• September 23, 2024

Go-Jek vs ojek konvensional: mana yang Anda pilih?

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Konsumen mempunyai alasan tersendiri mengapa lebih memilih memesan ojek melalui aplikasi Go-Jek dibandingkan datang ke pangkalan. Apa pun?

JAKARTA, Indonesia – Konflik antara ojek konvensional versus layanan Go-Jek versus angkutan umum lainnya semakin memanas.

Kami mencari tahu mengapa konsumen lebih memilih menggunakan jasa Go-Jek dibandingkan kendaraan lain. Berikut beberapa alasan utamanya:

1. Pelayanan lebih profesional

Selain menyediakan helm bagi pengendara dan penumpang (lengkap dengan masker dan penutup rambut), Go-Jek juga membekali pengemudinya dengan perangkat yang mendukung pemesanan dan aktivitas lainnya.

Lagipula, sepertinya nggak sembarang orang bisa jadi manajer jaket hijau lho!

2. Layanan Pengiriman

Selain untuk mengangkut penumpang, konsumen juga banyak yang menggunakan jasa Go-Jek untuk kurir dan memesan makanan.

Ini berarti? Kita bisa memesan makanan dari mana saja, bahkan dari kedai barbekyu favorit yang tidak memiliki apa pun jasa pengiriman!

3. Diskon dan harga promosi

Semua orang menyukai diskon. Hal inilah yang dimanfaatkan Go-Jek untuk menarik massa. Mulai dari diskon untuk pengguna pertama hingga promosi menjelang bulan puasa.

4. Tidak perlu pergi ke pangkalan

Aplikasi Go-Jek memungkinkan pengguna memesan ojek tanpa harus ke pangkalan. Mereka bisa mendapatkan ojek dimana saja dan kapan saja.

5. Potensi untuk bekerja paruh waktu

Bagi pengemudi, Go-Jek menawarkan kebebasan dalam bekerja. Artinya siapa pun – asal punya SIM dan STNK – bisa menjadi tukang ojek tanpa henti.

Namun, bukan berarti Go-Jek tidak memiliki kekurangan. Kami telah mengumpulkan beberapa keluhan dari pengguna di media sosial.

1. Server aplikasi mengalami masalah

Seperti aplikasi digital lainnya, server Gojek mengalami kendala sehingga pengguna tidak bisa memesan layanan.

Kesalahan teknis juga terkadang terjadi saat menggunakan Go-Jek Kredit, alat pembayaran berjenis pulsa. Ada yang mengeluh pulsanya terpakai tapi layanan tidak datang, ada juga driver yang bingung karena tidak paham dengan sistem ini. Entah itu kesalahan teknis atau tipuan pengemudi, itu masalah kredit cukup menjadi sorotan bagi pengguna layanan Go-Jek.

2. Sulitnya mencari driver Go-Jek

Menggunakan aplikasi berarti konsumen harus bergantung pada sistem pencarian mereka. Terkadang aplikasi tidak dapat menemukan driver yang dibutuhkan meskipun banyak driver Go-Jek yang berkeliaran di sekitar area tersebut.

3. Perubahan struktur sosial?

Sebuah blog secara antropologis mengkritik sistem baru yang dibangun oleh Go-Jek. Menurut penulis, sistem ini merusak tatanan sosial dan nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah pangkalan ojek: sistem antrian, kesopanan bahkan sentuhan personal yang ada dalam setiap transaksi di pangkalan ojek.

Baca argumen selengkapnya Di Sini.

Bagaimana dengan Anda, lebih suka menggunakan Go-Jek atau ojek konvensional? Apa alasanmu? Bagikan dengan kami di komentar atau Twitter @RapplerID. β€”Rappler.com


judi bola