Senat mengadakan dengar pendapat tentang kekuasaan darurat
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Anggaran nasional kini menjadi prioritas, kata Senator Sergio Osmeña III
MANILA, Filipina – Sidang Senat mengenai apakah akan memberikan kekuasaan darurat kepada Presiden Benigno Aquino III untuk membantu mencegah kekurangan pasokan listrik pada musim panas 2015 masih ditunda untuk saat ini.
Prioritas para senator adalah mengesahkan APBN 2015, kata Senator Sergio Osmeña III, Senin, 17 November.
“Untuk saat ini, para senator sibuk mengesahkan undang-undang terpenting setiap tahunnya, yaitu anggaran nasional. Sudah ada instruksi dari kantor Presiden Senat bahwa tidak akan ada sidang sampai kami menyetujui anggaran nasional,” kata Osmeña.
Ketika ditanya apakah Senat masih mempertimbangkan untuk memberikan kekuasaan darurat kepada Aquino, Osmeña mengatakan bahwa istilah “darurat” diciptakan oleh media dan yang akan mereka pertimbangkan adalah memberikan kekuasaan khusus kepada Presiden.
Osmeña juga menyatakan keraguannya jika wewenang khusus tersebut dapat diberikan dalam tahun ini.
“Saya pikir sebagian besarnya berkaitan dengan alokasi dan penggunaan dana Malampaya. Jadi mungkin bukan amandemen atau pengecualian EPIRA, tapi pengecualian dana Malampaya, ”ujarnya.
Presiden, jika diberi wewenang khusus, dapat menggunakan Pasal 71 Undang-Undang Reformasi Industri Tenaga Listrik (EPIRA). Pasal 71 EPIRA menetapkan bahwa Presiden, setelah menentukan adanya kekurangan pasokan listrik, dapat meminta otorisasi kepada Kongres, melalui resolusi bersama, untuk menetapkan kapasitas pembangkit tambahan berdasarkan syarat dan ketentuan tersebut.
Dana Malampaya kini sedang dicari untuk mengganti biaya perusahaan yang akan berpartisipasi dalam Interruptible Load Program (ILP), tambah Osmeña.
Sebuah resolusi yang diajukan oleh Komite Energi DPR pada hari Jumat, 14 November, mengusulkan agar pemerintah memberikan kompensasi kepada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di ILP, sebuah inisiatif sektor swasta yang dimaksudkan untuk melindungi terhadap kemungkinan pemadaman listrik pada musim terpanas tahun 2015.
“Yang penting peserta ILP dijamin mendapat bayaran karena lebih mahal menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel,” tegas senator tersebut.
Usulan pembebasan nilai tambah (PPN) kepada peserta ILP juga perlu dipertimbangkan secara matang, tambah Osmeña.
Presiden Aquino juga menandatangani Perintah Eksekutif (EO) yang mengurangi pajak properti dan denda bagi produsen listrik independen (IPP). “Presiden mempunyai wewenang untuk memotong pajak. Tapi ini bukan solusi permanen, kita harus mencari solusi permanen,” kata Osmeña. – Rappler.com