DPR membanting palu Budi Gunawan sebagai Kapolri
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
“Hal ini berujung pada runtuhnya kredibilitas lembaga peradilan. Kredibilitas dewan sebagai institusi politik sedang runtuh, kata politisi Partai Demokrat itu.
JAKARTA, Indonesia – Hasil rapat paripurna DPR RI, Kamis (15/1), menyetujui Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Sutarman.
Pengukuhan Budi sebagai Kapolri disetujui 9 fraksi di DPR, kecuali Partai Demokrat yang menolak Budi karena statusnya sebagai tersangka korupsi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Budi sebagai tersangka kasus korupsi pada Selasa (13/1) saat menjabat sebagai Kepala Biro Pengembangan Karir Mabes Polri pada tahun 2003-2006. (MEMBACA: Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan calon Kapolri Budi Gunawan sebagai tersangka akun gemuk.)
“Sesuai dengan rapat konsultasi antara pimpinan DPR dan fraksi, disepakati dengan mendengarkan hasilnya pengujian yang sesuai dan tepat “Komisi III, rapat paripurna menyetujui pengangkatan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri, kecuali Fraksi Partai Demokrat yang ingin menunda pengesahan dan Fraksi Partai Amanat Nasional yang terlebih dahulu ingin mengadakan rapat konsultasi antara DPR dan DPR. pimpinan dewan dan presiden,” kata ketua rapat paripurna Taufik Kurniawan.
Komisi III DPR yang membawahi bidang hukum pada Rabu memberi lampu hijau bagi Budi untuk menjadi Kapolri. (MEMBACA: Komisi Hukum DPR menyetujui Budi Gunawan menjadi Kapolri)
Tercatat 411 anggota DPR RI hadir dalam rapat paripurna hari ini.
Benny K. Harman, anggota Fraksi Partai Demokrat, menyayangkan sikap pimpinan sidang yang mengukuhkan Budi sebagai Kapolri. Penunjukan Budi Gunawan yang berstatus tersangka sebagai Kapolri dapat dianggap melanggar konstitusi, kata Benny.
“Hal ini berujung pada runtuhnya kredibilitas lembaga peradilan. Kredibilitas dewan sebagai lembaga politik sudah runtuh, lanjut Benny.
Relawan mengancam akan menarik dukungan
Tumpah #Dukung KPK membatalkan penetapan tersangka korupsi Kapolri. pic.twitter.com/z9nAlB58uY
— Joko Anwar (@jokoanwar) 15 Januari 2015
Sementara itu, sejumlah relawan Presiden Joko “Jokowi” Widodo yang mendukungnya saat masa kampanye meminta Jokowi membatalkan pencalonan Budi sebagai Kapolri.
“Kami sebagai relawan ‘Konser Salam 2 Jari’ menyatakan akan turun ke jalan dan meminta KPK segera menuntaskan kasus pidana di balik RUU Gemuk tersebut,” kata koordinator konser Salam 2 Jari itu. dikatakan. Relawan, Abdee Negaramelalui siaran pers, Kamis.
Meski pemilihan Kapolri merupakan hak prerogratif presiden, Abdee dan relawan berharap Jokowi memilih calon yang berintegritas dan memiliki rekam jejak bersih, bukan tersangka korupsi.
Abdee melanjutkannya Dukungan penuh yang diberikan kepada Jokowi bukannya tanpa harapan.
“Kami yakin Pak Jokowi sebagai presiden terpilih kami akan mendengarkan dengan hati dan bukan hanya dengan telinga. “Kami yakin Anda masih tega mendengarkan suara kami,” kata Abdee.
Artis dan aktivis lainnya yang tergabung dalam relawan Konser Salam Dua Jari adalah Oppie Andaresta, Nia Dinata, Olga Lydia, Joko Anwar, Happy Salma, Indra Bekti, Goenawan Moehammad, Fadjroel Rachman, dan Glenn Fredly. —Rappler.com
Laporan penuh: