• November 25, 2024
Indonesia sebagai tamu kehormatan pada Pameran Buku Frankfurt 2015

Indonesia sebagai tamu kehormatan pada Pameran Buku Frankfurt 2015

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pameran Buku Frankfurt berlangsung di Jerman, 14-18 Oktober

JAKARTA, Indonesia — Pameran buku internasional tahunan Frankfurt Book Fair di Jerman tahun ini mengundang Indonesia sebagai tamu kehormatan.

Setiap tahunnya, pameran buku ini menunjuk seorang tamu kehormatan yang dapat mewakili negaranya dalam acara tersebut.

Frankfurt Book Fair 2015 resmi digelar mulai Rabu, 14 Oktober hingga Minggu, 18 Oktober 2015.

Pameran ini mempertemukan para pelaku industri buku, penerbitan, dan media dari seluruh dunia.

Pada kesempatan ini, Indonesia ingin mulai membuka kesempatan bagi negara-negara peserta lainnya untuk mengetahui lebih banyak tentang budaya Indonesia.

Kami menyambut Anda semua – tidak hanya sebagai wisatawan, namun khususnya sebagai penjelajah (Kami menyambut Anda semua – tidak hanya sebagai wisatawan tetapi sebagai penjelajah)” ujar Ketua Panitia Tamu Kehormatan Goenawan Mohammad dalam konferensi persnya di Haus de Buches, Frankfurt, Juni lalu.

Sebanyak 70 penulis Indonesia akan hadir dalam acara ini dan akan menampilkan karya-karyanya yang akan dirilis dalam bahasa Jerman, antara lain Ayu Utami, Andrea Hirata, Laksmi Pamuntjak, dan Nh. Lebih awal.

Indonesia dinilai memiliki peran penting dalam jaringan penerbitan internasional, sehingga tahun ini penyelenggara Pameran Buku Frankfurt ingin memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk menunjukkan bagaimana negara muda demokratis mendekati sektor pendidikan.

Hanya dalam waktu 70 tahun, Indonesia mengalami metamorfosis dari koloni menjadi demokrasi. Transformasi sosial dan politik juga tercermin dalam karya sastranya dan diiringi dengan peningkatan profesionalisasi struktur dalam industri buku.

“(Hanya dalam waktu 70 tahun, Indonesia mampu berubah dari negara kolonial menjadi negara demokratis. Transformasi sosial dan politik yang terjadi juga tercermin dalam karya dan juga didukung oleh para pelaku profesional di industri buku),” kata Juergen Bos, direktur, berkata. Pameran Buku Frankfurt dalam rilisnya.

Selain itu, Indonesia juga meluncurkan program I-LIT (Sastra Indonesia Terjemahan). Program ini merupakan program pendanaan terhadap buku-buku Indonesia – baik fiksi maupun non-fiksi – agar dapat diterjemahkan ke berbagai bahasa dan menarik lebih banyak pembaca dari seluruh dunia.

Pameran Buku Frankfurt bertujuan untuk mempublikasikan industri dan budaya negara-negara peserta agar dapat berjejaring secara lebih efektif di tingkat internasional, sehingga karya-karyanya dapat dikenal oleh masyarakat luas. —Rappler.com

BACA JUGA:


slot online pragmatic