• November 26, 2024

Siapa yang akan membantu Metro Manila yang dilanda gempa?

Renato Solidum, direktur Phivolcs, mengatakan bahwa kota dan provinsi tidak hanya harus siap merespons bencana di wilayahnya sendiri, namun juga bencana di negara tetangganya.

MANILA, Filipina – Jika Metro Manila dilanda gempa dahsyat, siapa yang pertama merespons? Apakah para responden siap menghadapi peluang seperti itu? (BACA: Seberapa Siapkah Metro Manila Hadapi Gempa Kuat)

Dalam sebuah wawancara dengan Editor Investigasi Rappler, Chay HofileAa, Direktur Phivolcs (Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina) Renato Solidum menjelaskan, kesiapsiagaan gempa bukan hanya mempersiapkan kota atau provinsi yang terkena dampak langsung. Hal ini juga tentang mempersiapkan kota dan provinsi di wilayah tersebut untuk membantu mereka yang terkena dampak.

Mempersiapkan Metro Manila menghadapi gempa juga berarti mempersiapkan provinsi atau kota di luar Metro Manila untuk siap merespons Metro Manila atau sebaliknya, ujarnya.

Tonton wawancaranya di sini:

Menurut Solidum, Metro Manila memiliki dua jalur sesar besar yang harus diwaspadai: Sesar Lembah Barat yang melintasi beberapa kota (Marikina, Kota Quezon, Pasig, Taguig, Makati, Mandaluyong, Muntinlupa) dan Palung Manila, sebuah sesar bawah air di sepanjang jalur tersebut. pantai Teluk Manila.

Lihat peta Sesar Lembah Barat Di Sini.

Namun gempa bumi yang disebabkan oleh pergerakan sesar dari luar Metro Manila pun masih dapat menimbulkan kerusakan yang luar biasa, terbukti dengan gempa berkekuatan 7,3 skala Richter pada tahun 1968 yang merobohkan Menara Binondo Ruby dan menewaskan 268 orang. Gempa tersebut bermula dari patahan di Casiguran, Aurora, lebih dari 200 kilometer dari Metro Manila.

Metro Manila yang terisolasi

Latihan gempa bumi di seluruh Manila yang diadakan pada tanggal 2 Juli dimaksudkan untuk mempersiapkan warga menghadapi gempa berkekuatan 7,2 skala Richter, yang kekuatannya sama dengan gempa Visayas pada bulan Oktober 2013. (INFOGRAFI: Seberapa Kuat Gempa Bumi berkekuatan 7,2 skala Richter)

Menurut Solidum, penelitian menunjukkan bahwa gempa bumi semacam itu dapat menewaskan sekitar 34.000 orang dan menyebabkan kerusakan lebih dari P2,2 triliun ($50,7 miliar*).

Metro Manila yang tidak layak akan menimbulkan dampak serius bagi seluruh negara karena di sinilah ibu kota dan seluruh kantor pemerintahan nasional berada.

Sebuah studi tahun 2004 yang dilakukan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) menemukan bahwa gempa bumi berkekuatan 7 atau 8 skala Richter dapat mengisolasi Metro Manila. Pasokan listrik dan komunikasi akan terputus, jalan tidak dapat dilalui, jembatan mungkin runtuh.

Jika jembatan yang melintasi Sungai Pasig rusak, kota-kota di kedua sisi tidak akan bisa saling menjangkau.

Jika gempa bumi menyebabkan Bandara Internasional Ninoy Aquino (NAIA) dan Pelabuhan Manila tidak dapat digunakan, kota besar tersebut akan membutuhkan bantuan dari luar perbatasannya.

Semua ini memberikan lebih banyak alasan bagi individu, keluarga dan masyarakat untuk menjadi mandiri ketika gempa bumi telah usai dan konsekuensinya harus ditangani.

“Masyarakat tidak boleh mengharapkan bantuan segera datang kepada mereka. Oleh karena itu, masyarakat harus mempunyai kapasitas sendiri dalam merespon komunitas tetangganya atau tetangga di komunitasnya sendiri,” tegas Solidum.

Membantu responden

Namun selain mempersiapkan diri, pemerintah Filipina juga memastikan adanya bantuan dari luar.

Sejak tahun 2005, negara ini telah berkoordinasi dengan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan.

“Mereka memiliki kelompok pencarian dan penyelamatan internasional. Kami berlatih dengan mereka setiap dua tahun. Latihan militer sipil terjadi setiap tahun baik saat terjadi topan atau gempa bumi,” kata Solidum.

Pemerintah juga memastikan dapat memfasilitasi kedatangan dan akses segera tim SAR asing.

Masih banyak yang harus dilakukan untuk memperkuat kapasitas pemerintah daerah Filipina lainnya dalam merespons hal ini. Solidum mengatakan ada kebutuhan besar untuk membentuk lebih banyak tim pencarian dan penyelamatan di seluruh negeri.

Pemerintah daerah, termasuk di Metro Manila, juga harus mempersiapkan diri untuk menjadi responden pertama, tambah Solidum.

“Jika saya adalah pejabat suatu kota, Anda mungkin berpikir Anda sedang membangun tim pencarian dan penyelamatan agar mereka dapat digunakan dalam bencana Anda sendiri jika hal itu terjadi di masa depan. Tapi harus dipikirkan juga, bisa membantu kota lain. Filipina terkenal dengan mereka pahlawan semangat (semangat gotong royong) yang seharusnya, makanya kita harus mengamalkannya.” – Rappler.com

*$1:P43.3

uni togel