• November 25, 2024

Surya Paloh, pihak istana dan pencalonan Budi Gunawan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Surya Paloh diam-diam bertemu Megawati pada Selasa malam. Salah satunya, membahas Budi Gunawan.

JAKARTA, Indonesia – Kemunculan Surya Paloh di Istana Negara menimbulkan pertanyaan. Apa tujuan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat mengunjungi Presiden Joko “Jokowi” Widodo?

Di hadapan awak media, Paloh yang baru bertemu Presiden Jokowi tak menjelaskan secara gamblang isi pembicaraan tersebut. Namun, ia angkat bicara soal langkah Presiden yang mencalonkan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri.

“Saya kira Presiden menunggu hasil akhir keputusan DPR. Sebab Pak Budi Gunawan diusulkan dan diproses DPR. “Pemerintah hanya mengikuti perkembangan terkini,” ujarnya, Rabu (14/1).

Alhasil, kata Paloh, tidak ada pembahasan mengenai pergantian nama Budi sebagai calon Kapolri terpilih. Paloh kemudian menyatakan akan menunggu sikap Presiden Jokowi. “Kita akan lihat di masa depan. Kami menghormati keputusannya.”

Paloh bereaksi terhadap hasil uji kelayakan Budi

Usai menyinggung sikap Jokowi, Paloh memberikan komentarnya terkait lolosnya uji kelayakan menjadi Kapolri di hadapan Komisi Hukum DPR RI sore tadi di Senayan, Komjen Polisi Budi Gunawan.

“Ya, kami menghormati institusi negara kami. “Jika saya diminta pendapatnya, kami harus menghormati keputusan itu,” ujarnya.

Ia lantas menegaskan, pernyataannya tersebut bukan bermaksud mendukung Budi, melainkan mendukung sistem negara. “Itu bukan soal staf atau kepribadian seseorang,” katanya.

Soal status Budi sebagai tersangka dugaan suap seperti yang dituduhkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dia mengatakan masih berpegang pada asas praduga tak bersalah.

“Asas praduga tak bersalah atau asas praduga tak bersalah kita harus mempresentasikannya. Sama saja dengan KPK atau lembaga lainnya. “Siapa yang bisa menjamin tidak melakukan kesalahan dalam pelaksanaan kebijakan dan keputusannya,” ujarnya.

Namun dia mengaku tak ingin mempersoalkan status Budi. Tapi seharusnya KPK tahu, itu diajukan, diusulkan presiden, katanya.

Paloh kemudian menyinggung soal ego sektoral. “Menemukan kesalahan seseorang itu mudah. Dan itu tidak hanya berlaku pada orang di luar kita, termasuk diri kita sendiri, yang mencari-cari kesalahan. Namun selalu berusaha untuk mengutamakan kepentingan yang lebih besar. “Meninggalkan kepentingan atau ego pribadi, korporasi, sektoral,” ujarnya.

Paloh kemudian menambahkan, dirinya juga belum yakin Presiden Jokowi akan menggantikan calon Kapolri. “Saya kira, tidak sesederhana itu. Lihat saja pendapatnya, dalam posisinya sebagai presiden seharusnya dia melihat dengan lebih penuh perhatian dan mengambil sikap yang lebih baik terhadap kebijakan apa pun, katanya.

Temui Megawati

Sebelum bertemu Presiden Jokowi siang tadi, Surya Paloh rupanya sempat berbincang dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri. PDI-P merupakan partai yang diusung Jokowi saat mencalonkan diri sebagai presiden tahun lalu.

Ia mengaku hanya berbicara dengan Mega. “Pasti ngobrol. “Bagaimanapun, ini adalah koalisi,” katanya. Selain membahas tentang Budi, ia mengaku juga membahas masalah lain.

Redaksi media Surya Paloh mengkritik KPK

Kebetulan atau tidak, pagi ini editorial harian Media Indonesia dan Metro TV mengkritik langkah KPK yang menetapkan Budi sebagai tersangka. Media Indonesia dan Metro TV berada di bawah bendera Media Group, sebuah grup bisnis media yang didirikan oleh Surya Paloh.

Artikel utama berjudul “Hukum yang Mengganggu Ketertiban”. Redaksi tersebut mempertanyakan sikap KPK yang menetapkan Budi sebagai tersangka. “Kami mendukung penegakan hukum dan pemberantasan korupsi sepanjang tujuannya untuk menjaga ketertiban nasional dan negara. Namun kami khawatir penetapan Budi Gunawan sebagai tersangka akan mengganggu ketertiban dan menimbulkan gejolak politik, ujarnya.

Di akhir editorial disebutkan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi tidak selalu benar. Kritik menilai KPK tidak selalu benar, karena tidak boleh ada lembaga yang dianggap atau berasumsi tidak akan melakukan kesalahan sehingga tidak bisa dikritisi, tulis editorial tersebut.

Menurut pasal utama, Komisi Pemberantasan Korupsi harus menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan jelas. “Hal ini akan meyakinkan masyarakat bahwa apa yang dilakukan KPK juga demi menjaga ketertiban nasional dan negara. Jika tidak, kami khawatir kerusuhan destruktif akan semakin meluas dan memuncak jika DPR meloloskan Budi Gunawan dan tetap diangkat oleh presiden, tulisnya. —Rappler.com


Laporan penuh:

togel hk