Bungkus Indonesia: 30 Oktober 2014
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Drama politik terkini di lembaga legislatif, sedikit perbaikan dalam kemudahan berusaha di Indonesia, seorang komedian yang tertangkap karena narkoba, dan masih banyak lagi
JAKARTA, Indonesia – Pertikaian politik dan Drama kepemimpinan di DPR dan scorecard terbaru Bank Dunia dalam menjalankan bisnis di negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara memimpin rangkaian cerita kami dari Indonesia selama beberapa hari terakhir.
1. Pertarungan koalisi di legislatif mencapai titik didih
Drama kepemimpinan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mencapai titik didih pada Rabu 29 Oktober. Oposisi mayoritas – the Koalisi Merah Putih yang terkait dengan mantan calon presiden Prabowo Subianto – sudah mengendalikan pimpinan DPR dan pada Rabu menunjuk anggotanya sebagai pimpinan seluruh 11 komisi legislatif. sebagai protes, Koalisi minoritas Presiden Joko “Jokowi” Widodo – Koalisi Indonesia Raya (KIH) – memboikot rapat-rapat penunjukan pimpinan komisi, mengumumkan pembentukan struktur kepemimpinan minoritas dan meminta Jokowi mengeluarkan peraturan khusus yang akan melegalkan pembuatannya, dan mengatakan mereka akan mengajukan mosi tidak percaya terhadap Pimpinan DPR yang ada. Baca cerita di Jakarta Globe Dan Tempo.co.
2. Menjalankan bisnis di Indonesia sedikit membaik, namun masih sulit – laporkan
Kinerja bisnis di Indonesia tampaknya mengalami sedikit peningkatan selama setahun terakhir, dengan naik 3 peringkat ke posisi 114 dalam laporan Doing Business terbaru Bank Dunia. Namun, laporan tersebut menyatakan bahwa dibutuhkan waktu 52,5 hari untuk membuka usaha di Indonesia – lebih lama dari 34 hari yang dibutuhkan di Filipina dan jauh dari 2,5 hari di Singapura. Namun untuk mendapatkan sambungan listrik akan memakan waktu lebih lama – 94 hari di Indonesia dibandingkan dengan 42 hari di Filipina dan 31 hari di Singapura. Namun hal ini tampaknya sudah merupakan suatu kemajuan, karena laporan tersebut menyebutkan upaya untuk menjadikan listrik lebih mudah diakses sebagai salah satu reformasi yang diterapkan Indonesia pada tahun lalu. Baca artikel tentang Indonesia Di Sini.
3. Pejabat daerah kesulitan mengimbangi kunjungan Jokowi ke pengungsi Sinabung
Perjalanan resmi pertama Jokowi ke luar kota sebagai presiden rupanya menjadi berita utama karena alasan yang tidak biasa. Pada Rabu pagi, sebelum kedatangannya di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, untuk mengunjungi pengungsi akibat letusan Gunung Sinabung yang sedang berlangsung, warga sekitar memperhatikan perbedaan antara petahana dan mantan presiden: lalu lintas normal dan tidak ada pasukan keamanan tambahan yang mereka harapkan dari kunjungan presiden. Ketika akhirnya tiba, Jokowi kembali disambut bak selebriti – ribuan mahasiswa berjejer di jalan seorang pria yang bahkan memanjat pohon untuk melihat sekilas presiden barunya. Namun, para pejabat daerah kesulitan mengimbangi kepemimpinan Jokowi tidak mengikuti rencana perjalanan resmi. Misalnya, pejabat setempat berkumpul di kantor Bupati Karo untuk menyambutnya, namun Jokowi malah mendatangi gedung yang menampung pengungsi. Namun kunjungan tersebut mendorong Jokowi untuk menghubunginya instruksi mendesak untuk mempercepat dan meningkatkan lokasi pemukiman kembali bagi mereka yang terkena dampak.
4. Apakah harga BBM akan dinaikkan atau tidak? Menteri baru menunjukkan jawabannya segera
Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan “akan ada pengumuman dari pemerintah (terkait rencana kenaikan harga BBM) dalam waktu yang tidak terlalu lama”. Pos Jakarta laporan hari Rabu. Menteri baru tersebut mengatakan pemerintah “sepenuhnya sadar” akan ketidakpastian yang disebabkan oleh perdebatan berulang kali mengenai rencana kenaikan harga bahan bakar. Tampaknya pemerintah harus segera mengatasi masalah ini sisa kuota bahan bakar bersubsidi tahun ini kurang dari 8 juta kiloliter, dari 46 juta kiloliter yang ditetapkan dalam APBN-P tahun 2014, Jakarta Globe dilaporkan.
5. Komedian populer ditangkap karena penggunaan narkoba, meminum cairan pembersih
Komedian populer Kabul Basuki, lebih dikenal dengan nama panggung Tessy, berada di rumah sakit polisi setelah mencoba meminum cairan pembersih lantai setelah operasi narkoba, media lokal melaporkan pada hari Rabu. Penangkapan terjadi pada Kamis, 23 Oktober, di rumah komedian tersebut di Jakarta Timur, di mana ia ditemukan membawa amfetamin bersama dua temannya. Polisi menyita 1,6 gram sabu dan alat kelengkapan narkoba lainnya dari mereka. Namun ketika mereka dibawa ke kantor narkoba di Jakarta Timur, Tessy meminta untuk menggunakan kamar mandi, di mana petugas polisi kemudian menemukannya muntah-muntah setelah meminum cairan pembersih, menurut Detik.com. – Rappler.com