Paus mengizinkan para imam untuk mengampuni pelaku aborsi
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Pada tahun 2009, Vatikan menuai kritik karena mendukung seorang uskup yang mengucilkan seorang ibu dan seorang dokter yang mengatur aborsi terhadap seorang anak berusia 9 tahun setelah ayah tirinya memperkosanya.
JAKARTA, Indonesia – Pemimpin tertinggi umat Katolik di dunia, Paus Fransiskus, memberikan kewenangan kepada para imam mengampuni perempuan yang melakukan aborsi pada peringatan Yobel, sesuatu yang bertentangan dengan tradisi Gereja Katolik.
“Saya telah memutuskan, meskipun hal itu bertentangan dengan (tradisi gerejawi), untuk memiliki kebijaksanaan untuk mengampuni semua pendeta pada tahun Yobel dosa-dosa orang yang melakukan aborsi, dan mohon ampun dengan hati yang menyesal,” kata Paus Fransiskus, Selasa, 1 September, di Vatikan.
Jubilee adalah peringatan keagamaan yang dilakukan setiap 25 atau 50 tahun sekali oleh gereja Katolik, dimulai pada tahun 1300. Tradisi ini berasal dari umat Yahudi yang memperingati tahun Yobel sebagai tahun pembebasan. Meskipun dalam tradisi Yahudi dirayakan setiap 50 tahun sekali, Paus mempunyai wewenang untuk menetapkan tahun Yobel khusus untuk mengatasi masalah-masalah tertentu.
Maret lalu, Paus Fransiskus mengumumkan bahwa Tahun Yobel mendatang, yang berlangsung dari tanggal 8 Desember 2015 hingga 26 November 2016, akan dirayakan sebagai Tahun Suci Kasih Karunia.
Terkait pengampunan bagi pelanggar aborsi, Paus mengaku sadar akan hal itu sebagian orang menganggap aborsi adalah “suatu tindakan yang seharusnya dilakukan karena tidak ada pilihan lain”.
Paus Argentina dikenal cukup progresif dalam isu sosial mengatakan bahwa, “dia menyadari besarnya tekanan” pada wanita yang membatalkan kehamilan. Dia berkata bahwa dia bertemu banyak wanita yang menderita kesedihan karena pengambilan keputusan yang menyakitkan abortus.
Dalam agama Katolik, aborsi dianggap sebagai dosa besar. Pelakunya bisa dikucilkan dari gereja.
Mei lalu, Vatikan sebenarnya sudah mengisyaratkan bakal memaafkan perempuan yang melakukan aborsi akan menjadi salah satu aturan khusus yang diterapkan selama Yobel. Namun kewenangan tersebut awalnya hanya diberikan kepada uskup dan imam tertentu.
Aturan ini tidak berdampak pada umat Katolik di Inggris, Wales, dan Skotlandia, karena para imam di sana dapat memberikan pengampunan kepada pelaku aborsi tanpa memerlukan izin dari uskup.
Topik kontroversial ini telah menjadi perdebatan hangat di kalangan gereja Katolik. Pada Pada tahun 2009, Vatikan menuai kritik karena mendukung seorang uskup yang mengucilkan seorang ibu dan seorang dokter yang mengatur aborsi terhadap seorang anak berusia 9 tahun yang hamil setelah diperkosa oleh ayah tirinya. — Rappler.com