• November 23, 2024

Drama ‘reality show’ 100 hari Jokowi-JK

Peringatan seratus tahun pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla diwarnai dengan sejumlah peristiwa. Jokowi melakukan kunjungan lapangan atau biasa disebut blusukan ke Sumatera Utara. Ia mencanangkan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di Sei Mengkei, serta memulai pembangunan kawasan industri di lokasi yang sama. Jokowi juga meresmikan dimulainya pembangunan Tol Medan – Binjai dan proyek diversifikasi aluminium.

Lokasi setkab.go.idmenulis, proyek-proyek yang peletakan batu pertamanya hari ini, Selasa (27/1) oleh Presiden Jokowi, merupakan bagian dari Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang disusun pada era Presiden Susilo Bambang. Yudhoyono.

Proyek-proyek di kawasan terpadu meliputi:

1. Terminal Multiguna PT Pelindo I (Perseo), Kuala Tanjung

2. Proyek diversifikasi produk dan pengembangan smelter aluminium PT Inalum (Persero), Kuala Tanjung

3. Pabrik minyak goreng PTPN III (Persero), Sei Mangkei

4. Gardu Induk PLN Sei Mangkei

5. Tol Medan-Binjai, Jalan Binjai, Kelurahan Megawati

Pelabuhan Kualatanjung memiliki panjang dermaga 400 m, panjang trestle 2,7 km, dan tangki timbun berkapasitas 145.000 ton. Kapasitas sedang halaman kontainer 400.000 TEU.

“Kali ini merupakan proyek terpadu. Ada proyek Pelindo, ada perkebunan, Jasa Marga, ada Inalum, ada swasta juga akan segera datang ke sini, PLN semua masuk, memang proyek terintegrasi. Kita berharap dua tahun saya kasih target, Maret dua tahun harus selesai dan saya resmikan, kata Jokowi seperti dilansir situs Sekretariat Kabinet.

Kawasan industri yang dibangun seluas 2.000 hektare, sedangkan pelabuhan seluas 200 hektare. Informasi tentang proyek terintegrasi ini tersedia diikuti secara lengkap di sini.

Masih setia blusukan

Blusukan merupakan agenda rutin para menteri di kabinet Jokowi. Padahal, turun lapangan meninjau proyek pernah dilakukan pada pemerintahan sebelumnya, bahkan di era Presiden Soeharto. Bedanya kali ini, pada pemerintahan Jokowi-JK, agenda blusukan para menteri banyak diliput media. Para pendeta atau stafnya juga rajin mengunggah aktivitas sehari-hari melalui akun media sosialnya, khususnya Twitter dan Facebook. Ada staf kementerian yang rajin menyampaikan siaran keterangan tentang kegiatan atasan berupa “cetak bersih”, sudah menjadi berita. Kerjakan saja judulnya agar bervariasi.

Khusus bagi Jokowi, kritik pedas terhadap kinerja dan dedikasinya di bidang pemberantasan korupsi, hukum, dan penegakan HAM tidak menurunkan popularitasnya secara drastis. Media masih terus memantaunya, meski hanya bisa berharap pada pernyataan singkatnya. Masyarakat antusias menyambut kehadirannya.

Selama ini, Jokowi memastikan dalam setiap aktivitas yang ia turunkan ke lapangan, masyarakat bisa saling menyapa, berjabat tangan, bahkan berfoto selfie dengan dia. Misalnya, koresponden internasional stasiun televisi CNN yang memantau kegiatan Jokowi pada Minggu (25/1) lalu mengatakan, nuansa interaksi Jokowi dengan masyarakat awam terasa cair. tidak resmi. Di dekat.

Saat kampanye Pilpres, Jokowi berjanji akan bekerja satu atau dua jam sehari di kantor. Sisanya pergi ke lapangan. Tentu saja janji ini sulit untuk ditepati. Seratus hari pertama pemerintahan Jokowi langsung dihadapkan pada situasi yang memerlukan banyak koordinasi di lingkungan Kantor Presiden. Konsultasi rutin juga dilakukan dengan sejumlah pemangku kepentingan, termasuk partai politik, lembaga mitra, dan tokoh masyarakat.

Jadi, menurut saya, turun ke lapangan seminggu sekali menunjukkan komitmen Jokowi untuk tetap blusukan. Blusukan yang terlalu sering juga memakan biaya karena sebagai presiden, Jokowi bergerak kemana-mana dengan tim yang lengkap.

Kepada para anggota Kabinet Kerja, Jokowi berpesan agar mereka lebih banyak turun ke lapangan untuk mengecek langsung pekerjaan sesuai tugasnya. “Masa pidato yang antusias telah berakhir. Sekarang bersemangat untuk bekerja. Anda “Sekarang tidak banyak menteri yang mencarinya di kota, karena harus ke daerah untuk melihat situasi dan pelaksanaannya,” kata Jusuf Kalla.

Kalla mengaku hari ini gagal mengundang rapat penting karena ada sejumlah menteri yang berada di lapangan. Ada yang ikut bergabung dengan Presiden seperti Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. Ada rapat kerja dengan Volksraad (DPR), ada yang dijadwalkan turun ke daerah.

Rasa nyaman itu terusik

Seratus tahun pemerintahan Jokowi-JK juga ditandai dengan terpilihnya ekonom Sri Diningsih sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden. Dokter Adiningsih merupakan Ekonom Universitas Gadjah Mada yang berasal dari Solo. Teman sekolah Jokowi. Sejak awal aktif dalam kegiatan Megawati Institute dan dikenal dekat dengan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dikelilingi oleh orang-orang terdekat dan terpercaya diharapkan dapat membuat Presiden Jokowi merasa nyaman dalam menjalankan tugas kepresidenannya.

(BACA: Penyusunan Wantimpres Jokowi)

Rasa nyaman itu akhir-akhir ini terusik. Anda mengikutinya dengan liputan media yang luas. Saya juga menulisnya di beberapa artikel di seri blog #100DayJokowiJK. Jokowi mendapati belantara politik jauh lebih kompleks dan rumit dibandingkan saat ia memimpin Kota Solo sebagai Wali Kota. Memindahkan pedagang dari satu pasar saja memerlukan puluhan makan siang dan makan malam. Pendekatan Jokowi inilah yang membuat namanya tenar. Ada ribuan pasar di seluruh Indonesia yang kini harus dikelola pemerintah.

Itu hanya satu hal. Politik di tingkat nasional juga semakin memusingkan Jokowi yang sudah lama tidak berkiprah di bidang tersebut. Bahkan saat menjabat Gubernur DKI Jakarta selama dua tahun, komplikasi politik di sana tidak separah di tingkat nasional. Yang membuat kepalanya pusing dan giginya sering ngilu adalah kenyataan bahwa ia juga harus berhadapan dengan kepentingan elite partai politiknya, PDI-P. (BACA: Jokowi Sakit Gigi Jelang 100 Hari Pemerintahan)

Menjelang 100 hari, kemarin, salah satu politikus PDI Perjuangan bahkan menyebut kini, ketika sorotan publik begitu intens terhadap kisruh pemilihan calon Kapolri, merupakan waktu yang tepat untuk memakzulkan Jokowi. Ini tidak mudah. Masyarakat masih jenuh dengan proses pemilu yang panjang. Perpecahan dan luka akibat polarisasi pemilu presiden belum juga sembuh. Saya yakin mayoritas pendukung Prabowo Subianto tidak ingin gejolak politik tiga pekan terakhir berujung pada pergantian presiden.

Yang ditunggu masyarakat adalah perbaikan kehidupan. Daya beli semakin meningkat. Pekerjaan semakin meningkat. Infrastruktur membaik. Kualitas pendidikan dan kesehatan semakin meningkat. Rasa aman terpenuhi. Pada masa kampanye Jokowi, ia mengusung jargon “revolusi spiritual”. Saat Jokowi memerintah, ia dihadapkan pada kenyataan bahwa melaksanakan jargon dan janji kampanye bukanlah perkara mudah. Harapan masyarakat begitu tinggi. Mengelola ekspektasi menjadi pekerjaan rumah penting bagi Jokowi. Harapan lebih dari 240 juta jiwa.

Masih berharap

Seratus hari setiap harinya di laman Rappler.com/Indonesia saya tuliskan berbagai pandangan terkait pemerintahan Jokowi-JK. Saya merasakan betapa dinamisnya pemerintahan ini. Jokowi dan JK memimpin era media digital, ketika interaksi publik berlangsung tujuh hari seminggu, 24 jam sehari semalam.

Setiap gerak, kebijakan, perkataan dan isyarat langsung mendapat respon publik, melalui perbincangan di dunia maya. Semuanya memperkaya cara pandang saya, dan seringkali membuat saya duduk di depan komputer atau mengecek media sosial berjam-jam, untuk memilih isu mana yang akan saya angkat hari ini.

Saya menikmati drama serial setiap hari pertunjukan realitas, tentang pengelolaan pemerintahan ini. Ekspresif. Dinamis. Ada yang bisa ditebak, déjà vu. Ada bagian baru. Ada kemarahan. Tragedi. Empati. Membuat terkesan. Konflik. Perselingkuhan (politik). Semua unsur drama ada pada pemerintahan Jokowi-JK. Saya sendiri hanya mampu menyerap sebagian kecil dari semua dinamika tersebut.

Tiga pertemuan internasional (KTT APEC, G20, KTT ASEAN), naik turunnya harga BBM, tragedi tanah longsor di Banjarnegara, jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, eksekusi narapidana narkoba dan kisruh antara KPK dan KPK. Kepolisian Nasional menjadi sorotan dalam drama ini. Masih ada puluhan, bahkan mungkin ratusan segmen lainnya, termasuk highlight kinerja Menteri Jokowi.

Saya masih menaruh harapan pada pemerintahan Jokowi-JK. Saya tidak punya pilihan selain terus berharap. Menyaksikan 100 hari pemerintahan Jokowi-JK merupakan sebuah pengalaman berharga bagi saya sebagai seorang jurnalis. Semoga Anda para pembaca juga merasakan hal yang sama.

Terima kasih telah mengikuti catatan #100JokowiJKDay.

Semoga Anda masih tertarik membaca catatan Uni Lubis di hari-hari berikutnya. —Rappler.com

Uni Lubis, mantan Pemimpin Redaksi ANTV, menulis blog tentang 100 hari pemerintahan Jokowi. Ikuti Twitter-nya @unilubis dan membaca blog pribadinya unilubis.com


Togel SingaporeKeluaran SGPPengeluaran SGP