Djohar Arifin mundur, PSSI terus proses sanksi
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Langkah Ketua Umum PSSI jelang KLB Surabaya Djohar Arifin menemui Menpora Imam Nahrawi membuat PSSI geram.
JAKARTA, Indonesia – Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 Djohar Arifin sedianya menjalani sidang Komite Etik PSSI pada Kamis sore, 2 Juli. Tapi, dia tidak hadir. Pengurus PSSI yang diketuai TM Nurlif pun membatalkan sidang.
Menurut Nurlif, dirinya tidak bisa berbuat banyak, karena tanpa Djohar sidang tidak bisa terlaksana. Sebab, agenda sidang disiplin itu adalah mendengarkan alasan Djohar melaksanakan undangan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pada 23 Juni mendatang.
Sebelumnya, Djohar melakukan manuver mengejutkan. Dia memenuhi undangan Imam Nahrawi. Jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI berlaku hingga 17 April atau sehari sebelum Federasi Sepak Bola Seluruh Indonesia dibekukan pemerintah. Ia datang mewakili Ketua Umum PSSI terakhir yang diakui pemerintah dan FIFA.
(BACA: Menpora Tak Akui Ketua Umum PSSI La Nyalla)
Langkah Djohar itu membuat marah Ketua KLB Surabaya PSSI, La Nyalla Mattalitti. Mereka langsung membawa Djohar ke Komite Etik. Namun Djohar buru-buru menyatakan akan mundur dari jabatannya saat ini di PSSI, yakni anggota Dewan Kehormatan.
(BACA: Komisi X DPR RI Ancam Menpora karena Bertemu Djohar Arifin)
Direktur Hukum PSSI Aristo Pangaribuan mengatakan, mundurnya Djohar tidak serta merta menghilangkan pelanggaran etik yang dilakukannya. Ia masih menunggu sidang pekan depan, Rabu 8 Juli.
Nurlif mengatakan, meski belum digelar pertemuan, pihaknya sudah mengetahui sanksi apa yang akan dijatuhkan. Sanksinya kemungkinan besar akan dikucilkan dari sepak bola, kata Nurlif.
Djohar sendiri mengaku datang untuk mencari solusi permasalahan PSSI dalam mematuhi negara. “Saya ingin mencari jalan tengah, tolong memasak dibenci dan disalahkan?” dia menjelaskan.
Namun Djohar memastikan tak akan hadir pada sidang berikutnya. Ia merasa bukan lagi pengurus PSSI yang perlu dinilai. Sebab, dia mengundurkan diri pada 24 Juni lalu.
“Kita tidak boleh berhenti mencari peluang solusi. Kerusakan akan semakin parah jika tidak ditemukan solusinya. Saat ini kita tidak perlu mencari siapa yang melakukan atau melakukan kesalahan sebelum atau memblokir,” kata Djohar.—Rappler.com