• November 23, 2024

Memanfaatkan potensi sektor game PH

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Untuk meningkatkan industri, eksekutif game mengatakan Filipina harus fokus pada outsourcing kreativitas

MANILA, Filipina – Filipina kehilangan industri game global senilai $68 miliar karena industri kami belum sepenuhnya berkembang, kata seorang manajer dukungan game online.

“Filipina belum memiliki kisah sukses (dalam pembuatan video game global) – tapi haruskah kita menunggu sebelum mulai (bergabung)?” kata Chief Executive Officer Andro Baluyut dari GameOps, anggota dari Game Development Association of the Philippines (GDAP), dalam media briefing pada Jumat, 20 September.

Menurut Baluyut, Filipina “memiliki kreativitas” tetapi tidak menggunakannya untuk memproduksi video game global.

Dia menyebut Korea Selatan sebagai salah satu negara yang mendapat manfaat terbesar dari industri ini yang menghasilkan setidaknya $10 juta setiap bulannya.

3 hal untuk perusahaan game

Maka Baluyut menyoroti 3 hal yang perlu dicermati oleh sektor gaming tanah air.

Pertama, menjaga momentum dalam outsourcing layanan dukungan permainan juga akan “membangun keahlian kami sendiri.”

Upaya menuju penciptaan menjadi lebih mungkin dilakukan setelah perusahaan lokal kami berkembang.

Dia mengatakan bahwa meskipun sebagian besar perusahaan game lokal pada dasarnya ingin membuat game seperti game role-playing online multipemain masif (MMORPG), langkah terdekat yang dapat kami ambil untuk mencapai hal ini saat ini adalah dengan melayani game-game tersebut.

“Semakin banyak bisnis yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan seperti ini (perusahaan pendukung game), semakin banyak sumber daya yang mereka miliki untuk mendanai penelitian dan pengembangan mereka sendiri,” tambah Baluyut.

Dua hal berikutnya adalah fokus pada pemrograman dan konsep serta desain.

Baluyut menyampaikan bahwa masyarakat Filipina mempunyai bakat, terutama dalam hal kreativitas, namun masyarakat Filipina memerlukan lebih banyak pelatihan dalam aspek lain.

“Kami membutuhkan keahlian di bidang teknis, pemrograman, dan bidang lainnya untuk benar-benar mengejar tingkat di mana kami benar-benar dapat menciptakan game yang dapat bersaing dalam skala global,” tegas Baluyut.

Dia menekankan pentingnya bekerja dengan klien asing.

“Pengalaman itu (dengan klien asing) akan sangat penting untuk game pertama yang dirancang di Filipina.”

Pada saat yang sama, paparan terhadap lebih banyak permainan akan mengembangkan keahlian kami. “Semakin banyak game yang bisa Anda kerjakan, semakin banyak Anda bisa mendesain dengan lebih baik,” katanya. – Rappler.com

Hongkong Prize