Bungkus Indonesia: 27 Februari 2015
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Tren #SaveAhok di Twitter, mantan majikan Erwiana yang dipenjara 6 tahun, peti mati yang disiapkan untuk terpidana mati narkoba, dan masih banyak lagi
JAKARTA, Indonesia – Dalam kumpulan cerita dari Indonesia hari ini, netizen mendukung gubernur Jakarta dan hukuman terhadap mantan pembantu rumah tangga Erwiana Mantan majikan Sulistyaningsih di Hong Kong.
1. Netizen mendukung gubernur Jakarta yang terancam pemakzulan
#SelamatkanAhok #KitaJagainAhok #InAHOKWeTrust pic.twitter.com/j8vpc2U3XR
— janny kusmawardi (@jannykusmawardi) 27 Februari 2015
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta pada Kamis, 26 Februari sepakat menggunakan hak penyidikan Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, yang berpotensi berujung pada proses pemakzulan. Netizen dengan cepat mendukung gubernur tersebut, yang mereka anggap sebagai pelaku penganiayaan karena mencegah DPRD memasukkan item-item yang meragukan ke dalam anggaran daerah. Beberapa jam setelah DPRD memberikan suara 91-106 untuk memulai penyelidikan, tagar #SaveAhok menjadi trending di Twitter.
2. Mantan majikan Erwiana di HK dipenjara 6 tahun
Pengadilan Hong Kong pada hari Jumat, 27 Februari, menjatuhkan hukuman 6 tahun penjara kepada Law Wan-tung karena memukuli dan membuat pembantu rumah tangga asal Indonesianya, Erwiana Sulistyaningsih kelaparan, dan menahannya dalam kasus yang menarik perhatian internasional luas. Hakim juga meminta pihak berwenang Hong Kong dan Indonesia untuk menyelidiki kondisi para pekerja tersebut. Erwiana mengaku mengapresiasi keputusan tersebut, namun ia berharap Law mendapat hukuman maksimal 7 tahun penjara. Baca cerita selengkapnya di Rappler.
3. Peti mati yang disiapkan untuk terpidana narkoba yang dijatuhi hukuman mati
Sebuah rumah duka di Cilacap, Jawa Tengah, dilaporkan telah menyiapkan setidaknya 10 peti mati menjelang rencana eksekusi narapidana di pulau penjara Nusakambangan. Pengurus yang sama menyediakan peti mati untuk 5 orang yang dieksekusi di pulau itu pada bulan Januari. Kali ini, berdasarkan besarnya pesanan peti mati, pengurus jenazah mengatakan dia yakin 10 orang akan menghadapi regu tembak. “Salah satu dari 10 kotak itu terlihat lebih besar dibandingkan kotak lainnya Panjangnya sekitar 2,5 meter,” ujarnya. Baca kisah lengkapnya Pos Jakarta.
4. Indonesia harus dikeluarkan dari daftar hitam pencucian uang
Indonesia akan dikeluarkan dari daftar hitam Financial Action Task Force (FATF) karena pencucian uang, menurut Kepala Pusat Analisis Laporan Transaksi Keuangan (PPATK), Muhammad Yusuf Ali. Keputusan itu dibuat di Paris pada hari Rabu, katanya Tempo.co, sebagai pengakuan atas perbaikan yang dilakukan Indonesia, khususnya dalam pembekuan aset teroris. FATF akan mengunjungi negara tersebut pada bulan Mei untuk memvalidasi laporan yang disampaikan oleh Yusuf di Paris.
5. Iwan Fals menyelenggarakan konser rakyat seharga 4 juta
Musisi legendaris Indonesia Iwan Fals bertemu dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada hari Jumat untuk membahas rencana mengadakan konser rakyat besar-besaran, yang diperkirakan akan diadakan pada Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus. Saya ingin berkonsultasi mengenai ide mengumpulkan 4 juta orang untuk konser tersebut, kata Iwan usai bertemu dengan Presiden. Ia mengaku belum mengetahui kapan dan di mana konser tersebut akan digelar dan akan menunggu bantuan dari Jokowi terkait detailnya.
Iwan pun mengingatkan Presiden untuk menepati janjinya. “Memang butuh waktu, tapi dia bersemangat untuk mewujudkannya,” ujarnya. – Rappler.com