Profil mereka yang lolos seleksi pimpinan KPK tahap awal
- keren989
- 0
Di antara mereka yang lolos antara lain Wakil Ketua KPK Johan Budi SP, Brigjen Pol Basaria Panjaitan, Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie, Hakim Pengadilan Tipikor Alexander Marwata, Sekretaris Wakil Jaksa Agung Bidang Pengawasan Jasman Panjaitan, dan politikus PPP Ahmad Yani.
JAKARTA, Indonesia – Sebanyak 194 orang lolos proses seleksi awal calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Johan Budi Sapto Prabowo, satu-satunya calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini, termasuk di antara yang lolos.
““Kami putuskan berdasarkan hasil pleno, ada 194 pelamar yang lolos tahap pertama,” kata Ketua Panitia Seleksi KPK Destry Damayanti seperti dikutip. mediaSabtu 4 Juli 2015.
Lebih dari 500 orang telah mendaftar sebagai calon pimpinan KPK. Dari 194 orang yang lolos, 23 orang perempuan dan 71 orang laki-laki.
“Dari profesinya, peserta lolos menjadi advokat atau konsultan hukum sebanyak 46 orang, swasta dan BUMN (BUMN) 31 orang, dosen 28 orang, penegak hukum 23 orang antara lain polisi, jaksa, hakim,” kata Destry.
Proses seleksi akan berlanjut hingga akhir Agustus. Kandidat yang lulus tes administrasi tahap awal akan menjalani tes tertulis yang hasilnya akan diumumkan pada 15 Juli. Selanjutnya panitia seleksi akan mengatur penilaian pada tanggal 27-28 Juli.
Daftar terpilih panitia seleksi akan diumumkan pada 12 Agustus. Tes kesehatan akan dilakukan pada 18 Agustus, dan wawancara pada 24-27 Agustus. Laporan akhir disampaikan kepada presiden pada tanggal 31 Agustus.
Berikut beberapa kandidat yang lolos seleksi:
1. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi Sapto Prabowo
Dengan banyaknya kasus kriminalisasi KPK, apa yang membuatnya tertarik mendaftar? Mantan jurnalis dan peneliti migas ini bergabung dengan KPK sebagai juru bicara. Ia kemudian terpilih menjadi Deputi Bidang Pencegahan di Komisi Pemberantasan Korupsi.
“Saya tetap ingin berkontribusi dalam pemberantasan korupsi sekaligus membantu memulihkan nama baik KPK yang semakin terpuruk,” kata Johan belum lama ini.
Dari KPK, selain Johan, ada Direktur Gratifikasi KPK Giri Suprapdianto dan Jaksa KPK Yudi Kristiana.
2. Polwan Brigjen Basaria Panjaitan
Basaria Panjaitan merupakan perwira tinggi Polri yang keikutsertaannya dalam seleksi KPK mendapat dukungan penuh dari Wakapolri Komjen Budi Gunawan. Polisi wanita lulusan sarjana hukum ini kini menjadi dosen di Sekolah Kepegawaian dan Pimpinan Polri di Lembang.
Adapun pencalonan Basaria, komentar Budi Gunawan “Kami Polri tidak merekrut, tapi individu yang mengajukan. Kemudian kami memilah dan menilai mana yang terbaik, paling cocok dan matang. Termasuk mampu membangun sinergi yang baik.”
3. Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddiqie
Jimly, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu.
Mengapa dia mendaftar? “Saya hanya ingin memberi alternatif kepada Pansel. Kami serahkan semuanya kepada Panitia Panel,” kata Jimly yang juga ahli hukum negara.
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini pernah menduduki beberapa jabatan penting terkait hukum.
4. Hakim Alexander Marwata Pengadilan Tipikor
Marwata merupakan hakim ad hoc pada pengadilan tipikor masyarakat umum. Sebelumnya, beliau merupakan salah satu auditor di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Tak hanya ahli akuntansi, Marwata merupakan Certified Fraud Examiner (CFE), sebuah sertifikasi internasional untuk spesialis pencegahan dan pemberantasan penipuan.
Marwata dikenal sebagai salah satu hakim pemberantasan korupsi yang sering berkata perbedaan pendapat, atau berbeda pendapat, dengan hakim lain. Salah satu kasus besar yang berbeda pendapat adalah kasus suap Pilkada Lebak, Banten dengan terdakwa Ratu Atut Chosiyah.
Menurut dia, tidak ada bukti Atut melakukan korupsi dan harus dibebaskan. “Dakwaan dan tuntutan tersebut berdasarkan dugaan Akil bahwa terdakwa (Atut) mengutus Wawan (saudara laki-laki Atut) untuk mengurus perselisihan Pilkada Lebak.” kata Alexander.
5. Sekretaris Jaksa Agung Muda Pengawasan Jasman Panjaitan
Sebelum menjabat Sekretaris Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan, Jasman pernah menjabat Kepala Pusat Penerangan Hukum dan Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus.
Dia tidak banyak berkomentar mengenai pencalonannya oleh kejaksaan. Jasman mengaku siap bersaing dengan calon lain dari berbagai latar belakang. Selain Jasman, ada Wakil Kejaksaan Kajati Papua M. Rum, Sekretaris Badan Diklat Kejaksaan Agung Paulus Joko Subagyo, dan Kajati Sulawesi Selatan Suhardi.
6. Politisi PPP Ahmad Yani
Ahmad Yani merupakan mantan anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Mengapa dia mendaftar? “Banyak pihak seperti mahasiswa yang menekan LSM karena melihat kondisi KPK saat ini perlu diperbaiki dan mereka menilai saya layak,” kata Ahmad.
Dia ingin mensinergikan KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan. “Penyidik di kejaksaan dan Polri bisa berdaya. Saya ingin Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) menonjolkan fungsi preventifnya.
Daftar lengkap calon dapat dilihat di bawah ini.
– Rappler.com