• September 20, 2024
Puluhan pendaki masih bertahan di puncak Gunung Lawu

Puluhan pendaki masih bertahan di puncak Gunung Lawu

Meski masih ada pendaki di Gunung Lawu, namun diyakini masih menjalani ritual dan dianggap tidak dalam kondisi berbahaya akibat kebakaran tersebut.

MAGETAN, Indonesia — (PEMBARUAN) Perum Perhutani KPH Lawu memastikan hingga Jumat (23/10) sore, masih ada puluhan pendaki yang tersisa di Gunung Lawu yang terletak di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Setidaknya masih ada 16 pendaki yang tersisa di Gunung Lawu. Mereka enggan turun meski tim SAR gabungan BPBD, TNI, Polri dan relawan meminta mereka turun karena kondisi Gunung Lawu yang berbahaya.

“Dari 16 pendaki yang selamat, enam orang di antaranya merupakan warga sekitar yang biasa berdagang di sejumlah pos pendakian selama bulan Suro dan 10 orang lainnya merupakan pendaki yang melakukan ritual,” kata Kapolsek Sarangan. KPH Lawu Pdt, Kholil, di Magetan, Jumat.

Menurut dia, ke-16 pendaki itu diposisikan di puncak Gunung Lawu, sehingga aman dari api yang membakar hutan di lereng gunung tersebut. Sementara api kini sudah menjalar hingga ke dasar salah satu jalur pendakian Cemoro Sewu, ujarnya.

Tim SAR menghentikan pencarian

Sebelumnya, Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) pada Jumat, 23 Oktober, bersama-sama menghentikan pencarian pendaki yang diyakini masih terjebak kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu, setelah hampir seminggu melakukan operasi penyelamatan.

Kepala BPBD Magetan Agung Lewis di Magetan mengatakan, pencarian dihentikan karena kecil kemungkinan masih ada lagi pendaki yang terjebak.

Kalaupun masih ada, diyakini mereka masih melakukan ritual di kawasan puncak dan kondisinya dianggap tidak berbahaya.

“Mungkin ada yang enggan turun karena masih menjalankan ritual bulan Sura, sehingga memilih tetap di atas. Namun petugas mengimbau para pendaki untuk turun karena Lawu harus disterilkan karena ada ancaman kebakaran hutan, kata Agung, Kamis.

Gunung Lawu merupakan tujuan pendakian yang populer. Di bulan Sura penanggalan Jawa seperti sekarang, gunung ini ramai dikunjungi praktisi spiritual untuk bermeditasi atau berziarah ke puncak.

Bahkan, hasil penggeledahan adalah tim SAR gabungan yang terdiri dari Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Sekitar Lawu (Lawu Ds), Polres Magetan, Magetan. Kodim, Anak Gunung Lawu dan petugas Karanganyar, Jawa Tengah menemukan sejumlah pendaki di kawasan puncak dan akhirnya diturunkan melalui Jalur Pendakian Candi Ceto, Karanganyar, Jawa Tengah demi alasan keamanan.

Agung menjelaskan, setelah pencarian pendaki dihentikan, tim SAR gabungan akan fokus memadamkan api hutan yang masih menyala.

Bahkan, data BPBD Magetan mencatat kebakaran hutan terjadi di sekitar pos salah satu jalur pendakian Cemoro Sewu, Plaosan, Magetan.

“Untuk memadamkan api, petugas dibantu masyarakat terus membuat rambu-rambu agar api tidak meluas ke bawah,” ujarnya.

Petugas juga berupaya memadamkan api dengan peralatan tradisional yaitu batang pohon, namun terkadang upaya tersebut terhambat oleh angin sehingga api cepat menyebar.

Aparat juga memastikan kebakaran hutan tidak merembet ke pemukiman warga. Kamis lalu, api hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari pemukiman warga di Magetan.

Sebelumnya, pada 18 Oktober, sembilan pendaki terjebak kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu sehingga tujuh orang diantaranya tewas dan dua orang lainnya kritis.

Hingga saat ini jalur pendakian Gunung Lawu baik melalui Cemoro Sewu maupun Cemoro Kandang masih ditutup untuk umum. Hal ini untuk menjamin keselamatan pendaki dari ancaman kebakaran hutan. —Antara Report/Rappler.com

BACA JUGA:

Hongkong Prize