• November 21, 2024
United mempunyai misi untuk membungkam tetangga yang berisik

United mempunyai misi untuk membungkam tetangga yang berisik

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Meski demikian, Manchester United dipastikan tidak akan mudah menyelesaikan misinya. Statistik empat pertemuan terakhir berpihak pada Manchester City.

Jakarta, Indonesia – Derby Hal yang paling dinantikan di Premier League akhirnya tiba. Dua tim bertetangga, Manchester City dan Manchester United, akan saling berhadapan pada Minggu 25 Oktober pukul 21:00 WIB. Siapa sebenarnya penguasa kota Manchester?

Sejak 2011, United bukan lagi satu-satunya penguasa kota terbesar kedua di Inggris Raya itu. City justru kalah lebih banyak melawan klub berjuluk Setan Merah itu. Penanda masanya adalah ketika The Citizens—julukan City—mengalahkan mereka pada tahun 2011 dengan skor telak 6-1.

Sejak itu, City selalu menjadi tetangga berisik bagi United.

Dalam 4 pertemuan terakhirnya, City lebih dominan dengan menang tiga kali dengan rata-rata 3,6 gol. United hanya menang sekali pada 12 April dengan skor 4-2.

Jadi bagaimana dengan derby Musim Liga Premier pertama Manchester?

Harus diakui, City jauh lebih baik dibandingkan United. Mereka konsisten berada di pentas Liga Champions selama lima musim terakhir. Berbeda dengan United yang sempat terkatung-katung pasca meninggalnya Sir Alex Ferguson. Baru pada musim ini, United kembali tampil di ajang paling bergengsi di benua Eropa tersebut setelah sempat absen pada musim lalu.

Musim ini City hidup awal liga meyakinkan. Mereka telah memimpin klasemen sejak saat itu Hari pertandingan ketiga. Telah menjatuhkan Setelah dua kekalahan beruntun, tim asuhan Manuel Pellegrini kembali menduduki puncak klasemen sejak pekan kedelapan.

Mereka juga menjadi tim paling agresif di Premier League dengan 24 gol. Yang terbanyak di antara semua tim Liga Premier. Produktivitas mereka hanya bisa disaingi West Ham United (22 gol) dan Leicester City (20 gol). Bahkan Arsenal dan United sendiri tak mampu menandingi ketajaman penyerang City.

Kuat dalam menyerang, City semakin lengkap dengan pertahanan yang kokoh. Hanya 8 kali gawang mereka ditembus. Jumlah kebobolan sama dengan United dan Arsenal. Namun dengan produktivitas tinggi, rasio gol dan kebobolan City jelas jauh lebih baik dibandingkan dua rival kuatnya dalam perebutan gelar juara.

Manajer United Louis van Gaal mengakui hal tersebut. Menurutnya, City merupakan lawan yang lebih unggul. Di saat yang sama, permainan United masih membosankan. Mereka sangat dominan dalam penguasaan bola (rata-rata 59,4 persen). Namun tidak banyak kreativitas dan serangan.

“Kami membutuhkan pemain dengan kecepatan dan kreativitas. Saya mengatakan kepada klub untuk mendatangkan pemain dengan bakat itu. kata Van Gaal.

Dengan agresi yang luar biasa, United akan kesulitan mengimbangi kemampuan penyerang City. Klub dengan 20 gelar Liga Inggris itu bisa lebih banyak menguasai bola sehingga City kesulitan membangun serangan.

Van Gaal mengatakan timnya akan menunggu lebih lama lagi. “Di dalam derby begini, yang dibutuhkan kepala dingin,” ujarnya.

Mesin gol City tidak bisa dikurangi

Lantas, apakah United benar-benar tak punya peluang?

Kabar buruk bagi City, mesin gol dan pemasok utama membantu mereka tidak hadir. Pencetak gol terbanyak Tim asuhan Sergio Aguero (6 gol) tidak bisa diturunkan karena cedera. Begitu pula pemasok membantu terbanyak, David Silva (6 membantu).

Statistik menunjukkan tanpa Silva, City tidak banyak menciptakan peluang. Penyediaan tujuan telah terhenti. Dalam 3 laga terakhir Liga Inggris tanpa pemain asal Spanyol itu, City harus menderita 2 kekalahan yakni 1-4 melawan Tottenham Hotspur, 26 September dan 1-2 melawan West Ham United, 19 September.

Satu pertandingan lainnya memang menghasilkan kemenangan. Namun hal ini dicapai dengan susah payah. Mereka hanya mampu menang 1-0 melawan tim promosi seperti Crystal Palace.

Namun absennya Pellegrini masih bisa diatasi Silva. Mereka masih memiliki gelandang serang anyar Kevin De Bruyne. Pemain asal Belgia itu bisa diturunkan pada laga melawan United.

De Bruyne pun menunjukkan bahwa dirinya berada di level Silva. Jika Silva berspesialisasi sebagai pengumpan, De Bruyne lebih lengkap. Dia juga bisa mencetak gol. Di Liga Premier itu 3 gol dan 3 membantu yang dia ciptakan.

Namun, masalah terbesar De Bruyne adalah ia terlalu fokus menyerang. Buktinya 2 dari 3 gol yang dicetaknya hanya berujung kekalahan bagi klub barunya. Melawan United, De Bruyne harus memikirkan keseimbangan permainan. — Rappler.com

BACA JUGA:

taruhan bola online