Jual nama untuk amal bersama Rumah Pandai
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Jargon Rumah Pandai adalah ‘Satu gerakan dan aksi untuk Indonesia yang lebih baik’.
Presenter dan model Aline Adita saat ini sedang disibukkan dengan karir baru sebagai Kepala Bagian Pemasaran dan Kreatif di Yayasan Rumah Pandai yang bergerak di bidang sosial. Untuk itu, ia rela “menjual namanya”, menginvestasikan tubuhnya dan mengorbankan waktunya untuk menggalang dana untuk kegiatan sosial di Rumah Pandai.
“Tugas saya adalah mempromosikan agenda Rumah Pandai, jadi kreatiflah dalam mengadakan acara penggalangan dana. Masalahnya sampai saat ini kami belum mendapat pendanaan dari CSR (Corporate Social Responsibility). Sebagai yayasan, pengeluaran kami sangat besar. “Jadi sekarang kita lebih banyak membuat acara dan mencari dana sendiri,” ujarnya Aline saat ditemukan beberapa waktu lalu di kawasan Senayan.
Rumah Pandai sendiri didirikan oleh Aline dan dua sahabat kondang lainnya yakni Kanaya Tabitha dan Nadya Mulya. Rumah Pandai merupakan wadah penyaluran bantuan kepada korban bencana alam. Bantuan yang diberikan tidak hanya bantuan sandang dan pangan, namun juga pendidikan dan pemberdayaan orang tua.
Jargon mereka adalah “Satu gerakan dan aksi untuk Indonesia yang lebih baik”.
Pengurus Rumah Pandai sedang menyiapkan masker dan obat-obatan yang akan dikirimkan kepada saudara kita di Sinabung pic.twitter.com/zbgxt2pAus
— Rumah pandai (@Rumah_pandai) 10 Oktober 2014
Proyek pertama mereka yang juga menjadi motor penggeraknya adalah penyaluran bantuan kepada korban letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara. Desainer Kanaya Tabitha sangat tersentuh dengan penderitaan para korban sehingga dia tergerak untuk membantu. Dia mengobrol dengan Aline dan Nadya untuk menggalang dana dari teman-teman terkenal.
“Teman-teman terkenal mendukung. “Khusus bagi mereka yang peduli namun belum tahu kemana dan bagaimana caranya, kami mengajak mereka untuk bergabung dan menjadi Sahabat Rumah Pandai,” jelasnya Aline.
Wanita berusia 34 tahun ini tak segan-segan mendatangi teman-teman kondangnya satu per satu untuk melobi. Untuk membantu, mereka diminta menyetor Rp1,2 juta selama satu tahun. Mereka juga menerima paket dan panduan tentang Rumah Pandai.
“Jika mereka ingin membantu lagi, silakan saja. Mereka sudah mengetahui nomor rekeningnya. Tidak ada paksaan,” tegasnya.
Rumah Pandai mengadakan acara penggalangan dana berupa konser, bazaar amal, dan juga berpartisipasi dalam Bali Marathon 2014.
Saat ini Rumah Pandai memiliki beberapa lokasi proyek di kawasan Gunung Sinabung dan Kupang, Nusa Tenggara Timur. Aline Saya sendiri berada di Kupang. Selagi di sana, ia mengaku sangat terharu melihat anak-anaknya.
“Sore harinya kita adakan diskusi, tanyakan apa yang mereka inginkan. Dan para remaja di sana hanya ingin melanjutkan ke sekolah menengah atas. Dari situ kami ajari mereka untuk memilikinya keahlian selain bertani. Misalnya belajar menjahit, menjadi tukang listrik. “Karena keinginan mereka sebenarnya sederhana,” ujarnya Aline.
Lihat antusiasme anak-anak, Aline mengingat masa lalunya. Ia mengaku tidak dilahirkan dengan “sendok emas” di mulutnya. “Hidupku tidak terlalu mulus. Saya telah bekerja sejak kecil. Intinya, jangan menyerah.” Kata aktor film itu 3 Jumlah Ini.
Diakui, kegiatan baru ini memerlukan waktu dan tenaga.
“Terutama pekerjaan. Saya menolak banyak pekerjaan karena ini. “Ada satu film yang saya tolak karena syutingnya pasti memakan waktu,” ujarnya.
Namun, Aline Percayalah, rezeki tidak akan tertukar. Niat dirinya dan kawan-kawan membangun Rumah Pandai agar bisa membantu masyarakat dengan memberdayakan anak-anak, remaja, dan orang tua pasti membuahkan hasil.
Sejauh ini berdasarkan situs web rumahpandai.org, sudah ada 66 teman Rumah Pandai yang sebagian besar adalah selebritis ternama di Indonesia. Semoga dapat mengajak lebih banyak lagi masyarakat untuk berdonasi dan menjalankan misi mulia Rumah Pandai. —Rappler.com