• September 27, 2024
Ibu rumah tangga dibunuh gajah di Aceh

Ibu rumah tangga dibunuh gajah di Aceh

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Kejadian ini merupakan yang ketiga kalinya dalam 6 bulan terakhir. Belum ada tindakan nyata untuk mengusir kawanan gajah tersebut keluar desa.

BANDA ACEH, Indonesia – Husna, seorang ibu rumah tangga berusia 38 tahun di Desa Musarapakat, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh, pada Sabtu malam (24/1), tewas seketika akibat penyerangan kawanan ternak. gajah sumatera yang menyerbu rumah korban.

Peristiwa nahas yang menimpa Husna terjadi sekitar pukul 21.00 WIB saat korban bersama suaminya, Fadli (52), serta putranya yang berusia empat tahun, Mudawali, berada di rumahnya di sebuah taman yang jaraknya sekitar 300 meter dari lokasi kejadian. desa itu, beristirahat. .

Tiba-tiba sekawanan gajah liar yang diperkirakan berjumlah empat orang datang ke pekarangan petani, kata Mukhtar, Bupati Rime Gayo, Minggu (25/1) melalui telepon seluler dari Banda Aceh.

Suami korban menyuruh istrinya untuk tetap berlindung di dalam rumah. Namun tiba-tiba kawanan gajah mulai mengguncang rumah kayu mereka. Karena ketakutan, Husna segera menggendong putranya dan berusaha menyelamatkan diri dengan keluar rumah melalui pintu belakang.

Dia bermaksud pergi ke kota. Namun sial baginya, Husna yang sedang menggendong putranya dihadang oleh kawanan gajah lain di tengah perjalanan. Sementara suaminya datang ke pintu depan setelah melihat tidak ada gajah di halaman. Dia berhasil mencapai desa.

Setelah dilakukan pencarian, Fadli tidak menemukan istrinya di desa tersebut. Dia kemudian melaporkannya kepada warga. Karena khawatir, enam warga mencoba mendatangi kawasan sekitar rumah Fadli. Sesampainya sekitar 100 meter dari rumah Fadli, mereka mendengar tangisan bayi di kesunyian malam. Tak lama kemudian mereka didekati oleh sumber tangisan tersebut dan mereka menemukan Mudawali di pinggir jalan setapak taman.

“Warga langsung membawa Mudawali ke Puskesmas karena mengalami luka di bagian kepala. Kemungkinan luka tersebut akibat terlempar sekitar enam meter dari pelukan ibunya saat korban diserang kawanan gajah, kata Mukhtar.

Setelah luka Mudawali dirawat di Puskesmas, kabar penderitaan gajah tersebut langsung tersebar di kalangan warga sekitar. Beberapa dari mereka melaporkan hal tersebut kepada Mukhtar dan polisi setempat melalui telepon seluler.

Mukhtar segera pulang untuk mengambil kembang api. Dia bersama dua anggota Polisi Sektor (Polsek) Pintu Rime Gayo mendatangi suatu tempat yang jaraknya sekitar 20 kilometer. Ketiganya tiba di Desa Musarapakat sekitar pukul 23.30 WIB.

Kemudian Mukhtar mengajak 20 warga untuk mencari Husna. Di kegelapan malam, mereka mengandalkan senter dan berseru kepada Husna sambil sesekali menembakkan petasan untuk mengusir kawanan gajah tersebut.

Setelah mencari di sekitar tempat ditemukannya Mudawali, akhirnya mereka menemukan Husna yang sudah tidak hidup lagi dalam keadaan yang sangat mengenaskan. Jenazah Husna ditemukan sekitar enam meter dari lokasi penyelamatan Mudawali.

Jenazah korban langsung dievakuasi ke Puskesmas setempat. Kemudian, Minggu (25/1) dini hari, sekitar pukul 15.00 WIB, jenazah korban dibawa ke kampung halamannya di Desa Nosar, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah.

Mukhtar mengatakan, kawanan gajah kerap meresahkan warga pedalaman Aceh. Diakuinya, pihaknya sudah melaporkan kepada pihak terkait untuk segera menangani gangguan gajah di Pintu Rime Gayo, namun hingga saat ini belum ada tindakan nyata untuk mengusir kawanan gajah yang kerap masuk ke perkampungan warga.

Peristiwa yang menimpa Husna merupakan kejadian ketiga yang terjadi di Pintu Rime Gayo dalam enam bulan terakhir. Pada 26 November, seorang petani, Hasan Basri (48), tewas mengenaskan akibat amukan gajah di Desa Musara Pakat. Sebelumnya, pada 6 Agustus 2014, warga Musara Pakat, Firmansyah (40), juga tewas diterkam gajah saat korban sedang bekerja di kebunnya. –Rappler.com