourcing dan informasi penting lainnya.

McGlinchey mengatakan halaman arahan tersebut mengandalkan kemampuan raksasa Internet untuk mendukung jutaan kunjungan dan lonjakan pengguna. Selain itu, Peta Krisis Google dapat diakses di desktop dan seluler serta memberikan peringatan publik.

Inisiatif bencana lainnya dari Google adalah Person Finder, sebuah cara untuk menemukan lokasi orang-orang setelah terjadinya bencana. Aplikasi ini juga menggunakan crowdsourcing – orang dapat melaporkan orang hilang dan memberikan informasi untuk membantu menemukan mereka.

Saat terjadi tsunami di Jepang pada tahun 2011, orang-orang yang terjebak di tempat penampungan menuliskan nama anggota keluarganya di papan tulis. Para relawan menyalin informasi tersebut dan mempostingnya secara online sehingga orang lain dapat mengakses daftar tersebut.

Dibutuhkan relawan

Meskipun terdapat teknologi baru, McGlinchey menekankan pentingnya memiliki “sukarelawan yang akan melakukan pekerjaan berat”. Ia menyerukan relawan yang akan memberdayakan para pahlawan (respon kehidupan nyata).

McGlinchey juga mengatakan relawan diperlukan untuk mengisi kekosongan pada pembuat peta Google agar dapat digunakan saat terjadi bencana. Peta terbuka untuk umum dan dibuat oleh pengguna.

Namun, ia mencatat bahwa informasi tersebut hanya dapat berguna jika digunakan oleh masyarakat sebelum bencana terjadi.

“Saat air sudah setinggi ring basket, bukan saatnya belajar. Sekarang saatnya kita harus merencanakan bagaimana melakukannya,” katanya.

Ia mengatakan, tantangan terbesarnya adalah mendapatkan data dari lembaga yang memilikinya. Dia menekankan “menemukan semua sumber daya dan informasi yang dibutuhkan masyarakat sejak dini” dan bukan pada saat terjadi bencana.

“Kami sudah memikirkan bagaimana kami dapat membagikan informasi ini sehingga jika terjadi krisis, Google dan pihak lain dapat membantu mengatur informasi ini,” kata McGlinchey.

Meningkatkan

Munculnya media sosial, seperti yang dikatakan McGlinchey, telah membuka lebih banyak peluang bagi kepahlawanan dan kesukarelaan. Kini relawan tidak lagi sebatas membantu selama operasi pertolongan dan penyelamatan.

BACA: #ProjectAgos: Ajakan bertindak

Platform untuk kepahlawanan dan kesukarelaan, seperti media sosial, semakin meluas. Bahkan dengan men-tweet dan memposting secara online, masyarakat dapat memberikan kontribusi solusi nyata saat terjadi bencana. Alasan untuk tidak bertindak perlahan-lahan menyusut.

BACA: PH+SocialGood: Pahlawan dicari

Ini adalah zaman dimana dunia online secara nyata mempengaruhi kehidupan nyata. Media sosial dapat digunakan untuk kebaikan sosial. –Rappler.com

Pengeluaran HK