Kabareskrim Budi Waseso dimutasi menjadi Kepala BNN
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Budi Waseso bertukar posisi dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (NNA) Anang Iskandar
JAKARTA, Indonesia — Misteri nasib Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso terkuak.
Pada Kamis malam, 3 September, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti membenarkan Budi Waseso bertukar posisi dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Anang Iskandar.
“Iya betul, Pak Anang (Kepala) BNN sudah bertukar posisi dengan Kabareskrim,” ujar Badrodin.
Kabar pencopotan Budi sempat santer sehari sebelumnya, Rabu 2 September.
Budi dinilai membuat kerusuhan saat pengusutan kasus dugaan korupsi terkait pengadaan derek dilakukan oleh PT Pelindo II, badan usaha milik negara (BUMN) pengelola Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Direktur Utama Pelindo II RJ Lino berteriak saat petugas Bareskrim menggeledah kantornya pada 28 Agustus 2015 dan menyita setumpuk dokumen.
Penggeledahan yang dilakukan Bareskrim terkait kasus terkait lambatnya waktu tunggu bongkar muat di pelabuhan (waktu tinggal).
Wakil Presiden Jusuf Kalla pun mengomentari tindakan Budi yang dinilai membuat keributan.
Luhut Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, juga mengatakan, kegaduhan aparat mengganggu proses pemulihan ekonomi.
“Kalau sekedar indikasi, tidak cukup bukti, jangan terlalu sibuk, apalagi mendatangkan wartawan untuk mengetuk kantor,” kata Luhut saat ditemui pimpinan media, Selasa malam, 1 September.
Luhut saat itu mengisyaratkan akan ada pejabat yang akan dicopot, namun ia tak menyebutkan nama.
Keesokan harinya, media berspekulasi mengenai pencopotan Budi, namun hal tersebut dibantah oleh polisi hingga konfirmasi diterima pada Kamis malam.
Nama Budi Waseso pertama kali mencuat setelah divisinya menetapkan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Bambang Widjojanto sebagai tersangka kasus pemberian informasi palsu terkait sengketa pemilihan kepala daerah Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Disusul dengan penetapan Ketua KPK nonaktif Abraham Samad sebagai tersangka kasus pemalsuan dokumen yang digunakan untuk pengurusan paspor Feriyani Lim.
Budi Waseso legowo
Bukannya protes, Komjen Budi Waseso malah mengaku mengundurkan diri atau menyerah. “TIDAK Aneh, menurut saya tidak, kata Budi saat dikonfirmasi soal mutasi jabatan di kantornya, Jumat, 4 September.
Budi mengaku mendapat informasi pencopotannya pada Kamis malam.
Ia mengungkapkan akan menerima seluruh penugasan dari institusinya. “Intinya sama, dimana-mana sama. “Yang penting bagaimana kita menyikapi tugas itu dan mempertanggungjawabkan tugas itu,” ujarnya.—Rappler.com
BACA JUGA: