• October 8, 2024
Pria bersenjata tak dikenal menyerang kantor LSM di Aceh

Pria bersenjata tak dikenal menyerang kantor LSM di Aceh

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Motif penembakan tersebut diduga terkait dengan tudingan LSM AU-DEC yang melakukan kristenisasi di Aceh.

JAKARTA, Indonesia – Sebuah kantor lembaga swadaya masyarakat di Aceh Utara terkena tembakan dari penyerang tak dikenal pada Minggu malam, 15 Maret 2015.

Sasaran penembakan adalah kantor Komite Pembangunan Aceh Utara (AU-DEC) di Desa Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, sebab tembakan hanya mengenai kaca dan dinding bangunan.

“Ada saksi yang melihatnya, katanya ada dua orang, satu memakai helm, satu tidak. “Saksi mengatakan hanya mendengar dua kali suara tembakan,” kata Ketua AU-DEC itu Ziadi A.Zalil pada Viva.co.idpada hari Senin, 16 Maret.

Dari hasil olah TKP sementara, polisi menemukan dua selongsong peluru dan 4 peluru tajam.

Jenis senjatanya diperkirakan AK-45 dari selongsong peluru yang ditemukan, jelas Kapolda Aceh Irjen Husen Hamidi. Merdeka.com.

Belum jelas motif di balik tindakan ini. Zaini mengatakan meski kerap mendapat hinaan, organisasinya tidak pernah mendapat ancaman.

Penyerangan tersebut kini diduga terkait dengan tudingan bahwa AU-DEC terkait dengan organisasi berinisial sama, Asociacion Uruguaya de Educación Catolica.

Mahmudi, salah satu perwakilan AU-DEC, membantah rumor tersebut. Dalam wawancara bulan Februari dengan Jurnal Acehdia menyesali tuduhan ini.

“Tuduhan terhadap lembaga AU-DEC (North Aceh Development Committee) sebagai lembaga pemurtadan dan kristenisasi di Aceh sangatlah prematur dan sama sekali tidak berdasar, karena tidak ada hubungannya dengan lembaga AUDEC (Association Uruguaya De Educación Catolica) yang berbasiskan di Uruguay. , ” jelasnya.

“Meski sudah kita klarifikasi di berbagai media massa, bahkan pihak yang menyebarkan berita provokatif pun melontarkan pernyataan permintaan maaf di media atas kesalahannya menyebarkan berita pencemaran nama baik, nampaknya masih ada warga yang masih curiga.”

AU-DEC sendiri merupakan organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan. Namun AU-DEC dianggap sebagai lembaga tidak jelas yang merekrut masyarakat di pedesaan dengan janji gaji besar. Sementara itu, AUDEC Uruguay merupakan organisasi yang aktif dalam pengembangan masyarakat sipil dan pendidikan Katolik, sehingga tidak mengherankan jika AU-DEC di Aceh dituduh melakukan Kristenisasi.

Polisi sendiri akan mengusut aktivitas AU-DEC terkait penyerangan ini.

“Kami masih belum tahu apa kegiatan mereka. “Masih kami dalami,” kata Irjen Husein Hamidi, Senin, seperti dikutip dari Detik.com.

“Kami berkoordinasi dengan Kesbangpol Linmas karena mereka memberikan izin segala kegiatan. Sementara ini, kami sedang menggandeng MPU untuk mengetahui ada atau tidaknya tingkat kepercayaan terhadap LSM tersebut. Jika terbukti, kami akan bertindak.” Rappler.com

SGP Prize