• November 23, 2024

Fakta Penting Tol Cipali

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Di balik kemegahannya, Tol Cipali rawan kecelakaan

JAKARTA, Indonesia – Jalan tol ini akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian, mulai dari panjang, tarif, hingga perannya yang diharapkan mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas pada masa mudik. Ini adalah tol Cikopo-Palimanan (Cipali).

Berikut sejumlah fakta menarik jalan tol yang diresmikan Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada 13 Juni lalu.

1. Tertinggi di Indonesia

Dengan panjang 116,75 km, ruas tol yang membentang dari Desa Cikopo hingga Kecamatan Palimanan ini merupakan ruas tol terpanjang siapa yang ada di tanah air.

Setelah Cipali, tol terpanjang kedua adalah Tol Jakarta-Merak sepanjang 98 km. Jalan tol ini banyak digunakan oleh mereka yang ingin menyeberang dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera.

Namun di Asia, kedua tol tersebut tidak ada apa-apanya. Tiongkok memiliki Jalan Raya Gurun Tarim yang membentang sepanjang 552 km.

2. Jalan tol dengan tarif termahal

Statusnya sebagai tol terpanjang di Indonesia rupanya juga berdampak pada tingginya tarif yang harus dibayar untuk melintasi Tol Cipali. Dengan tarif Rp 96.000 untuk kendaraan golongan I; Rp 144.000 untuk kelompok II; Rp 192.000 untuk kelompok III; Rp 240.000 untuk golongan IV dan Rp 288.500 untuk golongan V, sehingga Tol Cipali merupakan jalan tol dengan tarif paling mahal di Indonesia.

Mengapa tarif tol Cipali mahal? Besarnya investasi dalam proses pembangunan diyakini menjadi alasannya. “Tarif tol tinggi karena nilai investasinya juga tinggi,” kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Ahmad Gani Ghazaly Akman. media pada peresmian Tol Cipali.

3. Dari Cikapali ke Cipali

Saat diresmikan, Tol Cipali awalnya bernama Tol Cikapali, perpanjangan dari Cikampek-Palimanan. Namun baru-baru ini Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi protes kepada pemerintah dan meminta perubahan nama.

Dedi berdalih ujung tol tersebut berada di Desa Cikopo, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta dan bukan di kawasan Cikampek yang sudah menjadi bagian Kabupaten Karawang. Tol Cikapali pun berganti nama menjadi Cipali.

4. Diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan di Pantura

Data kecelakaan lalu lintas pada masa mudik pada jalur utama mudik di Pulau Jawa menunjukkan bahwa kecelakaan pada jalur Pantura meningkat sebesar 33% dari tahun 2013 hingga tahun 2014.

Saat dikonfirmasi tentang data ini, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Djoko Sasono berharap Tol Cipali bisa menjadi salah satu solusi.

“Dengan adanya Tol Cipali, beban di jalur Pantura akan berkurang hingga 40%. “Dari situ diharapkan kecelakaannya bisa berkurang,” kata Djoko.

5. Tetap rawan kecelakaan

Masih menjadi tanda tanya apakah harapan Kementerian Perhubungan bisa terwujud.

Data Polda Jabar (Polda Jabar) Tercatat, sejak pertama kali diresmikan hingga 23 Juni 2015, telah terjadi 30 kecelakaan lalu lintas di sepanjang ruas Tol Cipali atau dengan kata lain 3 kecelakaan setiap harinya.

Menurut Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) Edo Rusyanto, mayoritas kecelakaan di Cipali merupakan kecelakaan tunggal, selebihnya merupakan kecelakaan ganda yang melibatkan lebih dari dua kendaraan.

(BACA: Mudik 2015: Sadar Lewat Pantura) — Rappler.com

game slot online