Semuanya ada dalam skenario Mourinho
- keren989
- 0
“Dalam sepak bola, tidak ada yang namanya ‘jika’ atau ‘dekat’. “Sepak bola adalah soal matematika dan jika kami tidak bisa mencapainya, maka kami tidak bisa merayakan apa pun,” kata Mourinho.
Pelatih Chelsea, Jose Mourinho, sudah mempersiapkan diri dengan baik untuk laga melawan Manchester United pada Sabtu malam, 18 April. Dia mempelajari semua kekuatan Setan Merah. Oleh karena itu, pertandingan di Stamford Bridge berjalan sesuai keinginannya: Chelsea menang 1-0 atas klub asuhan Louis van Gaal pada menit ke-38 melalui gol Eden Hazard.
Di bawah bimbingan pelatih berpaspor Portugal, tidak ada yang namanya “bermain lepas”. Sebaliknya, menurutnya, permainan yang baik adalah permainan yang “terkendali”. Siklusnya, skor bertahan-serangan balik, dan kembali ke awal. Terus-terusan bermain lepas dan menyerang bukanlah gaya eks pelatih Real Madrid dan Inter Milan itu.
Bagian dari permainan yang “dikendalikan” adalah memastikan bahwa para pemain berbahaya United tidak bergerak. Marouane Fellaini yang menjadi bulan-bulanan lawan United kini menjadi tugas gelandang bertahan muda tangguh Chelsea, Kurt Zouma. Fellaini beberapa kali harus berbelok ke sayap kiri untuk menghindari bek Prancis.
Bahkan ketika pemain nekat itu berada di area penalti (biasanya umpan silang United) ia selalu dihentikan oleh bek Chelsea. Akibat ketatnya penjagaan pemain Belgia, beberapa upaya mengejar ketertinggalan gagal dilakukan, seperti saat Juan Mata dan Wayne Rooney menerima umpan. Tapi tidak ada yang tercatat.
Selain itu, Radamel Falcao yang biasanya mahir mencari posisi strategis justru terkucil di lini depan. Ia bahkan tak bisa kembali mencari bola karena Rooney begitu dominan di sana. Bagaimanapun, Falcao memiliki karakternya pembuat gol Dan pencetak gol siapa yang lebih menunggu bola di depan.
Satu-satunya harapan United tadi malam ada di sayap kiri. Luke Shaw bermain sangat baik dengan akurasi passing sebesar 98 persen. United dilaporkan mengincar sisi kanan pertahanan Chelsea untuk mengundang Branislav Ivanovic bermain cepat. Pasalnya di sisi kanan, Cesar Azipilicueta bermain nyaris tanpa cela. Antonio Valencia tak berkutik menghadapi bek sayap asal Spanyol itu.
Permainan akan berbeda jika Van Gaal menempatkan Rooney sebagai pelatih. Masalahnya, lini tengah United akan seperti donat jika tidak ada gelandang kuat pengganti Carrick. Alhasil, Rooney bermain lebih dalam dan ujung tombak diserahkan kepada Falcao. Satu lawan satu memiliki pilihan paling logis untuk Tuan Van Gaal.
Alhasil, United sangat kuat di lini tengah, namun lesu di lini depan. Mereka mendominasi penguasaan bola hingga 63 persen, sedangkan Chelsea hanya 37 persen. United menciptakan 13 peluang, sedangkan Chelsea hanya 4 peluang.
Tekanan konstan United ditanggapi pemain Chelsea dengan disiplin. Nemanja Matic dan Kurt Zouma menjadi penghalang tangguh sebelum para pemain United menghadapi kuartet bek. Dua sayap juga turun untuk membantu pertahanan. Oscar bahkan mampu melakukan intersep jauh dari titik penalti.
Pendekatan disiplin itulah yang memungkinkan gaya Mourinho mengendalikan permainan. Dan pertandingan tadi malam ada dalam skenarionya. “Pertandingan berjalan sesuai dengan apa yang kami inginkan. “Satu-satunya hal yang tidak bisa kami lakukan adalah mengakhiri perlawanan United dengan gol kedua,” kata Mourinho. Mandiri.
Mourinho mengaku punya persiapan khusus menghadapi United. “Kami sangat siap menghadapi mereka. Kami memiliki mentalitas yang baik. “Kami berjuang dan fokus pada penampilan kami,” kata pelatih peraih dua gelar Liga Champions itu.
Mourinho juga tidak peduli jika Chelsea kehilangan banyak penguasaan bola.
“Bukan masalah bagi kami, meski mereka bisa menguasai bola 99 persen. Ini bukan tentang menguasai bola, ini tentang poin. “Kami memerlukan tiga poin dan kami mendapatkannya,” katanya.
Dengan gaya bermain seperti ini, banyak yang menganggap Chelsea adalah tim dengan permainan yang membosankan. Namun yang terbaik adalah melihat statistik berikut.
Kalau membosankan, karena permainan bertahannya, Chelsea memang menjadi salah satu tim dengan pertahanan terbaik. Mereka menjadi tim kedua dengan kebobolan paling sedikit. Berikut klasemen yang diurutkan berdasarkan kebobolan gol.
Namun apakah Chelsea juga tim yang membosankan jika mencetak banyak gol? Chelsea menjadi tim paling produktif kedua. Berikut klasemen berdasarkan produktivitas gol.
Lantas, apakah kemenangan atas United tadi malam membuat satu tangan Chelsea sudah memegang trofi Liga Inggris? Mourinho belum mau mengatakannya.
“Dalam sepak bola, tidak ada yang namanya ‘jika’ atau ‘dekat’. “Sepak bola adalah soal matematika dan jika kami tidak bisa mencapainya, maka kami tidak bisa merayakan apa pun,” ujarnya. —Rappler.com
Agung Putu Iskandar atau Aga Agung adalah mantan jurnalis Jawa Pos. Dia meliput Piala Dunia di Sao Paolo, Brasil pada tahun 2014. Aga yang kini tinggal di Jakarta memilih menjadi penulis lepas sambil mengamati dunia sepak bola. Selain menulis tentang olahraga, ia juga peduli dengan masalah sosial dan hukum. Ikuti terus di Twitter @aagung dan blog pribadinya agungputu.wordpress.com.