• October 8, 2024
Puluhan penyerang Az Zikra telah ditetapkan sebagai tersangka

Puluhan penyerang Az Zikra telah ditetapkan sebagai tersangka

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pasca penyerangan Perumahan Islam Bukit Az Zikra, Polres Bogor menetapkan 34 orang sebagai tersangka.

JAKARTA, Indonesia – Pelaku penyerangan Perumahan Islam Az Zikra di Sentul telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Bogor.

Tersangkanya ada 34 orang, memenuhi unsur melakukan tindak pidana pengeroyokan terhadap salah satu warga Perumahan Bukit Az Zikra yang merupakan Kasi keamanan acara peringatan yang dipimpin Ustaz Arifin Ilham, kata Kapolresta Bogor AKBP. dikatakan. Sonny Mulvianto Utomo kepada Kantor Berita AntaraJumat 13 Februari 2015.

Menurut Sonny, dari 38 pelaku penyerangan, hanya 34 yang memenuhi unsur pidana penyerangan.

Kepala keamanan yang dimaksud Sonny adalah Faisal. Ia mengalami luka di bagian bibir dan pipi setelah dipukul oleh penyerang.

(BACA: Konflik Agama Kembali Muncul, Jokowi Sebut Indonesia Contoh Toleransi Dunia)

Spanduk pemberontak melawan Syiah

Sejumlah spanduk terpampang di sekitar masjid di kompleks perumahan Az Zikra yang bertuliskan “Kami warga pemukiman Muslim di Bukit Az Zikra Sentul Tolak Syiah.”

Pengurus RT/RW setempat mengaku merekalah yang memasang spanduk penolakan.

“Iya betul bersama pengurus dan jamaah Az Zikra kita pasang spanduk bersama panitia,” kata Kasni Koto, pengurus RT, seperti dikutip. Republika.com.

Menurut dia, pengurus RT/RW memasang spanduk karena banyak penelitian yang menyebut ajaran Syiah berbahaya.

Spanduk inilah yang ditentang oleh kelompok penyerang. Menurut mereka, spanduk tersebut bersifat provokatif dan dapat menimbulkan perpecahan.

Hertasning Ichlas, pengacara Syiah dari Universalia Legal Aid Institute, mengatakan spanduk seperti ini tersebar di banyak daerah. Selain Sentul, spanduk ini juga ada di Bekasi dan Tangerang.

Menurut dia, ada beberapa kelompok yang mengaku Syiah mencoba berdialog dengan pihak yang memasang spanduk dan meminta mereka menurunkannya karena bisa menimbulkan keributan.

“Mereka hanya ingin berdialog, intinya mereka bilang jangan memprovokasi rakyat,” ujarnya. “Ada yang menurunkan, ada juga yang menolak.”

Kelompok penyerang tidak berafiliasi dengan kelompok agama mana pun

Anggota komunitas Az Zikra Arifin Ilham menuding Syiah berada di balik penyerangan Rabu malam tersebut. Namun hingga 34 orang tersebut ditetapkan sebagai tersangka, polisi belum membenarkan dugaan tersebut.

“Polisi tidak melihatnya sebagai masalah agama dan tidak menemukan sesuatu yang serius, kecuali upaya sekelompok orang yang marah dengan spanduk provokatif menolak Syiah yang dapat mengganggu masyarakat dan persatuan,” kata Hertasning kepada Rappler, Jumat. . 13 Februari 2015. “Sayangnya terjadi insiden peninjuan yang berawal dari adu mulut yang disertai kekerasan.”

Para penyerang yang berasal dari Cibinong mengaku bukan warga Syiah. Ia mengatakan, penyerangan tersebut dilakukan karena spanduk tersebut telah menimbulkan keresahan di kalangan umat Islam karena mendiskreditkan Syiah yang menurutnya merupakan aliran dalam Islam.

Pernyataan penyerang itu diperkuat dengan pernyataan Ketua Majelis Syuro Ikatan Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Jalaluddin Rakhmat.

“Kenapa kamu tiba-tiba menyebutnya Syiah? “Ini bukan Syiah,” kata Jalaluddin CNN Indonesia.

“Yang selalu diserang adalah Syiah. Sejak kapan Syiah menyerang Sunni? Itu hanya perilaku kelompok.” — Rappler.com

Pengeluaran SDY