• October 18, 2024

Perjanjian Udara PH-Selandia Baru mengizinkan lebih banyak penerbangan mingguan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Meskipun saat ini tidak ada rencana untuk penerbangan langsung antara Filipina dan Selandia Baru, perundingan tersebut dapat memberikan dorongan untuk mendukung operasi start-up.

MANILA, Filipina – Filipina menyelesaikan pembicaraan udara dengan Selandia Baru dan mencapai kesepakatan pada Kamis, 6 Maret, untuk menambah jumlah kursi dan memperluas kebebasan hak lalu lintas antara kedua negara.

Carmelo Arcilla, direktur eksekutif Dewan Penerbangan Sipil (CAB), mengatakan kedua negara telah sepakat untuk meningkatkan jumlah penerbangan untuk masing-masing pihak menjadi 21 penerbangan per minggu, peningkatan yang signifikan dari jumlah penerbangan saat ini yaitu 3 penerbangan per minggu.

Arcilla menambahkan bahwa titik-titik di luar Metro Manila tidak boleh dibatasi, sejalan dengan kebijakan Filipina dan perjanjian multilateral Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mengenai liberalisasi udara.

Salah satu topik lain yang dibahas adalah hak kebebasan kelima, yang mengacu pada hak untuk menerbangkan penumpang ke negara ketiga dari negara dimana negara asal maskapai penerbangan tersebut mempunyai perjanjian layanan udara yang belum disepakati. Dalam hal ini, baik Filipina maupun Selandia Baru sepakat untuk memperbaiki pengaturan kebebasan kelima mereka.

Meskipun maskapai penerbangan Filipina kini dapat mengoperasikan kebebasan kelima ke Australia, Selandia Baru kini dapat menggunakan kebebasan kelima untuk datang ke Tiongkok, kata Arcilla.

Arcilla mencatat bahwa meskipun belum ada rencana bagi maskapai penerbangan untuk melakukan penerbangan langsung antara Filipina dan Selandia Baru, “kebebasan kelima yang ditingkatkan dapat memberikan peluang yang lebih baik bagi maskapai penerbangan untuk mendukung operasi start-up.”

Kedua negara juga sepakat untuk berbagi kode negara ketiga untuk operator Filipina dan Selandia Baru. Arcilla menjelaskan bahwa “berbagi kode negara ketiga akan memungkinkan maskapai penerbangan untuk memasarkan layanan tidak langsung namun lebih lancar antara kedua negara, melalui perjanjian kerja sama dengan maskapai penerbangan negara ketiga, yang dapat membantu mengembangkan pasar.”

Philippine Airlines (PAL) dan Cebu Air Inc. (Cebu Pacific) sedang mencari penerbangan langsung ke Australia.

Filipina sebelumnya menandatangani perjanjian udara dengan Jepang, Makau, Brazil, Australia, Israel dan Italia pada tahun 2013, dan dengan Perancis pada bulan Januari dan Singapura pada bulan Februari tahun ini. (BACA: PH akan mengadakan pembicaraan udara dengan Prancis, Singapura, Selandia Baru) Rappler.com

Togel Hongkong