• October 8, 2024

Kisah Andrea Rosal

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Andrea Rosal melahirkan anaknya di penjara, namun anaknya meninggal karena penyakit yang menurut beberapa orang sebenarnya bisa dicegah. Ini adalah kisahnya.

#JusticeforBabyDiona dan #FreeAndreaRosal!

Pada tanggal 16 Mei 2014, saya dan teman-teman sekelas mengunjungi tahanan politik perempuan yang ditahan di Kamp Bagong Diwa. Diantaranya adalah Andrea Rosal.

Keesokan harinya, Rosal melahirkan bayi Diona.

Namun bayi Diona meninggal karena komplikasi. Dia menderita hipertensi pulmonal persisten, pneumonia neonatal, dan hipoksia darah.

Dia dan banyak kelompok hak asasi manusia menyalahkan pemerintah atas kematian bayi tersebut. Mereka menggarisbawahi bahwa Rosal tidak menerima perawatan medis yang cukup untuk menjamin keselamatan bayinya.

Ia juga ditempatkan di lingkungan yang tidak kondusif bagi kelahiran anak yang sehat. Dia ditempatkan di sel berukuran 5×10 meter yang dia tinggali bersama 31 tahanan lainnya.

Hal ini bertentangan dengan klaim Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) bahwa pemerintah menyediakan perawatan rumah sakit terbaik bagi mereka.

Penting juga untuk dicatat bahwa kubu Rosal, pada kenyataannya, bisa mendapatkan perintah pengadilan untuk memasukkannya ke Rumah Sakit Umum Filipina (PGH).

Namun, transfernya tertunda. Parahnya lagi, Rosal dibawa bolak-balik dari Camp Bagong Diwa ke PGH padahal sudah mengalami kontraksi rahim.

Dalam wawancara kami dengan Rosal, dia mengungkapkan bahwa dia tidak dapat menemui dokternya pada pagi hari tanggal 16 Mei.

Dia bertanya kepada Biro Pengelolaan dan Penologi Lapas (BJMP). penjaga yang menemaninya memberi tahu dokternya melalui SMS bahwa mereka sudah berada di PGH. Namun penjaga mengatakan dia tidak bisa mengirim pesan kepada dokter karena dia tidak membawa cukup barang. (BACA: Rosal mendapat perawatan terbaik, kata BJMP)

Pemikiran bahwa seseorang akan mempertaruhkan nyawa seorang ibu dan bayi yang dikandungnya karena dugaan kurangnya beban sungguh mengerikan. (BACA: Pemerintah Yang Harus Disalahkan Atas Kematian Bayi Ibu yang Ditahan)

Yang salah

Kematian Baby Diona bukanlah kali pertama pemerintah berbuat salah terhadap Rosal dan keluarganya.

Rosal dan neneknya diculik oleh tentara pada tahun 1989. Dia baru berusia 5 tahun saat itu. Hal ini dilakukan untuk memaksa ayahnya Ka Roger Rosal, juru bicara Tentara Rakyat Baru (NVA), untuk menyerah.

Rosal mengatakan pihak militer mencoba menyuapnya dengan permen selama waktu itu. Pertukarannya? Dia akan berbicara di depan kamera dan media untuk meminta ayahnya menyerah.

Rosal pun takut jika ia mengikuti nasib ibunya.

Ibunya juga sedang hamil ketika dia ditangkap. Dan setelah ia melahirkan adik Rosal, bayi tersebut langsung dibawa tentara. Dia khawatir tidak bisa menghabiskan waktu berkualitas bersama putrinya.

Namun, lain cerita bagi Rosal. Mungkin yang lebih tragis. Itu adalah sebuah insiden yang hanya bisa dihindari jika pemerintah telah beralih dari ketidakmampuannya mengalahkan Ka Roger hingga kematiannya karena sakit.

Rosal didakwa melakukan penculikan dan pembunuhan, namun Pengadilan Negeri Pasig telah menolak kasus ini dengan mengatakan bahwa “tidak ada dasar untuk memasukkan dia dalam dakwaan atas dua tuduhan penculikan dengan pembunuhan”.

Namun yang jelas, 26 tahun lalu, Rosal yang berusia 5 tahun diculik oleh tentara.

Tanggal 18 Mei menandai tahun pertama kematian bayi Diona. (BACA: Andrea Rosal: Kenapa Putriku Tak Boleh Kuburkan?)

Hari ini kita terus berduka atas kematian seorang anak tak berdosa yang satu-satunya “dosa” dia adalah cucu dari Ka Roger. – Rappler.com

Arbi Mari G. Dela Cruz adalah seorang pembela hak asasi manusia. Saat ini beliau sedang belajar Ilmu Politik di Universitas Filipina – Manila. Ia juga merupakan presiden dari Mahasiswa Peduli Keadilan dan Perdamaian. Ia dapat bertemu dan berbicara dengan tahanan politik dan korban pelanggaran HAM melalui magang di SELDA (Samahan ng mga Mantan tahanan Laban sa Detensyon di Aresto).

sbobet terpercaya