• November 26, 2024
Pengajuan tuntutan terhadap Marinir AS bisa memakan waktu berminggu-minggu

Pengajuan tuntutan terhadap Marinir AS bisa memakan waktu berminggu-minggu

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Petugas polisi menunggu otopsi dan mengumpulkan bukti awal terhadap Prajurit Kelas Satu Marinir AS Joseph Scott Pemberton

KOTA OLONGAPO, Filipina (DIPERBARUI) – Diperlukan setidaknya dua hingga 3 minggu sebelum tuntutan dapat diajukan terhadap Marinir AS yang diduga membunuh seorang transgender Filipina pada akhir pekan.

Itu semua tergantung kapan laporan otopsi jenazah Jeffrey Laude yang berusia 26 tahun akan dirilis.

Laude – yang akrab dipanggil Jennifer – ditemukan tewas pada Sabtu, 11 Oktober, di comfort room Celzone Lodge di kota ini.

Pada Selasa, 14 Oktober, Polisi Olongapo mengidentifikasi Marinir AS itu sebagai Prajurit Kelas Satu Joseph Scott Pemberton.

Polisi mengatakan kedua saksi tersebut positif mengidentifikasi Pemberton melalui rangkaian foto yang bekerja sama dengan Badan Investigasi Kriminal Angkatan Laut Amerika Serikat.

Namun sebelum tuntutan dapat diajukan terhadapnya, polisi harus melengkapi semua dokumen – termasuk laporan dari petugas TKP. Keseluruhan proses bisa memakan waktu antara dua hingga 3 minggu, menurut Kepala Polisi Inspektur Gil Arizo Domingo dari Kantor Polisi 3 kota tersebut.

Investigasi awal menunjukkan bahwa Laude bertemu dengan orang asing tersebut di Ambyanz Disco Bar yang terletak di sepanjang Magsaysay Drive East Tapinac di Kota Olongapo. Usai pertemuan, saksi Mark Clarence Gelviro yang menemani Laude check in di Celzone Lodge mengatakan, dirinya diminta Laude keluar kamar.

Kejahatan tersebut dilaporkan ke polisi oleh kasir penginapan, Elias Galamos, 24 tahun, yang mengatakan dia menemukan mayat di kamar no. 1 pondok ditemukan.

Galamos mengatakan kepada polisi bahwa dia hendak membersihkan kamar ketika dia melihat sandal di dekat toilet dan mengira masih ada tamu di dalam. Dia meninggalkan ruangan dan kembali beberapa menit kemudian. Kali ini dia memeriksa toilet, dan saat itulah dia melihat tubuh Laude dengan “kepalanya bersandar di mulut toilet, telanjang dan sebagian tubuh bagian bawahnya ditutupi selimut,” menurut laporan polisi.

Kedutaan Besar AS sebelumnya berjanji akan bekerja sama erat dengan Kepolisian Nasional Filipina dalam penyelidikan.

Marinir AS saat ini berada dalam tahanan Amerika Serikat. Namun, pemerintah Filipina menyatakan akan meminta hak asuh tentara Amerika tersebut.

Malacañang juga berjanji tidak akan ada upaya menutup-nutupi dalam penyelidikan tersebut. – dengan laporan dari Randy Datu/Rappler.com

Pengeluaran HK