• October 5, 2024

Indonesia bungkus: 18 Agustus 2015

Jusuf Kalla ‘tidak sopan’ saat mengibarkan bendera pusaka, perkembangan terkini insiden Trigana Air, dan apa yang dikatakan Farhat Abbas tentang Joyo, pengendara sepeda motor yang menghalangi jalan?

JAKARTA, Indonesia – Jusuf Kalla “tidak sopan” saat mengibarkan bendera pusaka, perkembangan terkini insiden Trigana Air, dan apa yang dikatakan Farhat Abbas tentang Joyo, pemblokir jalan sepeda motor?

Jusuf Kalla Tak Sopan Saat Kibarkan Bendera Pusaka, Apa Masalahnya?

Pada hari Senin, 17 Agustus, pada peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70, Wakil Presiden Jusuf “JK” Kalla menjadi bahan diskusi karena mereka tidak mengambil sikap hormat ketika bendera pusaka dikibarkan. Namun apa yang dilakukan JK, menurut Juru Bicara Wakil Presiden Husain Abdullah, sudah sesuai tata cara penghormatan bendera dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 40 Tahun 1958 tentang Bendera Negara Republik Indonesia.

PP 40 Tahun 1958, pada saat upacara pengibaran atau penurunan bendera negara, semua yang hadir memberi hormat dengan berdiri, diam, sambil melihat bendera sampai upacara selesai, kata Hussain.

Apakah menurut Anda JK salah? Lebih lanjut di Rappler.com.

Pesawat Trigana Air ditemukan hancur

Manajer Keamanan Udara Trigana, Alfred Purnomo mengatakan, pecahan pesawat Trigana Air yang jatuh di gunung ditemukan pada Senin sore oleh tim Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). “Tadi siang (Senin) posisi pesawat ditemukan dalam keadaan hancur,” kata Alfred kepada media.

Sebelumnya diberitakan juga pesawat ini membawa dana sebesar Rp6,5 miliar untuk disumbangkan kepada masyarakat miskin di Oskibil, Papua. Hingga saat ini, Trigana Air berupaya mengumpulkan data lengkap mengenai awak dan penumpang dari keluarganya.

Farhat Abbas menghina Elanto Wijoyono yang menghalangi sepeda motornya

Meski mendapat pujian dari warganet, tak sedikit juga yang mengejek tindakan Elanto “Joyo” Wijoyono yang menghalangi konvoi sepeda motor Harley Davidson, di Yogyakarta, Sabtu, 15 Agustus. Pengacara terkenal dan kontroversial Farhat Abbas adalah salah satunya. Menurutnya, Joyo lah yang patut dihukum.

Apa yang Farhat katakan? Berikut rangkuman cuitan Farhat:

Arkarna rilis lagu ‘Kebyar-Kebyar’

Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-70, band asal Inggris, Arkarna, merilis lagu reklamasi karya mendiang komposer Gombloh, Kebyar-Kebyar, Senin. Lagu ini juga didedikasikan untuk kampanye anti narkoba yang didukung oleh Badan Narkotika Nasional (NNA).

“Ini adalah kampanye yang positif dan mengerjakannya seperti membuat album. Kita mungkin mengira prosesnya akan cepat, namun kenyataannya tidak. “Butuh waktu yang sama dengan pembuatan album,” kata sang gitaris Matt Hart pada peluncuran lagu Senin di Central Park, Jakarta.

Ledakan Bangkok, Dubes RI Minta WNI Menjauhi Tempat Itu

Menanggapi ledakan bom di Kuil Erawan, Bangkok, Thailand, Duta Besar RI untuk Thailand, Lutfi Rauf, meminta warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Bangkok untuk menjauhi lokasi ledakan, tetap berhati-hati dan waspada serta saling memperingatkan jika ada sesuatu yang mencurigakan..

Sebelum hari Senin tanggal 17 Agustus 2015 sekitar pukul 19.00 waktu setempat, a ledakan terjadisaya di kuil Erawan yang saat ini ramai dikunjungi wisatawan. Belakangan diketahui ledakan tersebut berasal dari bom yang ditempatkan di area candi.

Dilaporkan oleh Waktu New YorkHingga saat ini, sedikitnya 19 orang tewas dan 123 orang luka-luka akibat kejadian tersebut. Hingga Selasa dini hari, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.

Berbagi informasi terkait ledakan bom di kawasan Rajprasong Bangkok, meminta seluruh WNI menjauhi tempat tersebut, tetap berada di…

Diposting oleh Lutfi Rauf pada Senin, 17 Agustus 2015

—Rappler.com


agen sbobet