29 perkebunan gula blok di VisMin
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Skema pertanian blok bertujuan untuk menjadikan penanaman, pemupukan, dan pemanenan lebih menguntungkan dan hemat biaya
MANILA, Filipina – Sugar Regulatory Administration (SRA) dan Departemen Reformasi Agraria (DAR) menandatangani nota kesepakatan (MOA) untuk membuka 29 perkebunan gula blok di Visayas dan Mindanao tahun ini.
Block farm adalah bidang tanah milik penerima manfaat Program Reforma Agraria Komprehensif (CARP). Biasanya luasnya 30 hingga 50 hektar. Peternakan yang lebih kecil dengan luas kurang dari 10 hektar akan dikonsolidasikan melalui usaha patungan.
Skema block farm merupakan bagian dari peta jalan industri gula. Peta jalan ini bertujuan agar persiapan lahan, penanaman, pemupukan, dan pemanenan menjadi lebih menguntungkan dan hemat biaya.
MOA SRA-DAR menetapkan bahwa kepemilikan blok peternakan akan tetap berada pada penerima manfaat CARP. SRA hanya bertugas memberikan bantuan teknis.
Fase skema
Transaksi tersebut merupakan tahap kedua dari skema block farming. Program ini bertujuan untuk membuat produksi gula lokal lebih efisien dan murah. Tahap pertama dilaksanakan di Batangas tahun lalu.
Tahap kedua akan memberikan peserta akses terhadap Program Kredit Produksi Agraria, yang berada di bawah Departemen Pertanian, DAR dan Bank Tanah Filipina.
Fase ini akan mencakup 8 lokasi di Negros Occidental, 6 di Negros Oriental, 5 di Bukidnon, 2 di Iloilo dan 2 di Cotabato Utara. Juga akan ada satu blok peternakan masing-masing di Tarlac, Batangas, Albay, Antique, Capiz dan Davao del Sur.
Peningkatan keterampilan, keuntungan lebih tinggi
Menurut administrator SRA Ma. Regina Bautista-Martin, blok peternakan baru ini akan meningkatkan keterampilan teknis dan kewirausahaan penerima manfaat CARP.
Anggaran sebesar P41,4 juta dialokasikan untuk 29 perkebunan gula blok. DAR akan menyediakan P29 juta dari total biaya, sedangkan DA akan menanggung sisanya P12,4 juta. SRA akan bertanggung jawab atas bantuan teknis dan dukungan subsisten.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan hasil rata-rata tebu per hektar dari 60 ton menjadi 70 hingga 80 ton. Petani gula menghadapi persaingan dari pesaingnya di ASEAN karena perjanjian perdagangan bebas yang akan menurunkan tarif barang pertanian hingga 5% atau lebih rendah.
Ancaman terbesar industri gula Filipina adalah ekspor murah dari Thailand. Ini bersaing dengan produk lokal dan menurunkan harga dalam negeri.
Filipina tetap menjadi eksportir gula. Amerika Serikat adalah pasar utama negara tersebut. – Rappler.com