• November 24, 2024

Dari kematian menolak tambang hingga gerhana bulan darah

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Indonesia bungkus Selasa 29 Sep. Al Fatihah GKI Yasmin, Demonstrasi diskriminasi tanah Yogyakarta, live blog Social Good Summit Jakarta


JAKARTA, Indonesia—Editor Rappler memilih lima peristiwa mulai Senin, 28 September 2015 yang mungkin luput dari perhatian Anda. Empat orang tewas menentang pertambangan, gerhana bulan darah, Al Fatihah untuk GKI Yasmin, ratusan orang yang memprotes peraturan pertanahan yang diskriminatif, dan tautan ke blog live Indonesia + SocialGood, Social Good Summit Jakarta.

Empat orang diduga tewas karena menolak tambang

Menurut data Lembaga Bantuan Hukum (LBHJ) Jakarta, Salim alias Kancil (52)
bukanlah orang pertama yang diduga menjadi korban pembunuhan akibat penolakan penambangan pasir di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

“Sejak Desember 2014, proyek (penambangan pasir) ini dimulai dan melintasi tiga desa. Dari seluruh desa, masing-masing satu orang meninggal.

Gerhana bulan darah

Bagi yang gemar mengamati benda langit, akan mendapat pemandangan lain pada Senin, 28 September: Gerhana Bulan Darah.

Gerhana yang terakhir terjadi pada tahun 1982 ini terlihat jelas di Amerika, Eropa, Afrika, Asia Barat, dan Samudera Pasifik Timur, sayangnya tidak di Indonesia. Gerhana ini terjadi saat Matahari, Bumi, dan Bulan sangat terang dan tampak lebih besar dari kehidupan dalam satu garis pada pukul 0211 GMT.

Al Fatihah untuk GKI Yasmin

Hal yang tidak biasa adalah ketika seorang tokoh agama Islam memimpin pembacaan Al Fatihah sebanyak tujuh kali agar pemerintah membuka segel Gereja GKI Yasmin.

“Saya meminta teman-teman Muslim saya, baik Muslim administratif maupun simbolik, untuk membaca Al Fatihah tujuh kali,” kata Aan Anshori, ketua Jaringan Anti-Diskriminasi Islam.

“Sudah menjadi tradisi NU untuk mengirimkan Al Fatihah sebanyak tujuh kali, agar Kapolri, Menko Polhukam, Presiden dan pejabat berwenang lainnya berani menegakkan keadilan dan kebenaran.”

Kemudian Al Fatihah dilantunkan melalui pengeras suara dan umat Islam yang menghadiri ibadah Minggu GKI Yasmin ke-100 di seberang Istana Negara.

Demonstrasi menentang aturan DIY yang diskriminatif

Ratusan warga melakukan protes di Yogyakarta pada Senin 28 September terhadap peraturan pertanahan yang dianggap diskriminatif.

“Kami ingatkan kepada DPRD, wakil-wakil kami, agar Undang-Undang Pokok Agraria (UU PA) diterapkan secara komprehensif di Yogyakarta karena ada ancaman pengambilalihan tanah rakyat menjadi tanah milik Keraton Yogyakarta dengan dalih hak istimewa,” kata . Community Action Liaison Officer Yogyakarta Kus Tri Antoro.

Massa aksi ini mengkritik Sultan Hamengku Buwono X yang sebelumnya mengatakan di Yogyakarta tidak ada tanah negara, yang ada hanya tanah keraton. Selain itu, Yogyakarta juga masih memegang aturan bahwa tanah tidak boleh dimiliki oleh orang luar.

Yang di Social Good Summit Jakarta

Rappler dan UNDP Indonesia mengadakan Indonesia + SocialGood, The Social Good Summit Jakarta, Senin 28 September 2015. Blog live kami dapat dibaca pada link diatas. Anda juga dapat menyaksikan video dokumentasi acara tersebut. Dari pemerintah ada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan. Dari tokoh muda ada CEO Qlue Rama Raditya, penggagas Indonesia Youth Conference Alanda Kariza, hingga CEO Go-Jek Nadiem Makarim.

situs judi bola online